BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 5 Okt 2018 19:18

Membangun Ekosistem Fesyen Semarang Bersama Benik

Komunitas Benik Semarang. (Instagram/@benik.semarang)

Laiknya benik (kancing) yang menyatukan dua sisi busana, komunitas ini bertujuan menyatukan pikiran para anggota yang berbeda latar belakang untuk memajukan fesyen di Semarang.

Inibaru.id – Kamu tertarik menjadi desainer? Bisa banget lo gabung dengan komunitas Benik. Lahir pada 2016 oleh para desainer muda Semarang, komunitas Benik memberi kesempatan anak muda Semarang untuk berkarya. Mereka sering mengadakan bazaar, fashion show, dan merilis koleksi bersama.

Keuntungan mengikuti komunitas ini banyak, lo. Selain menambah teman yang memiliki renjana sama, pembiayaan kegiatan juga lebih ramah kantong kamu karena anggota akan ambil bagian alias patungan.

Salah satu keuntungan bergabung dengan Komunitas Benik adalah kolaborasi menggelar fashion show. (jateng.tribunnews.com)

Program Belajar dan Kelas Menarik

Kamu juga nggak perlu kuatir ketinggalan keahlian karena di sini ada kelas untuk desainer pemula. Program ini mereka namakan trend.inc. Program tersebut merupakan inkubator untuk anggota baru yang belum pernah belajar tentang fashion agar memiliki kemampuan dasar fesyen. Materi yang diajarkan berdasarkan silabus adalah menggambar sketsa, proporsi, menjahit, membuat brand, hingga membuat koleksi.

Selain pengembangan produk, ada kelas membuat mood board. Mood board merupakan analisis tren visual yang dibuat para desainer yang memuat suasana, warna dan tema dari foto, kliping, atau sketsa  yang nantinya akan diwujudkan menjadi suatu karya. Proses kreativitas dalam pembuatan karya jadi lebih terarah dan memiliki tema, deh, kalau sudah punya mood board. Ada juga program untuk bazaar dan fashion show, Millens.

Kelas workshop fashion moodboard Komunitas Benik yang diadakan di sebuah coworking space Semarang. (qubicle.id)

Komunitas Benik terbuka untuk siapa pun, terutama penyuka fesyen yang ingin belajar lebih jauh. Belajar fashion design memang nggak bisa ditempuh dalam waktu singkat. Tapi, semua proses dapat dijalani di komunitas ini dengan partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan. Asyik, kan?

Wah, jadi tahu, kan, di mana harus menemui para ahli fesyen Semarang. Sobat Millens tertarik ikut komunitas ini? (MG13/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024