Inibaru.id – Selain sukses mengembangkan bisnis instrumen musik, Priatmoko, warga Manyaran, Kota Semarang, Jawa Tengah juga berhasil membina anak-anak jalanan di kotanya.
Lelaki 44 tahun ini sudah terjun di bidang musik sejak 1990-an. Awalnya dia hanya sekadar menjual alat-alat musik. Sedikit demi sedikit keuntungan usahanya dia sisihkan. Akhirnya dia mendapatkan modal lebih untuk mengembangkan usaha.
Usaha tersebut dia kembangkan menjadi tempat produksi berbagai alat musik. Sebut saja gitar, kendang, dan dan sebagainya. Selain itu dia juga menyediakan jasa perbaikan alat musik.
Setelah usahanya semakin berkembang, Priatmoko mulai membina anak-anak jalanan yang dia temui. Dia mengajak mereka yang sudah siap untuk bergabung di tempat usahanya sebagai karyawannya.
“Maksud saya mengajak anak-anak jalanan bergabung, karena sekarang ini banyak anak jalanan yang kurang kreatif. Jadi saya melatih mereka serta membuka lapangan pekerjaan. Ya, dengan ikut berjualan ataupun usaha alat musik,” kata Priatmoko, dilansir wawasan.com (25/1/2018).
Baca juga:
Ki Rizky: Muda-muda Pintar Mendalang
Angkie Yudistia dan Pelajaran tentang Kekuatan dari Keterbatasan
Anak-anak yang sudah remaja dia ajari tentang berbagai alat musik. Dia melatih mereka cara memasang senar gitar dengan baik, menyetem gitar, membuat pola gitar, bahkan cara membuat kendang, kentrung, ketipung, rebana, jimbe, dan lain-lain.
Semua itu dia ajarkan secara cuma-cuma supaya anak-anak jalanan itu menjadi lebih kreatif dan mengenal alat musik.
Tokonya berada di Jalan Kelud Raya, Kota Semarang, dengan nama Boombers Music. Saat ini dia mempunyai 10 anak yang dibina. Sebelumnya, ada beberapa orang yang sudah dia lepas untuk mendirikan usaha sendiri.
“Jadi ketika saya membina, saya bilang kepada anak-anak, kalau sudah pintar dan punya modal usaha, saya sarankan membuka usaha sendiri. Jadi saya tidak memaksa mereka terus menjadi karyawan. Malah saya berharap mereka bisa membuka usaha sendiri dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain,” ujarnya.
Laki-laki lulusan SMA Setiabudi Semarang ini berharap kepada pemerintah agar nggak cuma menertibkan anak-anak jalanan saja. Dia menganggap keberadaan mereka ini nggak selalu negatif. Bila diberi wadah untuk belajar, mereka pasti akan menjadi orang-orang yang produktif dan kreatif.
Baca juga:
Sekolah Inklusif dan Keikhlasan Membimbing Mereka "Yang Terbuang"
Qanita dan Satriyani Mengesktrak Kulit Rambutan Jadi Produk Kesehatan
“Semoga pemerintah memberikan wadah bagi anak-anak jalanan, entah itu melalui alat musik atau melalui yang lain. Tidak sekadar menertibkan saja,” harapnya. Agung Ariono, anak binaannya mengaku, merasa senang diberikan wadah dan dilatih untuk membuat berbagai alat musik. “Bagi saya perhatinan ini sangat positif, sebab ini melatih kami untuk kreatif dan membuka lapangan pekerjaan.”
Menurut Priatmoko, tiga tahun belakangan ini, penjualan berbagai macam alat musik di Indonesia semakin meningkat dan dihargai.
Ya, ya, cara Priatmoko tentu saja menginspirasi kita ya, Sobat Millens, agar terus mengasah kemampuan dan nggak lupa untuk senantiasa berbagi ilmu dengan sesama. (ANG/SA)