BerandaIndie Mania
Sabtu, 5 Okt 2018 09:19

Membincangkan “Aruna dan Lidahnya” di Semarang: Bersawala tentang Aruna Tanpa Aruna

Talkshow "Aruna dan Lidahnya". (Inibaru.id/Ayu S Irawati)

Apa jadinya jika Bono bersama ratusan orang di Semarang bersawala tentang "Aruna dan Lidahnya" tanpa kehadiran Aruna?

Inibaru.id – Aula Gedung E Universitas Dian Nuswantoro Semarang tampak lebih ramai dari biasanya pada Rabu (3/10/2018) sore. Nicholas Siputra, pemeran Bono dalam film Aruna dan Lidahnya hadir di tengah ratusan pengunjung yang memadati tempat tersebut. Turut hadir bersama chef ganteng itu, Edwin dan Meiske Taurisia.

Edwin adalah sutradara Aruna dan Lidahnya, sedangkan Meiske merupakan produser film yang saat ini tengah diputar di bioskop Tanah Air itu. Sayang, di tengah mereka nggak ada Dian Sastrowardoyo, pemeran Aruna, sosok sentral dalam film tersebut.

Bersawala (berdiskusi) tentang Aruna (plus lidahnya) tanpa kehadiran Aruna tentu cukup aneh. Namun begitu, kehadiran Nicholas, dan tentu saja Edwin dan Meiske, cukuplah untuk membuat seisi gedung bergairah. (Baca juga: Saat Fan Theory “Aruna dan Lidahnya” Dibahas Bareng Pemain, Sutradara, dan Produsernya di Semarang)

Nicholas mengawali "pergunjingan" dengan membahas keistimewaan Aruna dan Lidahnya. Menurutnya, film itu memiliki pendekatan yang berbeda dari mayoritas filmnya. Jika sebelumnya dia banyak berperan dalam film yang menggunakan pendekatan visual dan linguitis, dia mengaku pada film ini jauh berbeda.

“Ini dialognya banyak sekali, lebih real, dan lebih mirip seperti kehidupan sehari-hari," tuturnya.

Dengan karakter Bono yang jahil dan banyak omong, dia yakin film tersebut akan menarik untuk dinikmati penonton.

"Film ini dijamin bakal terasa refreshing bagi penonton,” tuturnya dalam talkshow yang diinisiasi Palari Films dan Sineroom tersebut.

Cuplikan adegan "Aruna dan Lidahnya". (Palari Films)

Hal itu segera diiyakan Meiske, sang produser. Menurutnya, sudah banyak film yang mengajak penonton mengulik hal-hal besar yang ingin dicapai. Karena itu, dia pengin mengajak penonton untuk menghargai hal-hal kecil di kehidupan yang barangkali umumnya dianggap remeh.

“Di film ini, tuh. kita seperti menonton diri sendiri. Nongkrong bareng, ngobrol, membahas dari yang paling remeh-temeh sampai rahasia,” ujarnya.

Hm, sepertinya menarik! Oya, Aruna dan Lidahnya merupakan film yang berkisah tentang Aruna, ahli wabah yang ditugaskan untuk melakukan investigasi wabah flu burung di sejumlah daerah. Kendati sempat kesal karena gagal kulineran ke penjuru Nusantara bareng Bono, sahabatnya, Aruna akhirnya menerima tugas tersebut.

Sebagai gantinya, dia tetep kulineran bersama Bono ke tempat-tempat dia ditugaskan. Bono, yang merupakan seorang chef profesional, membuat daftar panjang wisata kuliner mereka. Dia juga mengajak Nadezhda alias Nad, seorang penulis kuliner. Farish, rekan kerja Aruna dalam dinas tersebut, pun menggenapi ketiganya berwisata kuliner.

Di antara banyaknya pengalaman mencicipi pelbagai menu kuliner Tanah Air, keempatnya pun terlibat dalam beragam problematika pekerjaan dan romansa. Semuanya campur aduk, menjadikan kisah Aruna dan Lidahnya menjadi salah satu film layak tonton tahun ini yang direkomendasikan banyak orang. Hmm!

Gimana, tertarik menikmati kisah mereka sembari menyimak makanan yang mereka cicipi, Millens? Tonton, deh, mumpung masih diputar di bioskop! (Ayu S Irawati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024