BerandaAdventurial
Selasa, 11 Nov 2024 16:43

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

Al-Qur'an mini, salah satu daya tarik yang ada di Museum Jenang Gusjigang Kudus. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Sejarah tentang jenang sudah pasti bisa saya dapatkan di Museum Jenang Gusjigang Kudus. Makin menarik setelah saya tahu, tempat wisata kebanggaan masyarakat Kudus itu juga memiliki koleksi Al-Qur'an mini yang datangkan dari Istanbul, Turki.

Inibaru.id - Jangan hanya membeli jenang jika berkunjung ke Kabupaten Kudus! Di kota kecil dengan luas 425,2 kilometer persegi itu ada juga Museum Jenang Gusjigang yang koleksi di dalamnya sayang sekali untuk kita lewatkan, Millens.

Museum Jenang Gusjigang Kudus yang berdiri pada 2017 lalu berada tidak jauh dari pustat kota. Untuk sampai ke sana, kita cukup berkendara kurang lebih tiga menit dengan jarak 650 meter dari Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus.

Beberapa waktu lalu, saya sengaja berkunjung ke museum kebanggaan warga Kudus itu. Saat masuk, saya cukup membayar Rp10 ribu sebagai tiket masuk.

Pertama masuk, saya disambut dengan miniatur Menara Kudus yang sudah pasti jadi spot foto para wisatawan. Di sebelah kanan dan kiri menara, saya melihat sejarah perjalanan jenang di Kota Kretek. Hal itu digambarkan lewat diorama pasar zaman dulu, alat tradisional sampai dengan mesin pembuatan jenang modern, serta pendiri Museum Jenang Gusjigang.

Dikunjungi Ribuan Orang

Di Museum Jenang Gusjigang Kudus, pengunjung bisa belajar membatik. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Meski namanya Museum Jenang Gusjigang, di sana saya tak hanya mendapatkan informasi tentang jenang. Di dalamnya terdapat koleksi mainan zaman dulu, kaligrafi, Al-Qur'an, batik, rumah kapal, dan lainnya.

Marketing Manager Jenang Mubarok Muhammad Kirom mengatakan, Museum Jenang Gusjigang memang dirancang tidak hanya mengenalkan sejarah jenang melainkanjuga sejarah Kabupaten Kudus sampai dengan ornamen Islam.

Tidak heran, tempat yang juga menjual makanan oleh-oleh khas Kudus itu tak pernah sepi pengunjung. Menurut Kirom, hampir semua spot di Museum Jenang Gusjigang menarik perhatian pengunjung. Rata-rata per hari pengunjung bisa mencapai ratusan hingga ribuan orang. Paling ramai dikunjungi tentu saja saat akhir pekan dan hari libur nasional.

"Pengunjung kebanyakan dari luar kota, yang mampir sekaligus membeli oleh-oleh jenang," jelasnya.

Al-Qur'an Mini

Pengunjung memotret koleksi kaligrafi di Museum Jenang Gusjigang Kudus. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Puas berkeliling, langkah saya terhenti cukup lama di satu spot unik, yaitu di tempat koleksi Al-Qur'an mini. Menurut keterangan, Al Quran mini itu memiliki ukuran 1,5 cm lengkap dengan 30 juz di dalamnya. Koleksi ini didatangkan langsung dari Istambul, Turki. Bagian luar Al Qur'an tampak berlapis kulit, dengan lembar kertas yang ditulis menggunakan tinta emas dan ada pula yang berwarna merah.

Kata Kirom, untuk bisa membaca tulisan tersebut, saya harus menggunakan kaca pembesar yang telah disediakan.

"Kami telah menyediakan kaca pembesar bagi pengunjung yang penasaran dengan Al Qur'an mini," imbuhnya.

Selain ukuran mini, saya juga melihat Al-Qur'an lawas yang berusia 300 tahun serta 30 koleksi Al Qur'an dari berbagai macam ukuran.

Monumen Al-Qur'an terbesar di dalam Museum Jenang Gusjigang Kudus. (Inibaru.id/ Sekarwati)


Senang sekali saya melihat beragam jenis Al-Qur'an yang jarang ditemui di tempat lain. Apalagi kitab suci tersebut terawat dengan baik dan terpajang dengan rapi.

Tak terasa sudah hampir dua jam saya larut dalam kemegahan Museum Jenang Gusjigang. Sebelum pulang, tak lupa saya membeli jenang, makanan khas Kudus yang memiliki sejarah panjang dan erat dengan persebaran Agama Islam di Kota Kretek.

Jika kamu tertarik juga berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang, jangan lupa perhatikan waktunya, ya! Tempat tersebut buka mulai pukul 09.00 hingga 21.00. (Sekarwati/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: