BerandaIndie Mania
Kamis, 21 Mar 2018 09:25

Cinema Lovers Comunity Purbalingga Hadir untuk Menghibur dan Mendidik

Kru CLC Purbalingga dan Armada Layar Tanjleb. (satelitpost.com)

Film-film berkualitas itu nggak hanya lahir dari tangan-tangan mahir dalam dunia perfilman. Mau bukti? simak kiprah anak-anak Purbalingga, Jawa Tengah lewat Cinema Lovers Community (CLC).

Inibaru.id – Apa yang dilakukan Bowo Leksono dan Cinema Lovers Community (CLC) di Purbalingga, Jawa Tengah bisa dijadikan inspirasi, Sobat Millens. Komunitas yang dibentuk pada 2006 itu punya keinginan untuk menuangkan gagasan lewat film dan mengenalkan film yang mendidik kepada masyarakat Purbalingga. Wow, keren!

Melalui film juga, mereka berharap mampu meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat. “Kami memulung isu-isu yang sedang hangat di media massa. Jika media hanya mengkover permukaannya, kami coba mendalaminya melalui film,” ujar Bowo seperti dilansir satelitpost.com (30/12/2017).

Perlu kamu tahu, komunitas ini punya kegiatan rutin pemutaran film yang diselenggarakan secara keliling. Nggak hanya daerah-daerah di Purbalingga, tapi juga di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, dan Kebumen, lo. Yang unik, pemutaran film-film ini menggunakan medium layar tanjleb (layar tancap). Para kru CLC berkeliling ke pelosok-pelosok daerah berkendara mobil boks lengkap dengan pengeras suaranya. Dengan cara itu, mereka mengajak masyarakat untuk nonton bareng film hasil karya anak Purbalingga.

Baca juga:
Pesan-pesan yang Disampakan Lewat Lagu
Ketoprak Siswo Budoyo di Pati Terus Eksis sebagai Kesenian Rakyat

Karya anak Purbalingga? Ya, film-film yang diputar merupakan film karya para pelajar Purbalingga dari SMP hingga SMA. Biasanya, tema yang diangkat dalam film tersebut merupakan isu-isu permasalahan yang terjadi di berbagai wilayah di Purbalingga seperti kemiskinan, politik, buruh, dan banyak lagi. Wah, keren nih, masih sekolah sudah bisa buat film sendiri.

Nah awal mulanya, CLC mengenalkan film kepada para pelajar melalui pemutaran film yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Melalui cara itu, banyak pelajar yang tertarik untuk membuat film. CLC juga secara rutin mengajarkan dan memfasilitasi para pelajar lewat ekskul sinematografi di sekolah-sekolah.

Penggarapan film ini nggak main-main, lo. Sebelum proses syuting, para pelajar ini harus melakukan riset dulu tentang permasalahan daerah yang akan mereka angkat sebagai tema. Mereka turun ke daerah-daerah untuk ngobrol dan observasi langsung dengan masyarakat setempat. Inilah resep rahasia yang menjadikan film-film karya pelajar Purbalingga ini berkualitas. Bahkan banyak di antaranya berhasil memenangkan berbagai kompetisi film nasional, Millens.

Baca juga:
Berkarya Tanpa Batas ala Fly Away dari Kebumen
Idealisme Jamaah Cinema Mahasiswa yang Nggak Lekang oleh Waktu

Nggak hanya itu saja campur tangan yang dilakukan CLC, Festival Film Purbalingga (FFP) juga menjadi acara utama yang rutin diselenggarakan CLC selama 10 tahun ini. Berbagai film fiksi maupun dokumenter karya pelajar telah diapresiasi mendapat penghargaan melalui FFP ini.

Dan tahu nggak, semua kegiatan CLC dari pemutaran film keliling sampai penyelenggaran FFP tiap tahun itu dilakukan secara mandiri, alias nggak disokong oleh dana dari pemerintah. Hebat, kan?

Yap, film berkualitas bisa dibuat oleh siapa saja asal mau bersungguh-sungguh, bukan? Semoga semakin banyak orang yang sadar untuk meningkatkan kualitas perfilman Indonesia, dan tentu saja pemerintah juga mau mendukung. (CUT/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: