BerandaIslampedia
Minggu, 23 Des 2017 20:36

Muslim Uruguay, Minoritas Tanpa Tekanan

Uruguay Islamic Center. (bujangmasjid.blogspot.com)

Di Uruguay, muslim diizinkan Salat Jumat pada jam kerja. Asal melaporkan status keagamaannya kepada pimpinan kantor atau perusahaan, ibadah tidak dilarang.

Inibaru.id – Islam di Uruguay adalah agama minoritas. Tapi Uruguay adalah negara yang menjamin warganya memeluk dan mempraktikkan agama sehingga tak pernah ada konflik antaragama di sana.

Berapa jumlah muslim di sana dan bagaimana aktivitas mereka?

Mengutip blog bujangmasjid.blogspot.com, hasil riset PEW Research Center menyebutkan, terdapat komunitas muslim di Uruguay meski jumlahnya hanya sekitar 1000 jiwa atau kurang dari 0.1% jumlah penduduknya didasarkan angka perkiraan pada 2009.  Sementara menurut Wikipedia, jumlah muslim di negara itu sekitar 300-400 jiwa saja atau setara dengan 0.01% dari jumlah penduduk negara tersebut.

Laporan International Religious Freedom Report 2008 disebutkan bahwa, muslim Uruguay kebanyakan menetap di dekat perbatasan dengan Brazil. Jumlah muslim di sana diperkirakan 300-400 jiwa namun kehadiran mereka nyaris tak terlihat karena memang jumlahnya yang sangat minim.

Meski begitu, Pemerintah Uruguay mengatur sedemikian rupa, sehingga khusus untuk warga muslim dapat meminta tanda pengenal khusus kepada perusahaan tempat mereka bekerja yang memungkinkan mereka istirahat lebih cepat pada hari Jumat yang masih sebagai hari kerja hingga mereka dapat menunaikan Salat Jumat berjamaah bersama muslim lain.

Baca juga:
Sebelum Columbus, Islam Sudah Ada di Amerika
Masjid Tua di Tepian Cisadane dan Kisah Toleransi Berabad-abad

Wakil di Parlemen

Meski minoritas, ada seorang muslim Uruguay masuk ke dalam jajaran anggota Kongres. Namanya Amin Niffouri yang terpilih dalam pemilihan pada bulan November 2009 mewakili daerah pemilihan Canelones. Dia menjadi satu-satunya muslim Uruguay yang menjadi anggota Kongres. Amin yang keturunan Suriah berasal dari keluarga muslim terpandang di sana. Pamannya, Niffouri Fakhri, telah lama menjadi Konsulat Uruguay untuk Suriah.

Yap, memang agak susah menemukan masjid di Uruguay. Meski begitu, ada beberapa tempat yang menjadi titik berkumpul sekaligus sebagai pusat keislaman di sana.

(1). Uruguay Islamic Center di Soriano 1356 esq ejido, Canelones, Montevideo. Islamic center ini juga mengelola sebuah blog internet di uruguayislamiccenter.wordpress.com. Pusat keislaman ini didirikan oleh pebisnis muslim asal Suriah bernama Ali Khalil Ahmad. Dia menjalankan bisnis ekspor daging halal ke negara negara Islam.

(2). Egyptian Cultural Islamic Center atau Pusat Kebudayaan Islam Mesir. Dibuka secara resmi pada 25 April 2008 dan menjadi masjid pertama di Montevideo dan Uruguay. Pusat Kebudayaan ini disokong penuh oleh Kedutaan besar Mesir di Uruguay. Alamat lengkapnya ada di Baltasar Vargas 1178, Montevideo, Uruguay 11300.

(3). Centro Islamico del Uruguay beralamat di Roosvelt 618 - Piso 3 Dto. 7 Las Piedras Canelones – Uruguay. Organisasi ini juga membawahi Centro Cultural de Difusión. Lembaga ini lebih dikenal sebagai Masjid Ar-rahman. Masjid ini juga menyediakan ruang khusus jemaah wanita.

(4). Fraternidad Islámica del Uruguay atau Ikhwanul Muslimin Uruguay. Kelompok muslim ini menunjukkan eksistensi mereka di dunia maya dengan membuat sebuah blog di alamat islam-uruguay.blogspot.com namun nggak menyebutkan lokasi mereka, kecuali nama pembinanya yang bernama Ustad Omar Muhammad Ali Sanawbari serta alamat email di islam.uruguay@montevideo.com.uy.

Baca juga:
Kampung Susukan dan Cikal Bakal Islam di Lebak
Keindahan Masjid dan Sejarah Penyebaran Islam di Bangladesh

Pusat pusat keislaman di atas menjadi tempat berkumpul utama bagi muslim imigran yang ada di Uruguay untuk menjaga ikatan silaturrahmi dan tentu saja sebagai tempat menimba ilmu keislaman bagi para mualaf setempat. Oya, sejauh ini belum ada berita keterkaitan muslim Indonesia atau pemerintah Indonesia dengan muslim di Uruguay. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: