BerandaInspirasi Indonesia
Minggu, 9 Des 2017 07:02

Plastik Meleleh di Kanvas Masari

Lukisan berbahan plastik keresek di atas kanvas karya Seniman asal Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Sekitar 500 lembar kantong plastik bekas jadi bahan lukisan. Pesannya jelas: plastik itu bahan berbahaya.

Inibaru.id – Plastik adalah bahan berbahaya. Pesan itulah yang pengin disampaikan Masari Arifin, seniman asal Malang, dalam karya seni ciptaannya. Sejak beberapa hari lalu karya Masari dipajang di gedung Dewan Kesenian Malang.

“Saya berharap, lewat karya ini setiap orang bisa memahami plastik adalah bahan yang berbahaya,” tegas Masari, seperti dituliskan Liputan6.com, Jumat (8/12/2017).

Pesan ini tentu buat kita semua, ya, Millens. Kita tahu, kantong plastik adalah limbah yang sulit diurai. Nah, Masari pun menyisipkan pesan tersebut dalam 20 karya yang dia tampilkan bagi warga Malang dan kita semua.

Beralaskan kanvas, Masari melukis dengan medium kantong plastik.

“Eksplorasi plastik menjadi inspirasi karya seni. Ini juga peringatan, plastik berbahaya kalau salah fungsi,” tutur Masari.

“Bahan” lukisan dia peroleh dari limbah rumah tangga, berupa kantong plastik bekas yang kalau ditotal bisa mencapai 500 lembar. Plastik itu ditorehkan ke kanvas setelah dilelehkan melalui pembakaran. Dia juga memadukannya dengan akrilik.

Baca juga:
Ninin Si Perempuan Terkaya di Indonesia
Penyandang Disabilitas Itu Menaklukkan Selat Madura

“Ada kesulitan dalam menempatkan plastik agar menghasilkan guratan dan gestur yang tepat. Teknik pembakarannya juga sulit,” ujarnya.

Nggak Sengaja

Ide lukisan ini sejatinya muncul dari ketidaksengajaan. Suatu ketika Masari melihat kantong plastik pembungkus makanan kenduri meleleh karena lilin. Nah, pola lelehan ini dianggapnya indah, sehingga menjadi inspirasi karyanya.

Bukan perkara mudah untuk membentuk lelehan plastik menjadi lukisan ya, Millens. Masari sempat mencoba memakai setrika hingga las, tapi gagal. Dia pun menggali lebih dalam tentang unsur kimia dan jenis plastik keresek.

Dia mulai memilah jenis plastik. Ada jenis termoplastik yang mudah leleh, tapi cepat keras bila dingin. Ada juga jenis termoset yang sulit dibakar dan dihancurkan. Butuh waktu sekurang-kurangnya setahun bagi Masari sebelum akhirnya bisa melukis dengan medium plastik keresek.

Baca juga:
Kampanye Tolak Kantong Plastik, Dua Remaja Bali Ini Mendapat Penghargaan di Jerman
Orang Indonesia Pertama Jadi Young Aviation Professional di ICAO

“Saya milih jenis termoplastik, dibakar dengan alat bakar gas pemantik,” terang Masari yang hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk menyelesaikan seluruh karyanya.

Selesai berkarya, dia pun menggelar pameran tunggal bertajuk “Unconventional” yang berakhir Sabtu (9/12/2017).

Yap, seperti dibilang Masari, bahaya plastik itu ada dan mengancam kita. Namun, nggak semua orang menyadarinya. Nah, kita yang muda punya tanggung jawab tersebut. Ini buat kita, bukan buat orang lain. (OS/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024