Inibaru.id – Industri kreatif nggak mengenal gender. Siapa pun punya kesempatan yang sama untuk turut serta memutar laju roda usaha kecil menengah (UKM) di Tanah Air, nggak terkecuali perempuan. Bahkan, sebuah platform e-commerce di Indonesia mengatakan, 50 persen pelaku UKM di negeri ini adalah kaum hawa.
Bertepatan dengan peringatan International Women’s Day (IWD) Rabu, 8 Maret 2023, e-commerce yang identik dengan warna hijau itu pun merilis lima sosok perempuan inspiratif pelaku UKM yang menjadi penggerak industri kreatif di Indonesia. Siapa saja?
1. Defria Kirana, HaluanBali
HaluanBali sejauh ini dikenal sebagai label industri fesyen melek teknologi yang hanya meluncurkan produk ramah lingkungan. Nah, di balik kebesaran jenama yang didirikan pada 2019 tersebut, ada nama Defria Kirana.
Perempuan berusia 34 tahun itu yang memilih berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai bank untuk mengejar passion-nya di dunia fesyen dengan menginisiasi fesyen sustainable di Bali ini. Kekuatan HaluanBali terletak pada pemanfaatan teknologi ramah lingkungan yang dipadukan dengan digital printing.
Yang menarik dari jenama ini adalah pemanfaatan digital fashion dan kemampuan story telling tiap produk yang mereka pasarkan. Lebih dari itu, seluruh pekerja yang direkrut Defria, mulai dari pekerja, staf kantor, penjahit, hingga vendor untuk proses digital printing adalah perempuan.
2. Irene Setiawati, Manika Jewellery
Mengambil alih Manika Jewellery dari orang tuanya pada 2015, Irene Setiawati segera menemukan cara baru agar lebih terhubung dengan para pelanggannya, yakni dengan memanfaatkan media sosial Whatsapp Business.
Nggak butuh waktu lama bagi Irene untuk membuat label yang didirikan di Bali pada 1989 itu menjangkau lebih banyak konsumen. Dengan kekuatan utama produk perhiasan berbahan kuningan dan batu alam, perempuan yang selalu memberi ruang penyandang disabilitas untuk bekerja di tempatnya itu mampu memasarkan produk-produknya hingga mancanegara.
3. Windi Septia, Teri Bajak
Bahan makanan sederhana berupa teri medan menjadi produk komoditas ekspor di tangan Windi Septia. Dari Medan, pengusaha 32 tahun tersebut mampu menjual pelbagai olahan teri seperti sambal, makanan ringan, hingga teri mentah ke banyak wilayah di Tanah Air, bahkan ke Malaysia.
Windi mengatakan, salah satu strategi bisnis yang dia terapkan untuk meningkatkan penjualan produk Teri Bajak yang digelutinya sejak 2013 ini adalah koordinasi dan komunikasi intens dengan pelanggan mereka melalui platform media sosial.
4. Puji F Susanti, Rempah Karsa
Puji merupakan pebisnis dengan banyak talenta. Menggagas Rempah Karsa di Jakarta pada 2018, perempuan 35 tahun ini dikenal sebagai “master jamu” bersertifikat di Indonesia. Sebelumnya, dia juga dikenal sebagai public speaker.
Dengan Rempah Karsa, Puji memproduksi minuman tradisional berbahan rempah lokal Tanah Air. Produk-produk ciptaannya antara lain pelbagai varian Tisane yang merupakan ramuan rempah kering siap seduh, Sirup Rempah, Jamu Segar, dan Bregas (semacam one shot immune).
5. Natalia, Rifera
Rifera adalah jenama produk daur ulang limbah kayu yang dipadukan dengan kain tenun lokal untuk menjadi berbagai aksesori, tas, dan sepatu. Natalia mendirikan label ini di Palembang pada 2019 dengan mengedepankan sustainability business.
Agar dikenal luas, pengusaha 38 tahun ini rajin memanfaatkan media sosial dan aktif mengikuti pameran di berbagai tempat. Selain dipasarkan di Indonesia, produk Rifera juga telah diekspor ke banyak negara, termasuk Malaysia, Vietnam, Singapura, Hong Kong, Paris, dan Amerika Serikat.
Keren-keren kan, Millens? Kamu juga bisa kok menjadi penggerak industri kreatif di Indonesia seperti kelima perempuan inspiratif ini. (Siti Khatijah/E05)
Artikel ini telah terbit di Medcom.id dengan judul 5 UKM yang Dikelola Wanita Inspiratif Ini Manfaatkan WhatsApp untuk Bawa Produk Indonesia Mendunia.