BerandaHits
Jumat, 4 Mei 2023 08:47

Workshop AMSI: Dunia Usaha Membutuhkan Media Tepercaya

Kepercayaan publik terhadap media datang dari banyak kalangan termasuk dunia bisnis. (Dokumentasi AMSI)

Pemberitaan yang benar dari media tepercaya memiliki andil yang sangat besar, terutama bagi jalannya roda perekonomian di Indonesia. Ya, dunia usaha membutuhkan sumber informasi dan data analisis yang tepat, bukan berita bohong atau hoaks.

Inibaru.id - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID Media melanjutkan serial workshop Trusted News Indicator yang ketiga. Kali ini isu yang diangkat adalah 'New Media dan Economy' dan dihadiri oleh 93 anggota AMSI wilayah di seluruh Indonesia.

Setelah tiga serial Workshop ini, bakal diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk memberikan pendampingan kepada media anggota AMSI yang ingin menerapkan indikator Trusted News di media masing-masing.

FYI, indikator keterpercayaan publik mulai disusun AMSI sejak pertengahan 2021 melalui serangkaian FGD di Jakarta dan Makassar. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 50 pemilik dan pengelola media anggota AMSI, penyelenggara negara, agen periklanan global, akademisi, pengusaha, kelompok masyarakat sipil, dan lain-lain.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut menjelaskan, memperoleh kepercayaan menjadi pertaruhan di landscape media baru ini. Kepercayaan publik terhadap media datang dari banyak kalangan termasuk dunia bisnis dan ekosistem yang sama dengan media.

Dia menyebut AMSI berikhtiar agar media kembali dipercaya. Hal ini tentu nggak mudah, dan sulit bagi bisnis media saat ini.

"Pertanyaannya adalah apakah trusted ini bisa mendatangkan cuan bagi media? AMSI mendengar banyak pihak tidak hanya pemerintah dan dewan pers, juga pengiklan dan agency,” ujar Wens.

Seiring dengan konsep trustworthy news, Chief of Party Internews Indonesia Eric Sasono mengapresisiasi AMSI dalam membangun trusted news indicator. Menurutnya, rumusan indikator kepercayaan bukan jalan mudah. Nggak seperti indikator yang digunakan pengiklan (GARM) saja, tetapi mempertimbangkan sisi kode etik dan panduan dewan pers.

“Kesulitan mencari uang nyata. Media kebanyakan didirikan oleh jurnalis bukan pengusaha yang lebih mementingkan editorial bukan bisnis. Ini upaya penting yang harus dilakukan bersama stakeholder tidak bisa dilakukan oleh media sendiri,” kata Eric.

Menjaga Kepercayaan Publik

Indikator keterpercayaan publik yang disusun AMSI melibatkan lebih dari 50 pemilik dan pengelola media anggota AMSI, penyelenggara negara, agen periklanan global, akademisi, pengusaha, kelompok masyarakat sipil, dan lain-lain. (Dokumentasi AMSI)

Sementara itu CEO Kabar Group Indonesia (KGI) Network sekaligus Koordinator wilayah AMSI Indonesia Timur Upi Asmaradhana yang menjadi pemapar Trusted News Indicator mengajak media anggota AMSI memperjuangkan kepercayaan publik termasuk brand safety. Menurut banyak survei, tingkat kepercayaan publik terhadap media di Indonesia rendah.

Oleh karena itu, dia menyebut, media anggota AMSI dapat menerapkan setidaknya dari 11 point trust worthy news indicator yang sudah dibuat AMSI dengan banyak mendapatkan masukan dari banyak pihak.

"Semoga dengan workshop, diskusi dan FGD yang dilakukan akan berdampak positif terhadap peningkatan kepercayaan terhadap media. Dan semoga pengiklan juga bisa beralih ke media arus utama,” jelasnya.

Informasi Menginspirasi Pasar

Berita yang benar dan informatif dari media yang tepercaya menurut CEO Vier Corporation, Vier Abdul Jamal dapat memengaruhi kondisi pasar. Katanya, investor membutuhkan media yang kredibel dengan berita yang mendalam dan berbasis analisis data. Pemberitaan akan berdampak powerfull untuk suporting industri dan market.

“Kita harus belajar pada pasar modal Hongkong di mana berita menjadi supporting atau informasi yang menginspirasi pasar. Setiap hari RTI Bisnis memperlihatkan market mover, kenapa sahamnya bergerak karena aksi korporasi. Pers harus mengikuti bagaimana tren saham terbang termasuk dari insider informasi,” paparnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Menurut IWAPI, trusted news indicator itu penting untuk mendorong perekonomian, terutama UMKM yang 48 persennya dijalankan oleh kaum perempuan.

“Bagaimana agar dunia usaha bisa sustain dan naik kelas? Informasi dan promosi dari media anggota AMSI penting untuk IWAPI. Ke depannya harus dijalankan upaya kerjasama nyata antara IWAPI-AMSI untuk mendukung dunia usaha perempuan,” kata Ketua Umum IWAPI Nita Yudi.

Adanya Kelas Pembaca

Menyajikan informasi yang tepat dan dalam adalah penting. Langkah selanjutnya yang juga penting adalah mendeteksi audiens atau pembaca sebelum mendisribusikan konten berita.

Ekonom Senior INDEF Aviliani mengatakan media perlu membedakan cara mengemas berita berdasarkan kelas audiens yang terdiri dari kelas atas, menengah dan bawah. Berita yang disajikan harus bermakna, jangan sekadar enak dibaca atau viral.

“Kelas atas jumlahnya 20%, kelas menengah 35% dan kelas bawah 40%. Audiens kelas atas sangat bisa memengaruhi investasi dan konsumsi. Pastikan agar informasi tidak membuat pasar khawatir. Dengan memperhatikan segmen audiens media akan memberikan impact positif yang berarti pada ekonomi Indonesia,” jelas Aviliani.

Wah, banyak sekali masukan positif dari berbagai pihak untuk kemajuan media di Indonesia ini ya, Millens? Semoga ini menjadi awal yang baik bagi para jurnalis dan perusahaan media pada khususnya, serta Bangsa Indonesia pada umumnya. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: