BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 14 Feb 2018 07:31

Yohana Febrianti Hera, Tiada Batas untuk Keterbatasan

Yohana Febrianti Hera (vemela.com)

Keterbatasan fisik nggak menghalangi seseorang untuk meraih prestasi. Sempat mencoba bunuh diri, Yohana Febrianti Hera juga pernah dipuji para juri X-Factor Indonesia. Nggak hanya sukses sebagai penyanyi, dia juga bisa meraih gelar sarjana di tengah keterbatasan penglihatannya.

Inibaru.id – Memiliki keterbatasan penglihatan memang nggak menyenangkan. Namun itu nggak berarti menghalangi seseorang untuk berprestasi. Contohnya Yohana Febrianti Hera, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang baru saja meraih gelar sarjananya meski memiliki keterbatasan penglihatan.

Menjadi penyandang disabilitas,pada 10 Februari 2018 lalu Yohana resmi menyandang gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Brawijaya (UB). Dia menjadi salah seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, FIB UB 2012 melalui jalur Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas lantaran kehilangan kemampuannya untuk melihat karena glukoma.

Nggak hanya berhasil meraih gelar sarjana, perempuan kelahiran Surabaya itu juga memiliki prestasi lainnya. Apa itu? Asal kamu tahu saja, dia merupakan salah satu finalis X Factor 2013. Yang rajin menonton ajang pencarian bakat tersebut pasti sudah nggak asing dengan namanya. Ya, nama Yohana pernah begitu viral di kancah nasional. Dia sempat masuk 12 besar sebagai finalis X Factor 2013, meski akhirnya Yohana terhenti pada babak 11 ajang tersebut.

Baca juga:
Bisnis Oke, Berbagi Keterampilan juga Yes
Ki Rizky: Muda-muda Pintar Mendalang

Wah, keren bukan? Di tengah keterbatasan fisiknya, Yohana bisa menyelesaikan pendidikannya serta eksis sebagai penyanyi. Tentu saja itu bukan hal mudah bagi dirinya. Banyak yang harus dia lalui hingga dia bisa seperti sekarang.

Lalu, seperti apakah kisah hidupnya?

Menjadi anak kedua dari pasangan Yohanes Geohera dan Denok Sri Suryantina, Yohana sebenarnya terlahir normal. Dia baru mengalami masalah penglihatan pada 2008. Dia mengalami glukoma saat dirinya duduk di bangku SMA.

Menjalani masa SMA di SMAN 12 Malang, lambat-laun penglihatan Yohana mulai terganggu. Awalnya Yohana mengalami iritasi akibat matahari. Mata jadi kemerahan. Kemudian diberi obat oleh dokter yang ternyata memberikan efek pada mata. Mengutip okezone.com (3/5/2013), seusai mengonsumsi obat-obatan yang diberikan, kondisi mata Yohana mengalami penurunan. Sempat dikira mata minus atau silinder, lama-kelamaan penglihatannya menjadi buram. Puncaknya terjadi saat kelas XII, menjelang ujian nasional. Ketika itu matanya terasa disilet. Akhirnya nggak lama setelah ujian nasional, dia harus kehilangan penglihatannya.

Pada saat itu, kehilangan penglihatan membuatnya benar-benar terpuruk. Bagaimana nggak terpuruk, dia harus kehilangan banyak orang terdekat. Pacarnya yang nggak bisa menerima kondisi fisiknya juga meninggalkannya. Karier musiknya sebagai pengisi acara di kafe dan pernikahan juga terancam karena teman-teman bandnya mulai meninggalkanya.

Karena semua itu, Yohana sempat berhenti menyanyi. Lebih parahnya lagi, karena sangat putus asa dia bahkan sempat mencoba bunuh diri dengan menenggak parfum. Beruntung, ada keluarganya yang cepat membawa ke rumah sakit sehingga nyawanya tertolong.

Melansir indramufarendra.wordpress.com (10/1/2013), setelah percobaan bunuh diri tersebut, Yohana kemudian mengalami titik balik saat bulan Puasa. Kala itu, setelah Salat Duha, dia seperti mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk tetap bertahan dan mewujudkan mimpinya. Semenjak itulah semangat hidupnya kembali.

Perlahan-lahan, perempuan kelahiran 7 Februari 1990 itu bangkit dari keterpurukan. Dengan keadaannya, dia mulai kembali menekuni dunia tarik suara.

Perjuangannya nggak sia-sia. Tekadnya yang kuat akhirnya membuahkan hasil. Beragam penghargaan dan trofi berhasil diraihnya. Yohana juga aktif mengikuti berbagai audisi ajang pencarian bakat. Mulai dari Indonesia Idol hingga Indonesia Mencari Bakat. Namun, peruntungannya baru datang saat dia mengikuti X-Factor Indonesia Season I. Pada ajang tersebut dia berhasil menjadi finalis. Sempat menjadi saingan Fatin, sayangnya langkahnya terhenti di babak penyisihan. Sementara Fatin berhasil menjadi juara pertama X-Factor.

Berupaya sembuh dengan menjalani operasi mata meski belum berhasil, seusai mengikuti ajang X-Factor, Yohana makin terkenal dan sibuk menghibur banyak orang dengan suara merdunya. Dia sering menyanyi off-air di berbagai tempat. Nggak hanya di Malang tapi juga di beberapa kota lain. Sempat mengeluarkan single berjudul "You", hebatnya lagi penggemar Tantri “Kotak” itu juga nggak patah semangat untuk menyelesaikan pendidikannya.

Ya, perjalanannya untuk  mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi juga menjadi hal yang nggak mudah bagi Yohana, lo. Dia sempat menganggur empat tahun sebelum akhirnya diterima sebagai mahasiswa UB. Untuk mengikuti perkuliahan dia dibantu sukarelawan dan juga laptop yang bisa bicara dengan program Jaws.

Baca juga:
Angkie Yudistia dan Pelajaran tentang Kekuatan dari Keterbatasan
Ingat Yohanna X Factor? Penyandang Disabilitas Bersuara Merdu Itu Kini Resmi Sandang Gelar Sarjana

Meski memiliki pendamping untuk memperlancar kegiatan perkuliahan nggak membuat Yohana menjadi manja. Dalam mengerjakan tugas perkuliahan, dia selalu mengandalkan dirinya sendiri bukan bergantung kepada pendamping maupun orang lain. Saat mengerjakan tugas, dia juga mengerjakannya sendiri. Dia baru bertanya pada teman dan sukarelawan jika ada kesulitan. Kini perjungannya nggak sia-sia, dia akhirnya bisa di wisuda.

Mendapat julukan Yohana X-Factor, keberhasilannya itu menjadi pembuktian kepada orang-orang yang selama ini menghina fisiknya. Hanya bisa diam dan menangis saat dihina, Yohana nggak pernah marah pada orang yang menghinanya. Namun dia menunjukkan bahwa dia juga bisa sukses.

Well, jika Yohana yang memiliki kekurangan fisik saja bisa tetap semangat dan nggak menyerah menggapai mimpinya, apalagi kamu yang punya fisik sempurna. Jadi, jangan malas untuk mencapai mimpimu, ya! (ALE/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024

Benarkah Pasien BPJS Hanya Bisa Dirawat Inap Maksimal 3 Hari?

10 Des 2024

Jepara Tetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi

10 Des 2024

Banyak Bencana di Akhir Tahun, Pakar: Musim Hujan Kali Ini Nggak Normal

10 Des 2024

2024, Vasco da Gama Akhirnya Mencapai Maluku!

11 Des 2024

Kisruh Perebutan Kursi Ketua PMI, Bagaimana Kronologinya?

11 Des 2024

Janji kepada Anjing Mengilhami Pembuatan Film 'The Biggest Little Farm'

11 Des 2024

Geliat Genting Tanah Liat dalam Pusaran Bisnis Atap yang Semakin Berat

11 Des 2024