Inibaru.id - Sejak dinaikkan statusnya menjadi waspada, 14 September lalu, Gunung Agung masih menunjukkan aktivitasnya hingga sekarang nih, Milles. Berdasarkan sejarah letusannya, Gunung Agung membutuhkan waktu 6 hingga 12 bulan tiap erupsi. Letusan tahun 1963 yang diduga paling besar membutuhkan waktu hampir satu tahun hingga kembali normal. Wah, lama juga ya, Milles.
Sebelum ini, Gunung Agung pernah meletus sebanyak empat kali yaitu tahun 1808, 1821, 1843, dan 1963. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1963 hingga memakan korban sebanyak 1.444 jiwa. Dampak letusan berupa hujan abu juga sampai ke Jakarta padahal jaraknya sekitar 1000 km dari puncak Gunung Agung. Peneliti asing, Karen Fontijn, bahkan memprediksi Gunung Agung akan kembali erupsi antara tahun 2007 dan 2011.
Di sisi lain, letusan itu mempunyai dampak baik yaitu menurunkan suhu bumi sebesar 0.3°C. Para peneliti menyebut letusan itu sebagai letusan terbesar dan paling merusak di Indonesia pada abad ke-20. Semoga tahun ini nggak separah itu ya, Milles.
*Sumber data:
1. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 4 Desember 2006: 209-227
2. Bulletin of Volcanology (2015) 77: 59
3. Original paper. Self 7 A. J. King with title Petrology and Sulfur and Chlorine Emissions of the 1963 Eruption of Gunung Agung, Bali, Indonesia
4. Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
(IF/IP)