BerandaHits
Jumat, 14 Nov 2024 09:18

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

Memasak ikan sarden sebaiknya nggak perlu menambahkan garam dan minyak. (Shutterstock/Sebeningpelangi)

Ikan dalam kaleng atau ikan sarden diusulkan akan jadi salah satu menu dalam Program Makan Bergizi Gratis. Apakah kandungan gizi ikan sarden sama dengan dengan ikan segar?

Inibaru.id - Mengolah menu ikan sarden bisa jadi ide bagus jika kita sedang bosan dengan masakan yang itu-itu saja. Selain praktis, ikan dalam kaleng itu sudah mengandung bumbu-bumbu dan memiliki rasa yang khas.

Nah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beberapa waktu lalu mengusulkan ikan kaleng sebagai sumber protein untuk program makan bergizi gratis. Salah satu jenis ikan kaleng yang diusulkan adalah ikan sarden.

Menurut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistyo, ikan kaleng bisa menjadi bahan baku makan bergizi. "Ikan kaleng ini hasil olahan yang dapat dimanfaatkan," ucap Budi dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).

Budi menambahkan, usulan ikan kaleng didasarkan pada aksesibilitas protein bagi masyarakat. Ikan kaleng menjadi solusi bagi wilayah yang jauh dari produksi ikan segar.

"Di daerah pantai ikan segar mudah didapat, tetapi di daratan ikan kaleng lebih praktis," jelas Budi.

Dari usulan tersebut, banyak masyarakat yang meragukan kandungan gizi dari ikan sarden. Karena bukan dalam bentuk ikan segar, sarden dinilai memiliki kandungan gizi yang lebih rendah.

Menanggapi stigma masyarakat terhadap nutrisi ikan kaleng, Budi berencana menggalakkan edukasi. Terutama ditujukan pada pihak yang memasak makanan bergizi gratis.

"Kami juga beri pemahaman pada dapur agar masak ikan dengan benar," tambahnya. Program makan bergizi gratis ini menyasar anak sekolah dari PAUD hingga SMA.

Pendapat Ahli Gizi

Jangan pilih ikan sarden dengan kemasan yang sudah rusak atau penyok. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Seperti yang kita tahu, ikan kaleng pada dasarnya adalah produk ikan yang telah melalui pemrosesan, dikemas dalam wadah kedap udara, dan diberikan panas untuk mematikan bakteri di dalamnya.

Dokter spesialis gizi Tan Shot Yen mengatakan, ikan kaleng umumnya melalui proses pengawetan. Dalam prosesnya, ikan akan ditambahkan minyak hingga bumbu seperti garam.

"Imbuhan-imbuhan itu yang menjadi masalah. Bisa memengaruhi gizi jika ada kelebihan garam," ujarnya, mengutip dari Detikhealth.

Gizi ikan kaleng juga bergantung bagaimana kita memasaknya. Menurut dokter spesialis gizi Johanes Chandrawinata, memasak ikan sarden harus tepat. Ikan kaleng yang dimasak dengan air (spring water) bisa memiliki kandungan gizi yang sama dengan ikan segar matang.

Dia juga menyarankan agar kita menghindari penambahan bumbu-bumbu seperti garam dan minyak. Hal tersebut bisa meningkatkan kalori ikan kaleng yang dikonsumsi.

Perhatikan juga kondisi kaleng sebagai wadah ikan. Jika penyok, maka ada risiko masuknya bakteri Clostridium botulinum yang bisa menyebabkan keracunan. Mengonsumsi ikan kaleng yang tercemar bakteri tersebut bisa memunculkan botulisme yang dapat mengancam nyawa.

Nah, sudah terjawab kan bagaimana kandungan gizi dari ikan sarden? Namun, meski gizinya nggak ada masalah, kita tetap sebaiknya melakukan diversikasi makanan termasuk produk ikan ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: