BerandaInspirasi Indonesia
Jumat, 25 Jun 2020 16:04

Omah Dongeng Marwah Kudus Pupuk Bakat Kesenian Siswa

Salah satu kegiatan para peserta didik ODM di Festival Teater Jawa Tengah 2019. (dokumentasi Omah Dongeng Marwah)

Sebuah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kudus mempunyai keunikan tersendiri. PKBM Omah Dongeng Marwah (ODM) yang mengusung tradisi dongeng yang mulai ditinggalkan sebagai bahan pembelajaran. Kira-kira apa saja ya kegiatan yang diadakan di Omah Dongeng Marwah ini?

Inibaru.id – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Omah Dongeng Marwah berada di Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Didirikan para aktivis yang tergabung dalam komunitas Marwah di Kudus pada 2014, Omah Dongeng Marwah (ODM) merupakan lembaga pendidikan yang melatih bakat kesenian dalam diri anak. Marwah merupakan kependekan dari Masyarakat Reksa Warisan Berharga.

Komunitas ini memiliki misi penting dalam merawat warisan berharga, termasuk berbagai kebudayaan beserta nilai-nilai moral yang menyertainya. Nah, dongeng termasuk di dalamnya. Mereka nggak pengin kegiatan yang menyimpan banyak manfaat ini hilang begitu saja.

“Marwah itu organisasi yang nguri-nguri kebudayaan, salah satunya dongeng itu,” ujar Dwi Yuliastuti, kakak pendamping sekaligus pengurus di Omah Dongeng Marwah.

Edy Supratno, Kepala Sekolah Omah Dongeng Marwah tengah bersama Orion Bima Wicaksana. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Pada Senin (15/6) Dwi mengungkap jika sebelum ODM berdiri, mereka mengadakan workshop mendongeng. Dari situlah para kakak pendamping belajar dari awal bagaimana teknik-teknik mendongeng.

“Dari peserta workshop itu akhirnya jadi kakak-kakak pendamping di Omah Dongeng Marwah. Kami semua sebenarnya nggak ada basic mendongeng. Tapi melalui itu kami setiap hari mulai belajar mendongeng,” ungkapnya.

Kegiatan ini dilakukan pada sore hari. Sedangkan pada pagi hari, pengurus disibukkan dengan Program Kejar Paket B dan Paket C.

Omah Dongeng Marwah bisa disebut juga sanggar belajar seni. Berbagai seni diajarkan mulai dari menulis, musik, film, teater, dan masih banyak cabang seni lainnya. Aktivitas belajar-mengajar dilakukan pada hari Senin hingga Jumat.

Ervina Dwi Setyaningrum, siswa yang memilih melanjutkan pendidikannya di PKBM ODM untuk mengasah bakatnya. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Oh ya, yang istimewa dari PKBM ODM adalah para peserta didik Program Paket bukan ijazah minded. Mereka sengaja mendaftar sekolah di sini karena ingin melatih minat dan bakat dalam dirinya.

Memang, di ODM ini peserta didik diajarkan untuk mengenali potensi yang ada dalam diri masing-masing sedini mungkin. Mereka dilatih untuk mengembangkan bakatnya sehingga mereka memiliki skills yang nggak dipunyai oleh siswa sekolah formal pada umumnya.

Hm, pantas saja, anak SMA di Omah Dongeng Marwah sudah bisa memproduksi film sendiri lo. Seluruh proses pra hingga pasca-produksi, dikerjakan oleh mereka. Beberapa pemain film bahkan masih setingkat Sekolah Dasar. Duh, keren ya?

“Kami tuh mengajarkan anak-anak agar tampil percaya diri di depan umum. Selama ini anak-anak untuk maju ke depan saja kan malu-malu ya,” ungkap Dwi.

Tsaqiva Kinasih sutradara Film Mata Jiwa. bersama Cak Lontong dan Asty Ananta dalam acara Little VIP Metro TV. (Omah Dongeng Marwah)

Untuk melatih siswa berani tampil di depan umum, beberapa hari sekali para peserta didik ODM ini diajak melakukan dongeng keliling. Taman kota dan alun-alun menjadi sasaran utama untuk menggelar pertunjukan keliling ini. Eits, kegiatan ini mereka lakukan sebelum ada corona ya.

Mereka duduk berkeliling lalu beberapa siswa mulai tampil mendongeng, membaca puisi bahkan bermusik di depan umum. Siswa di sini nggak hanya diajarkan bermusik tetapi juga menciptakan lirik lagu, nada, dan irama yang mengiringinya.

Nggak heran, banyak sekali pengujung sekitar yang tertarik dan ikut menonton acara mereka ini.

“Kalau misalnya car free day, kan itu banyak orang. Nah kami gelar acara di situ. Nanti orang-orang berdatangan sendiri untuk menyaksikan,” terangnya.

Beberapa film yang pernah mereka garap adalah Mata Jiwa (2017), Bintang di Langit Jakarta (2017), dan Macan Putih Muria (2016). Ada juga Official Video single “Temaram” yang menjadi soundtrack film Bintang di Langit Jakarta dan masih banyak lagi tentunya. Semua karya mereka ada di kanal YouTube Omah Dongen Marwah. Yuk cek, siapa tahu menginspirasi. He (Rafida Azzundhani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024