BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 1 Apr 2020 09:15

Labirin Buku, Usaha Berbagi Bacaan yang Kebablasan

Irman Hidayat, penerjemah karya sastra dan pendiri Labirin Buku. (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Nggak muluk-muluk, keinginan Irman dan Gita adalah berbagi bacaan. Namun, dari keinginan itu hadir zine, toko buku, bahkan penerbit sastra.

Inibaru.id – Kelakuan anak muda sekarang memang unik-unik, Millens. Seperti yang dilakukan Gita Nanda dan Irman Hidayat dari Labirin Buku ini. Labirin Buku adalah toko buku daring berbasis di Semarang yang berdiri pada 2015. Nah, pada tahun 2020 ini, mereka membuka unit baru yaitu penerbitan yang menerbitkan novela Penampungan Orang-Orang Terbuang karya sastrawan Kuba, Guillermo Rosales.

Awalnya, Labirin adalah zine sastra berisi karya terjemahan dan profil sastrawan yang dikerjakan Gita dan Irman secara mandiri. Zine ini dibagikan secara gratis di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, tempat Gita dan Irman berkuliah.

“Zine itu cuman bertahan tiga edisi karena kekurangan dana. Dari situ kami mulai jualan buku yang sekiranya nggak akan dibaca lagi,” ucap Irman ketika saya temui pada Jumat (6/3).

Nama Labirin sendiri dipilih karena mereka kala itu sedang suka-sukanya dengan pengarang Argentina Jorge Luis Borges. Karya-karya Borger sering kali diibaratkan seperti labirin. Yang awalnya untuk membiayai zine, toko Labirin Buku malah terus berlanjut sedangkan zine-nya mangkrak. “Karena berjualan lebih asyik,” ucap Irman diikuti sedikit tawa.

Terbitan Labirin Buku ini adalah karya Guillermo Rosales pertama yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Buku-buku yang dijual di Labirin Buku telah dikurasi oleh Gita dan Irman. Buku-buku itu rata-rata berbahasa Inggris. Hal ini dikarenakan banyak buku yang menurut mereka bagus secara kualias, tetapi sulit ditemukan dalam bahasa Indonesia.

Hal itu juga yang melatarbelakangi berdirinya unit penerbitan dari Labirin Buku. Berbekal dari membaca wawancara pengarang Kuba Pedro Juan Gutiérrez, Irman dan Gita mencari dan membaca karya Guillermo Rosales karena nama itu disebut dalam wawancara.

Menurut Irman dan Gita, Guillermo Rosales adalah salah satu pengarang Amerika Latin yang memiliki karya bagus dan berbeda dari pengaran lain, tetapi nggak mendapat sorotan yang cukup. Berangkat dari sana, akhirnya novela Penampungan Orang-Orang Terbuang diterbitkan.

“Pembaca Indonesia masih menganggap sastra Amerika Latin itu lebih ke arah generasi el Boom. Padahal sastra Amerika Latin sangat kaya,” ungkap Irman yang juga menjadi penyunting buku.

Jadi, menurut saya sejak mereka membuat zine lalu berlanjut ke toko buku dan sekarang penerbitan, Labirin Buku selalu berniat untuk berbagi bacaan yang menurut mereka bagus kepada pembaca lain. Sungguh kebablasan bukan, Millens? (Gregorius Manurung/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: