BerandaHits
Kamis, 13 Nov 2024 15:01

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

Banyak orang Indonesia jadi ketergantungan bansos untuk hidup sehari-hari. (Kemensos)

Bukannya membantu banyak kalangan kelas bawah dan membuat mereka termotivasi untuk bekerja lebih keras, banyak penerima bansos di Indonesia yang justru ketergantungan bansos. Hal ini diungkap Mensos Gus Ipul.

Inibaru.id – Belum genap sebulan menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau yang lebih akrab disapa dengan Gus Ipul menemukan fakta yang cukup miris, yaitu orang Indonesia ketergantungan bansos alias bantuan sosial. Bukannya membantu meningkatkan taraf hidup, Gus Ipul menyebut pemberian bansos justru bikin demotivasi. Dampaknya, banyak orang yang jadi memilih untuk menunggu pemberian bansos saja alih-alih bekerja dengan lebih keras.

Hal ini dia ungkap saat melakukan rapat kerja dengan anggota Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta, pada Selasa (12/112024) kemarin. Adanya temuan ini juga sudah disampaikan ke Presiden Prabowo Subianto agar bisa segera diatasi.

“Belakangan ada fenomena demotivasi akibat menikmati bansos. Ada ketergantungan penerima bansos,” ucap Gus Ipul sebagaimana dilansir dari Kompas, Rabu (13/11).

Lantas, apakah dengan adanya temuan ini kemudian bantuan sosial akan dihentikan? Nggak juga kok, Millens. Pasalnya, Presiden Prabowo langsung meminta Gus Ipul untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran, khususnya di bidang pendataan sehingga bisa memastikan kalau yang menerima memang membutuhkan bansos dan kemudian nggak menanti pemberian bansos setiap bulan.

Hal berikut yang dipesankan Presiden Prabowo ke Kemensos adalah diperlukannya kolaborasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial baik itu lembaga kementerian, pemerintah daerah, swasta, hingga badan-badan yang memang bergerak di bidang filantropi layaknya Baznas dan lain sebagainya.

Mensos menyebut bansos bikin demotivasi penerimanya. (Humas Pemkab Banyuwangi)

Menurut Indonesia.go.id, Sabtu (18/5), daftar bansos pada Mei 2024, terdapat 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Mereka mendapatkan beras 10 kilogram setiap bulan. Selain mereka, ada juga penerima bansos yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Selain kedua program tersebut, terdapat bansos lain berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan berupa Rp200 ribu per bulan yang diberikan selama tiga bulan.

Khusus untuk PKH, penerima manfaat yang berupa ibu hamil atau yang sedang di masa nifas bisa mendapatkan Rp750 ribu per tahap atau Rp3 juta per tahun. Jika memiliki anak berusia 0-6 tahun, bakal mendapatkan bantuan dengan nilai yang sama. Sementara itu, jika anaknya sudah SD atau sederajat, bakal mendapatkan Rp225 ribu per tahap atau Rp900 ribu per tahun.

Selain itu, ada juga Bantuan Pangan Non-Tunai dengan besaran Rp200 ribu per bulan yang diberikan setiap dua bulan sekali dan Program Indonesia Pintar (PIP) yang berupa bantuan uang tunai bagi siswa atau mahasiswa dari keluarga miskin atau rentan miskin.

Wah, ternyata ada cukup banyak bansos di Indonesia, ya? Sayangnya, pihak Mensos malah menemukan bansos jadi bikin ketergantungan penerimanya. Kalau menurutmu, jika sudah sampai tahap ini, apakah pemberian bansos sebaiknya dilanjutkan atau dihentikan saja, nih? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024