1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Mulia di Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah

Ternyata, status kota terdingin di Indonesia diraih oleh
sebuah kota yang jadi pusat pemerintahan Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua
Tengah, bernama Mulia. Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 35 ribu jiwa per
sensus 2021 ini berada di ketinggian 2.448 meter di atas permukaan air laut
(mdpl). Artinya, lokasi ini setara dengan titik sejumlah puncak gunung di Tanah
Air.

Saat siang hari, suhu udaranya biasanya hanya sekitar 15
derajat Celsius. Sementara itu, saat malam hari, suhu rata-ratanya mencapai 9
derajat Celsius. Bahkan, jika sedang momennya pas, terkadang suhu udaranya
mencapai titik beku alias 0 derajat Celsius, lo.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Waghete di Deiyai, Provinsi Papua Tengah

Kota yang jadi ‘juara kedua’ terdingin di Indonesia adalah
Distrik Waghete di Kabupaten Deiyai, masih di Papua Tengah. Lokasinya ada di
ketinggian 1.500 meter di atas permukaan air laut, tepatnya di lereng Gunung
Deiyai. Karena di ketinggian, wajar jika pada malam hari, suhunya di bawah 10
derajat Celsius, Millens.

3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Ciwidey di Bandung, Jawa Barat

Kecamatan Ciwidey di Kabupaten Bandung ada di peringkat
ketiga dalam daftar kota terdingin di Indonesia. Berada di ketinggian 1.200
mdpl, suhu udara di Ciwidey stabil di kisaran 15-20 derajat Celsius. Pada
musim-musim tertentu, juga bisa lebih rendah lo.

4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Batu di Kabupaten Malang, Jawa Timur

Kota Batu yang masuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur
berada di lereng pegunungan dengan ketinggian 700-1.700 mdpl. Makanya, bukan
hal aneh melihat suhu udara di sana ada di kisaran 13-20 derajat, Millens.

5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Dieng di Wonosobo, Jawa Timur

Barangkali, Dieng adalah salah satu wilayah tertinggi di
Indonesia yang paling terkenal di Tanah Air karena sering banget dijadikan
lokasi pembuatan konten di media sosial. Nggak hanya dingin, pemandangan di
Dieng juga cukup menakjubkan. Makanya, tempat ini selalu dibanjiri wisatawan
sepanjang tahun.

Dari lima daftar kota terdingin di Indonesia ini, mana nih
yang pengin banget kamu kunjungi, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Mengingat Indonesia ada di dekat garis
khatulistiwa dan beriklim tropis, wajar jika kita merasakan suhu yang nggak
jauh-jauh dari 30 derajat Celsius sepanjang tahun. Tapi, di beberapa wilayah,
khususnya yang ada di kawasan pegunungan, biasanya suhu udaranya lebih dingin.

Kira-kira, mana saja ya wilayah yang masuk kota terdingin di
Indonesia? Yuk simak daftarnya berikut ini, Millens.

Nggak di Jawa, ternyata kota terdingin di Indonesia ada di Indonesia Timur, lo. Di mana saja ya?

Daftar Kota Terdingin di Indonesia, Ada Kotamu?

Lantas, sebenarnya mulai kapan sih waktu normal anak
perempuan mulai menstruasi?

Terkait dengan hal ini, pakar kesehatan spesialis anak dari
Rumah Sakit Pondok Indah bernama Putu Indah Pratiwi punya jawabannya, Millens.
Dalam dunia kesehatan, hal ini bisa terjadi di usia yang cukup dini, lo.

“Jadi pubertas anak perempuan itu bakal dimulai dengan
tumbuhnya payudara. Biasanya bakal dimulai dengan munculnya rasa nyeri pada
payudara dan terasanya benjolan pada sekitar puting. Paling cepat, pertumbuhan
payudara bisa terjadi saat anak perempuan berusia 8 tahun. Paling lambat, baru
dimulai di usia kurang lebih 13 tahun,” ucap Putu sebagaimana dinukil dari Kompas,
(6/11/2022).

Jika payudara pada anak perempuan mulai tumbuh, sekitar 2
atau tiga tahun kemudian, siklus menstruasi akan dimulai. Jika menilik rentang
usia yang disebutkan sebelumnya, paling cepat, anak perempuan mengalaminya
setelah usianya beranjak 10 tahun.

“Kalau anak perempuan di usia 9 tahun sudah mulai
menstruasi, sebaiknya periksakan sang anak ke dokter spesialis anak,” saran
Putu.

Maka dari itu, kalau kamu punya anak perempuan, mulailah
bersiap diri akan mendapatkan pertanyaan darinya saat terjadi perubahan pada
bentuk tubuhnya yang bisa saja mulai terjadi di usia 8 tahun. Kamu juga bisa
memberikan penjelasan terkait dengan perubahan tersebut kepadanya, termasuk
tentang adanya siklus mentruasi dan berbagai efek samping yang akan dialaminya,
sehingga membuatnya lebih siap dan nggak ketakutan.

Siapa sangka ya, Millens, ternyata anak perempuan
mulai mengalami menstruasi di usia yang sangat muda. Mereka pun harus
benar-benar dibantu ya untuk menghadapinya. (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Salah satu hal yang bikin bingung anak
perempuan yang sudah mulai beranjak biasa adalah saat mereka mulai mengalami
menstruasi. Maklum, terjadi sesuatu pada tubuhnya yang terkadang bisa bikin
mereka ketakutan. Nah, buat kamu yang kebetulan adalah orang tua yang punya
anak perempuan yang belum mengalaminya, harus mulai mempersiapkan diri untuk
membantu sang anak saat waktunya tiba.

Masalahnya, kebanyakan orang tua nggak tahu kapan pastinya
anak perempuannya akan mulai mengalami menstruasi. Saat waktunya tiba, sang
anak kebingungan, namun orang tuanya belum siap. Kalau sang anak nggak
mendapatkan penanganan yang tepat, bisa-bisa dia malah ketakutan dengan
perubahan pada tubuhnya.

Kamu orang tua yang punya anak perempuan yang masih kecil? Kalau iya, sebaiknya pelajari dulu kapan mereka bakal mulai menstruasi agar bisa membantu mereka saat kali pertama mengalaminya.

Kapan Usia Normal Anak Perempuan Mulai Menstruasi?

Hal ini wajar karena Rembang adalah kawasan pesisir Pantai
Utara (Pantura), di mana sebagian warganya masih berprofesi sebagai nelayan.
Bisa dikatakan, pendapatan utama para nelayan tersebut adalah hasil laut.
Makanya, mereka pun pengin rezeki yang didapat dari lautan bisa terus melimpah
di kemudian hari.

Sebelum melarung replika perahu ini di tengah laut, warga
Rembang mengarak replika perahu tersebut di Pantai Tasikagung. Dalam
arak-arakan ini, kamu juga bisa melihat pertunjukan seni tradisional yang
meriah, lo. Makanya, jangan heran jika acaranya biasanya dihadiri ribuan warga.

Setelah ritual arak-arakan di Pantai Tasikagung selesai,
replika perahu yang sudah diisi dengan kepala kambing serta sejumlah sesajen
itu diangkut ke perahu nelayan sebenarnya. Perahu tersebut kemudian dikawal
belasan perahu nelayan lainnya hingga ke tengah Laut Jawa.

Di tengah panas teriknya Laut Jawa, masyarakat dan tokoh
masyarakat yang ikut melarung replika perahu tersebut kemudian menggelar doa
bersama. Setelah itu, replika perahu kemudian dilarung ke laut. Ritual menarik
ini kemudian ditutup dengan gelaran makan bersama di atas perahu.

“Tradisi melarung replika perahu ini sudah dilakukan warga
Rembang sejak lama, secara turun-temurun. Tujuannya sebagai wujud syukur para
nelayan atas rezeki yang selama ini didapat, yaitu hasil tangkapan ikan yang
melimpah. Selain itu. Digelar pula doa bersama agar nelayan selalu diberi
keselamatan dan kelancaran dalam mencari ikan,” ungkap salah seorang panitia
dari tradisi Syawalan di Rembang ini, Kurdi, sebagaimana dinukil dari Beritasatu,
Kamis (18/4/2024).

Menarik banget ya, tradisi syawalan di Rembang ini. Apalagi,
lokasi digelarnya tradisi juga sangat nggak biasa, yaitu di tengah laut. Semoga
saja kita bisa punya kesempatan untuk memeriahkan tradisi ini lagi di kemudian
hari, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Hari Raya Idulfitri mungkin hanya
sehari. Tapi, bagi orang Indonesia, perayaannya bisa sampai belasan hari, lo.
Hal ini dibuktikan dengan tradisi Lebaran mudik dan balik yang sudah dimulai
beberapa hari sebelum Lebaran. Lebih dari itu, ada juga tradisi Syawalan yang
biasanya digelar seminggu setelah Idulfitri.

Nah, tiap daerah punya tradisi Syawalan yang berbeda-beda.
Khusus untuk Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tradisinya sangatlah unik, karena
melibatkan ritual melarung replika perahu ke tengah laut, lo!

Tradisi melarung replika perahu pada tujuh hari setelah Idulfitri rutin digelar di Rembang, Jawa Tengah. Apa ya tujuan dari ritual yang unik ini?

Unik, Melarung Replika Perahu dalam Tradisi Syawalan di Rembang

Biar meriah, terkadang sapi-sapi ini sampai dicat lo oleh
pemiliknya. Tapi, tentu saja catnya bisa dengan mudah dibersihkan setelah
acaranya selesai.

Sebelum diarak dan sapi-sapi itu masih berada di kandangnya,
warga menggelar doa bersama dulu di jalan desa. Setelah ritual doa selesai
dilakukan, warga yang sudah membawa nasi dan lauk-pauk dari rumah kemudian
makan besama.

O ya, selain mengarak sapi, ada juga hewan ternak lain yang
ikut diarak seperti kambing, Millens. Di arak-arakan tersebut,
seringkali juga ada gunungan yang berisi ketupat dan sayur mayur, serta
rombongan kesenian tradisional yang bikin acaranya jadi semakin meriah.

O ya, sebagaimana disebutkan sebelumnya, tradisi ini sudah
eksis sejak 1950-an lalu. Nah, Ketua RW 4 Dusun Mlambong bernama Jaman tahu
betul seperti apa asal-usul tradisi Lebaran Sapi. Ternyata, yang memulainya
adalah seorang kiai setempat bernama Kiai Anwar Siraj.

“Sejak 1951, Kiai Anwar Siraj selalu mengeluarkan
sapi-sapinya pada H+8 untuk digembala. Karena jumlah sapinya banyak, jadi
seperti arak-arakan sapi. Warga pun jadi penasaran mengapa sang kiai
mengeluarkan sapi-sapinya selalu pada tanggal tersebut,” ucap Jaman sebagaimana
dinukil dari Espos, Sabtu (29/4/2023).

Kiai Anwar Siraj kemudian menjelaskan ke masyarakat sekitar
kalau dia hanya mencontoh tindakan Nabi Sulaiman dalam menggembala hewan
ternaknya dan membuat sapi-sapi tersebut bahagia karena diberi kesempatan
merumput dengan puas di luar kandang. Dia juga melakukannya sebagai wujud
syukur kepada Allah SWT atas berkah berupa sapi-sapi yang sehat tersebut.

Masyarakat setempat kemudian mengikuti tindakan Kiai Anwar
Siraj mengeluarkan sapi-sapinya dan membiarkan mereka bebas makan rumput
sepuasnya pada Lebaran Ketupat. Dari situlah, warga kemudian mengenal aktivitas
ini sebagai Lebaran Sapi.

Meski begitu, acara ini baru jadi tradisi yang terorganisir
pada 2006 lalu. Sejak saat itulah, ratusan sapi selalu dilibatkan dalam Lebaran
Sapi.

Seru banget ya ternyata Lebaran Sapi di Boyolali, tertarik
melihatnya secara langsung, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Nggak cuma manusia yang berlebaran, sapi
juga! Yap, kamu nggak salah baca. Di Indonesia, ada tradisi unik bernama
Lebaran Sapi. Perayaan yang melibatkan hewan ternak ini digelar di Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah dan kabarnya sudah eksis sejak 1950-an, lo!

Memangnya, apa sih yang dilakukan pada Lebaran sapi ini?
Jadi begini, pada H+7 Lebaran atau yang dalam budaya dikenal sebagai Lebaran
Ketupat, warga Dusun Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, mengeluarkan
sapi-sapi peliharaannya dari kandang. Sapi-sapi ini kemudian dipertemukan
dengan sapi-sapi dari seantero desa dan kemudian diarak bersama-sama.

Di Kabupaten Boyolali, tepatnya sekitar sepekan setelah Idulfitri, digelar Lebaran Sapi. Dalam tradisi Lebaran ini, ratusan sapi diarak keliling kampung, lo!

Sapi-Sapi di Boyolali Ikut Berlebaran sejak 1950-an

Padahal, kalau menurut pakar kesehatan Indika Edirisinghe
dari Illinois Institute of Technology, Amerika Serikat, anggapan itu nggak
tepat. Meski rasa mangga manis, penelitian yang dilakukan Edirisinghe justru
mengungkap fakta bahwa buah ini memang bisa membantu menurunkan berat badan.

“Kalau menurut penelitian yang kami lakukan, menambahkan
mangga segar dalam menu makanan sehari-hari bisa jadi cara yang sederhana namun
enak bagi mereka yang pengin menurunkan berat badan, membuat fungsi insulin
dalam tubuh jadi lebih baik, sekaligus menurunkan risiko diabetes tipe 2,” ucap
Edirisinghe pada Minggu (16/3/2025).

Fakta ini terkuak dari penelitian yang melibatkan 48 orang
dewasa dengan rentang usia 20 sampai 60 tahun. Dalam penelitian tersebut,
terdapat satu kelompok yang rutin mengonsumsi dua cangkir mangga segar setiap
hari, serta kelompok lain yang rutin mengonsumsi makanan yang dikontrol asupan
kalorinya, termasuk es ala italia, dan makanan penutup seperti sorbet.

Semua partisipan kemudian dicek resistensi insulinnya,
fungsi sel beta, hingga fungsi pankreasnya dalam memproduksi sekaligus melepas
insulin selama 4 pekan.

Hasilnya adalah, kelompok pengonsumsi mangga justru
mengalami penurunan resistensi insulin. Di sisi lain, kelompok lainnya nggak
mengalami hal yang serupa. Kelompok pemakan mangga juga cenderung punya tubuh
yang lebih baik dalam mengendalikan kadar gula darah.

Dampak dari hal ini, berat tubuh kelompok pengonsumsi mangga
cenderung stabil, sementara berat tubuh pengonsumsi makanan terkontrol
mengalami sedikit kenaikan berat badan.

Tapi, berdasarkan data dari penelitian ini pula, Edirisinghe
menyarankan kita untuk rutin mengonsumsi manga dengan porsi dua cangkir atau
100 kalori saja. Alasannya demi menjaga berat badan, kadar insulin, hingga
kadar gula darah dalam tubuh.

Siapa sangka mangga bisa bermanfaat dalam menurunkan berat
badan. Kamu rajin mengonsumsinya kan, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Mangga adalah salah satu buah tropis
yang paling digemari masyarakat Indonesia. Alasannya tentu saja karena rasanya
yang manis dan harganya yang cenderung terjangkau. Nah, di balik kelezatan buah
ini, baru-baru ini ada kabar yang menyebut rutin makan mangga bisa membantu
menurunkan berat badan. Apakah kabar ini memang sesuai dengan fakta kesehatan?

Meski termasuk dalam buah sehat yang kaya serat, sejumlah
orang mengira mangga sebagai buah yang kaya akan kandungan gula. Alasannya
tentu karena rasanya yang manis. Makanya, jangan heran jika jarang ada orang
yang memberikan saran program diet dengan menyertakan buah ini.

Rasanya manis dan kaya serat. Bisa nggak sih rutin makan mangga bikin berat badan turun?

Kaya Serat, Benarkah Makan Mangga Bisa Turunkan Berat Badan?

Oya, perlu kamu tahu, Hetero Space didirikan sebagai bentuk andil Jateng dalam memberi fasilitas untuk mengembangkan potensi anak muda di bidang industri kreatif seperti perusahaan start-up, UMKM, seni, dan lain sebagainya.

Sejauh ini, Hetero Space telah berdiri di tiga kota, yakni Kota Semarang pada 2020, Kota Solo pada 2021, dan Kabupaten Banyumas pada 2022 silam. Hetero Space terakhir menempati lahan paling luas, yakni sekitar 2 hektare.

Menurut Khaleed, saat ini keberadaan&nbsp;Hetero Space&nbsp;untuk industri kreatif, UMKM, atau start-up sangatlah penting, karena sejatinya nggak ada yang bisa berkembang sendiri. Setiap orang, lanjutnya, butuh saling terkoneksi, berkolaborasi, cari partner, dan bekerja sama.

"Spirit dari Hetero Space itu kolaborasi. Jadi, kami bukan semata co-working space. Bukan sekadar menjadi ruang kerja, tapi kami ingin menciptakan ekosistem," beber Khaleed yang saya sambangi di Hetero Space Semarang, belum lama ini.

Untuk menciptakan ekosistem tersebut,&nbsp;Hetero Space merancang pelbagai program pelatihan seputar industri kreatif. Pada tahun pertama, bersama kawan-kawannya, Khaleed juga mengaku memberikan pembinaan UMKM dan start-up di Jawa Tengah.


"Industri kreatif itu mengasyikkan, lo," ujar Khaleed. "Background saya manajemen keuangan, punya usaha interior. Sebagai orang yang suka hal-hal baru, saya merasa bisa belajar banyak hal di industri kreatif."

Di dunia industri kreatif, Khaleed memang bukanlah nama baru. Sebelum digandeng Pemprov Jateng untuk menginisiasi Hetero Space, dia sudah lebih dulu terjun ke bisnis co-working space melalui jenama Impala Network.

Didirikan bersama kedua rekannya yakni Gatot dan Andri pada 2016, Impala Network menjadi salah satu ruang kerja kolaboratif yang cukup dikenal luas di kalangan anak muda Kota Semarang. Laiknya Hetero Space, Impala Network juga fokus membangun ekosistem industri kreatif di dalamnya.

"Sampai hari ini Impala konsisten menjadi wadah untuk para pegiat industri kreatif dan pelaku usaha untuk belajar dan berkembang bersama-sama," jelasnya. "Hal serupa yang juga kami terapkan di Hetero Space."&nbsp;

Dengan terbentuknya ekosistem ini, Khaleed berharap para pelaku industri kreatif maupun UMKM nantinya bisa saling terhubung. Kalau sudah demikian, dia menambahkan, mereka bakal saling berkolaborasi, dan menghidupi.

"Urusan industri keatif, anak muda Indonesia nggak bisa dianggap remeh. Mereka banyak ide, jadi saya yakin negeri ini bakal bisa bersaing dengan negara maju terkait industri kreatif," tandasnya.&nbsp;

Keren, euy! Di tengah persaingan bisnis kreatif yang kian sesak ini, keberadaan Khaleed dengan Hetero Space-nya tentu menjadi sebuah anomali. Kalau nggak kuat sendiri, tentu saja kolaborasi adalah koentji! Ha-ha. (Fitroh Nurikhsan/E03)

Inibaru.id - Ide dan gagasan agaknya hampir nggak pernah berhenti mengalir dari kepalanya. Khaleed Hadi Pranowo namanya. Kali pertama bersemuka dengan sosok karismatik ini, kesan itulah yang saya dapatkan dari salah seorang pendiri Hetero Space tersebut.

Khaleed, begitu dia biasa disapa, adalah sosok energetik yang nggak bisa berhenti bergerak. Hal ini sejalan dengan idenya yang nggak terbendung, termasuk saat menginisiasi Hetero Space, ruang kerja bersama hasil kolaborasi Pemprov Jateng dengan Impala Network.

Menjadi salah satu pendiri Hetero Space, Khaleed Hadi Pranowo berharap co-working space hasil kolaborasi Pemprov Jateng dengan Impala Network itu nggak hanya menjadi wadah, tapi ekosistem industri kreatif.

Jadikan Hetero Space Bukan Sekadar Wadah, tapi Ekosistem Industri Kreatif

Seolah ingin menjawab semua hal itu, Hetero Space Semarang hadir pada 2020. Berlokasi di UMKM Center, Jalan Setiabudi No 192 Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, ruang bersama yang diinisiasi Pemprov Jateng dengan Impala Network Hetero Space ini adalah wadah untuk memantik kreativitas.

Khaleed Hadi Pranowo, salah seorang promotor Hetero Space Semarang mengungkapkan, ihwal mula berdirinya wadah untuk anak muda itu berawal dari keingingan Pemprov Jateng untuk memberi ruang bagi anak muda dengan fasilitas yang baik.

"Habis itu, atas arahan (Gubernur Jateng) Ganjar Pranowo, Dinas Koperasi Jateng berkolaborasi dengan Impala Network untuk membentuk Hetero Space ini," buka lelaki berkacamata tersebut kepada Inibaru.id beberapa waktu silam.

Sebelum mendirikan Hetero Space, Khaleed mengaku mengajak elemen Pemprov Jateng untuk menengok kegiatan Impala Network dan studi banding ke co-working space milik Pemerintah Kota Surabaya.


"Kami nggak ingin mendirikan Hetero space sebatas tempat, tapi sekaligus menciptakan ekosistem," kata Khaleed di sela kesibukannya.

Menurut Khaleed, muruah utama Hetero Space Semarang adalah ruang kerja bersama a.k.a co-working space. Namun, lebih dari itu, wadah kreatif ini juga memiliki banyak program pelatihan untuk menunjang industri kreatif dan UMKM.

"Secara keseluruhan mungkin ada sekitar 100-an program. Pada 2022 saja kami menggaet puluhan ribu peserta untuk berkegiatan di Hetero Space," ujar alumnus Universitas Diponegoro Semarang tersebut.

Awal-awal berdiri, dia menambahkan, Hetero Space Semarang fokus untuk melakukan monitoring perusahaan start-up dan UMKM di Jateng. Mereka memberikan bimbingan selama tiga bulan, lalu menghubungkannya dengan beberapa jaringan yang sesuai.

"Karena&nbsp;dinilai berhasil menjalankan program pelatihan start-up dan UMKM, banyak daerah yang kemudian mengunjungi Hetero Space untuk studi tiru," kata dia.
"Bahkan, ada yang datang jauh-jauh dari luar pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi."

Nggak berhenti di Kota Semarang, saat ini&nbsp;Hetero Space telah melebarkan sayap ke dua simpul penting di Jateng, yakni Solo dan Banyumas. Manager Impala Network Dona Trisukma Astiko Putri mengatakan, Hetero Space bisa kian berkembang karena anak muda menyukainya.&nbsp;

Menurutnya, untuk yang nggak punya kantor, bekerja di ruang bersama seperti Hetero Space jauh lebih produktif dan hemat ketimbang kerja di kafe. Selain nyaman, dia menambahi, suasana di co-working space juga mendukung, lengkap dengan fasilitas yang memadai.

"Selain tempat kerja, kami juga punya ruang untuk acara dan rapat. Terus, ada snack, minum, printer, wifi, playstation, serta ruang beribadah. Ada ruang privasi juga, pokoknya lengkap," tutur Dona kepada Inibaru.id. "Bahkan, Hetero Space di Solo dan Banyumas lebih 'gila' ketimbang sini!"

Dona berharap, ke depan Hetero Space bisa terus berkolaborasi dengan seluruh anak muda di Jateng. Bukan hanya demi membesarkan Semarang, Solo, atau Banyumas, tapi juga memberikan banyak kesempatan bagi siapa pun untuk berkembang bersama-sama.

"Kami dengan tangan terbuka menerima siapa pun yang ingin menjalin kolaborasi. Yang penting, main-main dulu saja ke sini, pasti kami dengan senang hati akan membantu apa yang dibutuhkan," tutup Dona.


Ruang-ruang yang adaptif merespons perubahan zaman seperti Hetero Space ini agaknya memang perlu didirikan di pelbagai wilayah. Kalau mau maju, harus maju bareng-bareng. Yuk, Millens! (Fitroh Nurikhsan/E03)

Inibaru.id - Charles Darwin pernah mengatakan, spesies yang bertahan hidup bukanlah yang terkuat atau terpintar, tapi mereka yang adaptif terhadap perubahan. Disadari atau tidak, yang dikatakan ahli biologi berkebangsaan Inggris itulah yang kita alami sekarang ini.&nbsp;

Teknologi terus diperbarui; disrupsi terjadi di segala lini. Orang-orang yang gagal merespons perubahan akan tergilas zaman. Maka, satu-satunya jalan yang bisa ditempuh adalah beradaptasi, dengan motor penggerak utama berupa kreativitas.

Sejak didirikan pada 2020 lalu, Hetero Space Semarang yang diinisiasi Pemprov Jateng dengan Impala Network kian memberi ruang untuk industri kreatif di Kota Lunpia. Kini, Hetero Space juga telah hadir di Solo dan Banyumas.

Hetero Space Semarang dan Ruang untuk Industri Kreatif di Kota Lunpia

HaluanBali sejauh ini dikenal sebagai label industri fesyen melek
teknologi yang hanya meluncurkan produk ramah lingkungan. Nah, di balik
kebesaran jenama yang didirikan pada 2019 tersebut, ada nama Defria Kirana.

Perempuan berusia 34 tahun itu yang memilih berhenti dari
pekerjaannya sebagai pegawai bank untuk mengejar passion-nya di dunia
fesyen dengan menginisiasi fesyen sustainable di Bali ini. Kekuatan HaluanBali
terletak pada pemanfaatan teknologi ramah lingkungan yang dipadukan dengan
digital printing.

Yang menarik dari jenama ini adalah pemanfaatan digital fashion
dan kemampuan story telling tiap produk yang mereka pasarkan. Lebih dari
itu, seluruh pekerja yang direkrut Defria, mulai dari pekerja, staf kantor,
penjahit, hingga vendor untuk proses digital printing adalah perempuan.

Mengambil alih Manika Jewellery dari orang tuanya pada 2015,
Irene Setiawati segera menemukan cara baru agar lebih terhubung dengan para pelanggannya,
yakni dengan memanfaatkan media sosial Whatsapp Business.

Nggak butuh waktu lama bagi Irene untuk membuat label yang didirikan
di Bali pada 1989 itu menjangkau lebih banyak konsumen. Dengan kekuatan utama produk
perhiasan berbahan kuningan dan batu alam, perempuan yang selalu memberi ruang penyandang
disabilitas untuk bekerja di tempatnya itu mampu memasarkan produk-produknya
hingga mancanegara.

Bahan makanan sederhana berupa teri medan menjadi produk
komoditas ekspor di tangan Windi Septia. Dari Medan, pengusaha 32 tahun
tersebut mampu menjual pelbagai olahan teri seperti sambal, makanan ringan,
hingga teri mentah ke banyak wilayah di Tanah Air, bahkan ke Malaysia.

Windi mengatakan, salah satu strategi bisnis yang dia terapkan
untuk meningkatkan penjualan produk Teri Bajak yang digelutinya sejak 2013 ini
adalah koordinasi dan komunikasi intens dengan pelanggan mereka melalui platform
media sosial.

Puji merupakan pebisnis dengan banyak talenta. Menggagas
Rempah Karsa di Jakarta pada 2018, perempuan 35 tahun ini dikenal sebagai “master
jamu” bersertifikat di Indonesia. Sebelumnya, dia juga dikenal sebagai public
speaker.

Dengan Rempah Karsa, Puji memproduksi minuman tradisional
berbahan rempah lokal Tanah Air. Produk-produk ciptaannya antara lain pelbagai
varian Tisane yang merupakan ramuan rempah kering siap seduh, Sirup Rempah,
Jamu Segar, dan Bregas (semacam one shot immune).

Rifera adalah jenama produk daur ulang limbah kayu yang dipadukan
dengan kain tenun lokal untuk menjadi berbagai aksesori, tas, dan sepatu. Natalia
mendirikan label ini di Palembang pada 2019 dengan mengedepankan sustainability
business.

Agar dikenal luas, pengusaha 38 tahun ini rajin memanfaatkan
media sosial dan aktif mengikuti pameran di berbagai tempat. Selain dipasarkan
di Indonesia, produk Rifera juga telah diekspor ke banyak negara, termasuk Malaysia,
Vietnam, Singapura, Hong Kong, Paris, dan Amerika Serikat.

Keren-keren kan, Millens? Kamu juga bisa
kok menjadi penggerak industri kreatif di Indonesia seperti kelima perempuan
inspiratif ini. (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom.id dengan judul 5 UKM yang Dikelola Wanita Inspiratif Ini Manfaatkan WhatsApp untuk Bawa Produk Indonesia Mendunia.

Inibaru.id – Industri kreatif nggak mengenal gender.
Siapa pun punya kesempatan yang sama untuk turut serta memutar laju roda usaha
kecil menengah (UKM) di Tanah Air, nggak terkecuali perempuan. Bahkan, sebuah platform
e-commerce di Indonesia mengatakan, 50 persen pelaku UKM di negeri ini
adalah kaum hawa.

Bertepatan dengan peringatan International Women’s Day
(IWD) Rabu, 8 Maret 2023, e-commerce yang identik dengan warna hijau itu
pun merilis lima sosok perempuan inspiratif pelaku UKM yang menjadi penggerak industri kreatif di Indonesia. Siapa saja?

Industri kreatif di Indonesia nggak bisa dipisahkan dari peran perempuan yang menjadi penggeraknya, nggak terkecuali para perempuan inspiratif ini.

Para Perempuan Inspiratif Penggerak Industri Kreatif di Indonesia

Inibaru.id&nbsp;&ndash; Kamu tertarik menjadi desainer? Bisa banget lo gabung dengan komunitas Benik. Lahir pada 2016 oleh para desainer muda Semarang, komunitas Benik memberi kesempatan anak muda Semarang untuk berkarya. Mereka sering mengadakan bazaar, fashion show, dan merilis koleksi bersama.
Keuntungan mengikuti komunitas ini banyak, lo. Selain menambah teman yang memiliki renjana sama, pembiayaan kegiatan juga lebih ramah kantong kamu karena anggota akan ambil bagian alias patungan.
<code><img src="http://cdn2.tstatic.net/jateng/foto/bank/images/peragaan-busana-karya-nova-nugrohodi-taman-srigunting_20180415_194312.jpg" alt="" width="894" height="502" /></code>
<code>Salah satu keuntungan bergabung dengan Komunitas Benik adalah kolaborasi menggelar fashion show. (jateng.tribunnews.com)</code>
Program Belajar dan Kelas Menarik
Kamu juga nggak perlu kuatir ketinggalan keahlian karena di sini ada kelas untuk desainer pemula. Program ini mereka namakan trend.inc. Program tersebut merupakan inkubator untuk anggota baru yang belum pernah belajar tentang fashion agar memiliki kemampuan dasar fesyen. Materi yang diajarkan berdasarkan silabus adalah menggambar sketsa, proporsi, menjahit, membuat brand, hingga membuat koleksi.
Selain pengembangan produk, ada kelas membuat mood board. Mood board merupakan analisis tren visual yang dibuat para desainer yang memuat suasana, warna dan tema dari foto, kliping, atau sketsa&nbsp; yang nantinya akan diwujudkan menjadi suatu karya. Proses kreativitas dalam pembuatan karya jadi lebih terarah dan memiliki tema, deh, kalau sudah punya mood board. Ada juga program untuk bazaar dan fashion show, Millens.
<code><img src="https://cdn.qubicle.id/images/2017/10/31/0ec0a4b29563a73971d985d299cfcb0c.jpg?w=700&amp;q=80" alt="" /></code>
<code>Kelas workshop fashion moodboard Komunitas Benik yang diadakan di sebuah coworking space Semarang. (qubicle.id)</code>
Komunitas Benik terbuka untuk siapa pun, terutama penyuka fesyen yang ingin belajar lebih jauh. Belajar fashion design memang nggak bisa ditempuh dalam waktu singkat. Tapi, semua proses dapat dijalani di komunitas ini dengan partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan. Asyik, kan?
Wah, jadi tahu, kan, di mana harus menemui para ahli fesyen Semarang. Sobat Millens tertarik ikut komunitas ini? (MG13/E05)

Laiknya benik (kancing) yang menyatukan dua sisi busana, komunitas ini bertujuan menyatukan pikiran para anggota yang berbeda latar belakang untuk memajukan fesyen di Semarang.

Membangun Ekosistem Fesyen Semarang Bersama Benik

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Ruang kerja bersama a.k.a.&nbsp;co-working&nbsp;space menjadi pilihan logis bagi para pekerja kreatif, khususnya mereka yang menyukai konsep&nbsp;open space.&nbsp;Tempat kerja yang nyaman plus "tetangga" yang sepemikiran menjadikan ide kreatif yang bertebaran menyatu dalam kolaborasi bisnis yang menguntungkan.
Kira-kira, begitulah gambaran di&nbsp;co-working space, konsep&nbsp;"mulia" yang juga coba ditawarkan 3/4 Coworking Space. Bertempat di&nbsp;Jalan Imam Soeparto No 9, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, ruang kerja bersama itu mencoba membuat "inkubator" bagi pegiat startup,&nbsp;mahasiswa,&nbsp;freelancer,&nbsp;komunitas, dan&nbsp;entrepreneur.&nbsp;
Co-Founder&nbsp;cum&nbsp;Head of Business Development&nbsp;3/4 Coworking Space Muhammad Pradytio mengatakan, mereka terus berusaha aktif mengedukasi masyarakat tentang nilai lebih dari&nbsp;co-working space. Yap, karena selain menyediakan tempat, mereka juga memiliki andil untuk mendorong perkembangan industri kreatif.
"Ya,&nbsp;bukan hanya tempat singgah, tapi juga menjadi lab (laboratorium) untuk berkarya," tuturnya.
&nbsp;
<code><img src="/nuploads/80/S__23855113.jpg" alt="" width="752" height="752" /></code>
<code>3/4 Coworking Space mewadahi kegiatan berbagai komunitas di Semarang. (Muhammad Pradytio)</code>
Pradytio menambahkan, berkolaborasi dengan para pekerja kreatif sembari terus memenuhi kebutuhan pasar merupakan cara yang dipilih tim agar bisnis ini semakin berkembang.
Nggak hanya itu, 3/4 Coworking Space juga berusaha "mengawinkan" minat masyarakat dengan program yang ditawarkan. Tim akan terjun ke lapangan untuk mengetahui iklim industri kreatif. Setelah hasil riset didapat, termasuk ide dari pihak eksternal, tim akan mengadakan kelas-kelas sesuai hasil tersebut.
Kolaborasi dengan "Kompetitor"
Perlu kamu tahu, banyaknya co-working space yang menjamur di Semarang nggak serta-merta menjadikan co-working space&nbsp;lain sebagai kompetitor 3/4 Coworking Space. Nggak! Mereka justru memilih saling bahu-membahu menghidupkan iklim kreatif di kota yang acap dianggap miskin kreativitas itu dengan mencetuskan sejumlah program kreatif yang menarik.
Kegiatan-kegiatan komunitas yang ada di Semarang biasanya digelar di 3/4 Coworking Space, sementara pertemuan atau diskusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dikerjakan di di co-working space&nbsp;lain seperti Impala Space yang berlokasi di Kota Lama Semarang. Syahdu banget!
Cara ini juga diterapkan dalam skala nasional. Jadi, selain lokal Semarang, 3/4 Coworking Space juga berkerja sama dengan co-working space&nbsp;di berbagai kota untuk mengadakan acara berskala nasional.
<code><img src="/nuploads/80/20180829_152707.jpg" alt="" width="1000" height="750" /></code>
<code>Co-Founder 3/4 Coworking Space, Muhammad Pradytio. (Inibaru.id/Clara Ariski)</code>
Wah, keren!&nbsp;Semoga ruang kerja bersama macam 3/4 Coworking Space ini terus berhasil menjalankan peran mereka sebagai melting pot bagi&nbsp;industri kreatif di Kota Lunpia. Yeah, biar iklim kreatif di Semarang tetap lestari. Sepakat, Sobat Millens? (Clara Ariski/E03)

Menjamurnya industri kreatif dan bisnis startup menjadi salah satu pemicu banyaknya co-working space, salah satunya 3/4 Coworking Space yang menjadi wadah bagi insan kreatif di Semarang. Seberapa menarik?

Melting Pot untuk Industri Kreatif Semarang Bernama 3/4 Coworking Space

Inibaru.id &ndash; Pekerja lepas, wirausahawan muda, dan pebisnis&nbsp;startup yang belum memiliki kantor sendiri biasanya memanfaatkan co-working space sebagai tempat ngantor. Selain menyediakan ruang kerja dengan bujet rasional, co-working space juga dianggap cukup nyaman bagi mereka karena berbagai fasilitas yang disediakan.
Lantaran menjadi tempat berkumpulnya para insan kreatif yang&nbsp;kebanyakan masih muda, suasana kerja nan kreatif dan energetik pun biasanya terjalin di sana.&nbsp;Alhasil, nggak cuma&nbsp;sebagai ruang kerja,&nbsp;co-working space juga&nbsp;bisa menjadi tempat yang nyaman untuk melakukan proses kreatif lain. Apa saja?
Berkolaborasi Bareng
Jangan malu-malu untuk berkenalan dengan siapa pun saat berada di co-working space.&nbsp;Kamu bisa bercakap-cakap dengan para pekerja kreatif, anggota komunitas, atau pelaku bisnis di sana. Dengan begitu, kamu punya kesempatan untuk berkolaborasi dengan mereka demi membuat project, bisnis, kegiatan komunitas, dan lain-lain.
Semakin sering bekolaborasi, kamu bakal semakin mahir untuk "menyerap" pengetahuan dari orang-orang dengan latar belakang berbeda. Asyik, bukan?
<code><img src="/nuploads/80/IMG_3290.JPG" alt="" width="987" height="987" /></code>
<code>Orang-orang dengan latar belakang berbeda berkumpul di coworking space.&nbsp;(Muhammad Pradytio)</code>
Memperluas Jaringan
Kalau kamu pengin bisnis, komunitas, bahkan dirimu dikenal luas, co-working space bisa jadi tempat yang pas buat mempromosikannya. Yap, coworking space bersedia membantu, karena mereka memiliki banyak jaringan!&nbsp;Apalagi, jangkauannya luas banget, hingga ke&nbsp;seluruh Indonesia. Hm, menjanjikan banget, kan?
Mengembangkan Skill
Co-working space nggak tertutup buat orang yang ahli di bidang industri kreatif saja, kok. Kalau kamu pengin jadi orang yang kreatif, datang saja! Kreativitasmu justru bakal semakin terasah kalau kamu aktif mengikuti kegiatan yang ditawarkan.
Ada pelbagai kelas yang bisa melatih soft skill&nbsp;dan hard skill kamu, lo, seperti kelas&nbsp;make-up,&nbsp;creative writing,&nbsp;marketing workshop,&nbsp;dan lain-lain.&nbsp;Sering-sering cek media sosial co-working space&nbsp;favoritmu,&nbsp;ya, untuk melihat program menarik yang bisa kamu ikuti.
<code><img src="/nuploads/80/DSCN7173.JPG" alt="" width="999" height="749" /></code>
<code>Salah satu kelas 3/4 yang terbuka untuk umum. (Muhammad Pradytio)</code>
Inkubasi Ide Kreatif
Kamu punya ide kreatif dan pengin mengembangkan usahamu? Daripada pusing sendiri mengambil keputusan, bertandanglah ke co-working space. Sambil ngopi atau ngeteh, kamu bisa mendapat kesempatan untuk berdiskusi bareng orang-orang yang lebih ahli, bahkan profesional.
Masukan dari beragam bidang bisa menambah sudut pandang kamu, Millens. Nantinya, kamu bisa tahu, apakah ide kamu layak dikembangkan atau sebaiknya diimprovisasi.
Intinya, sih, kalau kamu punya menyibukkan diri di&nbsp;coworking space&nbsp;memang&nbsp;worth-it&nbsp;banget!&nbsp;Betul, kan, Millens?&nbsp;(MG13/E03)

Sayang banget, deh, kalau kamu mampir ke co-working space cuma buat mengerjakan tugas atau bekerja sendirian. Yap, karena ada banyak faedah yang bisa kamu dapatkan di tempat ini. Hm, apa saja?

Selain Jadi Ruang Kerja Bersama, Co-working Space Juga Menawarkan Pelbagai Hal Menarik Ini!

Inibaru.id - Geliat industri kreatif Tanah Air semakin meningkat di tengah arus teknologi digital. Bahkan, tahun ini digadang-gadang akan menjadi tahun keemasan ekraf (ekonomi kreatif) di Indonesia. Tentu, fenomena ini bisa menjadi sebuah peluang baik untuk mengurai masalah kurangnya lahan pekerjaan ya, Sobat Millens.
Industri kreatif ini memang tumbuh kuat ditopang kecanggihan teknologi. Menariknya, industri kreatif di Indonesia tumbuh sangat unik lo, Millens. Contoh mudahnya, saat ini telah muncul berbagai startup dengan spesialisasi yang berbeda-beda. Pasar industri kreatif seperti itu diprediksi akan terus tumbuh seiring dengan tren masyarakat yang semakin digitalized.
Sebagai generasi kreatif, tentu tidak ada salahnya bagi kamu untuk ikut memanfaatkan momentum ini dan memulai bisnis startup. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika kamu memulai bisnis tersebut. Yang pertama, ide atau gagasan bisnis.
Penting untuk diketahui, bisnis harus mampu menjawab kebutuhan pasar. Lakukan riset untuk mencari tahu apa yang benar-benar diinginkan masyarakat. Kamu bisa memulainya dengan peka terhadap masalah yang terjadi di sekitarmu.
Sebagai pelaku bisnis, kita juga harus bisa memahami dan selalu adaptif terhadap minat dan perubahan selera pasar. Ciptakan ide segar, setelah itu jangan berhenti untuk melakukan inovasi di dalamnya.
Baca juga: <a href="/hits/coworking-space-tempat-pengganti-kantor-yang-asik" target="_blank">Coworking Space, Tempat Pengganti Kantor yang Asik</a> <a href="/hits/startup-di-mata-masyarakat" target="_blank">Startup di Mata Masyarakat</a>
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah strategi pemasaran atau marketing. Tahukah Sobat Millens kalau teknologi digital telah menyebabkan disrupsi di berbagai sisi termasuk pada dunia bisnis? Nah, disrupsi tersebut sangatlah kuat memengaruhi pola-pola pemasaran bisnis baru-baru ini.
Kalau dulu, pemasaran dengan cara door-to-door melalui sales menjadi poin penting, sekarang pemasaran menjadi lebih terfokus di dunia digital dan internet a.k.a digital marketing. Selain lebih hemat pengeluaran, promosi seperti ini juga sudah terbukti ampuh dan mampu menjangkau lebih luas.
Karena itu, bagi kamu yang mau memulai startup, wajib hukumnya untuk belajar sistem promosi ini. Maksimalkan media sosial, dan promosikan bisnismu dengan konten-konten menarik.
Lalu, satu hal yang juga nggak boleh ketinggalan adalah pembiayaan. Bisnis startup sekarang ini berlomba-lomba membuat perusahaan yang hemat pengeluaran. Upayakan beberapa kebutuhan untuk diakali melalui berbagai cara yang lebih ekonomis ya, Millens.
Selain itu, siapkan portofolio bisnismu untuk mencari investor dan sponsor. Saat ini ada yang namanya Perusahaan Modal Ventura, yaitu sebuah lembaga keuangan yang mau menginvestasikan modal untuk sebuah usaha.
Baca juga: <a href="/hits/banting-tulang-hidupi-startup" target="_blank">Banting Tulang Hidupi Bisnis Startup</a> <a href="/hits/5-profesi-kekinian-ini-paling-cocok-untuk-para-milenial" target="_blank">Dulu Nggak Ada, Profesi Kekinian Ini Sekarang Banyak Dicari</a>
Terakhir, jangan lupakan untuk&nbsp;membuat jaringan atau&nbsp;networking. Jaringan juga sangat penting, lo Millens. Pada budaya yang semakin dinamis seperti sekarang ini, jaringan diperlukan untuk menciptakan kerja sama. Terlebih, prinsip kerja co-creation (collaboration creation) juga disebut-sebut menjadi kunci penting pertumbuhan suatu bisnis. Co-creation dilakukan untuk menciptakan ide-ide baru dan membentuk ekosistem bisnis yang kuat di pasar.
Yap, Indonesia saat ini memang tengah berbenah untuk terus mengembangkan industri kreatif yang sangat berpotensi. Sejumlah program dibangun guna memfasilitasi hal tersebut. Kita bisa ikut memanfaatkan fasilitas itu untuk membuat bisnis dan membuka lapangan pekerjaan baru. Jadi, selamat mencoba ya, Millens! (MEI)

Butuh strategi yang matang untuk mempersiapkan bisnis strartup atau rintisan. Momentum, strategi pemasaran, hingga jaringan menjadi beberapa hal yang harus kamu persiapkan.

Mulai Bisnis Startup-mu Sekarang!

Inibaru.id &ndash; Jangan pandang sebelah mata dunia animasi kita. Sudah banyak animator kita berjaya di kancah internasional. Yang masih hangat adalah kemenangan dalam lomba Asiagraph Reallusion Award 2017 di Taiwan pada 23-25 Agustus 2017.
Sebagai informasi, perlombaan ini adalah kerjasama dari Reallusion Inc. di Taiwan dan Asiagraph, organisasi di bidang pendidikan yang berfokus dalam pengembangan teknologi digital, industrial, dan tren budaya melalui animasi, permainan, publikasi media dan lain-lain. Asiagraph sudah dikenal luas sebagai organisasi yang beranggotakan para sarjana dan peneliti di bidang pendidikan, pemerintah, serta perusahaan yang bergerak di Industri kreatif di kawasan Asia Pasifik.
Baca juga:&nbsp;<a href="/film/dua-film-inspiratif-ini-raih-penghargaan-di-hong-kong" target="_blank">Dua Film Inspiratif Ini Raih Penghargaan di Hong Kong</a>
Perlombaan Asiagraph Reallusion Award ini sudah ada sejak tahun 2013. Tak hanya diikuti oleh mahasiswa dari Indonesia, tercatat ikut pula mahasiswa dari Korsel, Jepang, Tiongkok, Australia, Thailand, Malaysia, dan Taiwan. Tahun ini, Indonesia diwakili oleh mahasiswa dari Universitas Surya dan Universitas Komputer (Unikom) Bandung.
Tim dari Universitas Surya mendapat juara pertama dalam kategori &ldquo;Best Film CG&rdquo; dan berhak atas hadiah US$ 10.000. Sementara itu, tim dari Unikom Bandung mendapatkan penghargaan dalam kategori &rdquo;Outstanding Work.&rdquo;
Sebelum maju ke perlombaan tersebut, tim dari Universitas Surya dan Unikom Bandung harus melalui seleksi ketat di level nasional. Seleksi ini dilakukan di Universitas Tarumanegara pada 8-10 Mei 2017 lalu. Dari seleksi inilah tim Universitas Surya merebut juara pertama dengan mengalahkan tim Unikom Bandung yang berada di posisi kedua.
Baca juga:&nbsp;<a href="/film/biopic-wiji-thukul-berjaya-di-festival-film-bulgaria" target="_blank">Biopic Wiji Thukul Berjaya di Festival Film Bulgaria</a>
Sony Adi Purnomo, pembimbing dari tim Universitas Surya berharap kemenangan ini bisa semakin meningkatkan sumbar daya industri kreatif Tanah Air, khususnya di bidang film dan animasi.
&ldquo;Pada era digital sekarang ini salah satu bidang yang terus bergerak cepat adalah animasi yang mulai digunakan untuk berbagai keperluan. Kemenangan ini membuktikan bahwa kemampuan Indonesia tidak kalah dari negara lain dan siap bersaing di kancah Internasional,&rdquo; tutur Sony sebagaimana dikutip dari Kompas, Senin (11/09).
Sony melanjutkan bahwa daya saing di bidang industri kreatif tidak akan bisa lepas dari mindset selalu berpikir dengan kreatif agar bisa menciptakan karya yang berkualitas, berdaya saing tinggi, serta memiliki nilai tambah.(AW/SA)
&nbsp;

Di bidang animasi, anak muda kita bukan pupuk bawang di kancah internasional. Sering juara, dan yang terbaru di kancah Asia-Pasifik