BerandaHits
Kamis, 3 Des 2025 14:00

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

Ketua DPRD Jateng saat acara Temu Tani Desa di Desa Dagen, Kecamatan Jaten. (DPRD Jateng)

Di tengah krisis pangan global dan meningkatnya harga gabah, Ketua DPRD Jateng Sumanto mendorong petani agar lebih percaya diri melihat profesinya. Menurutnya, pendapatan petani kini makin menjanjikan, sementara peran mereka menjadi semakin vital bagi ketahanan pangan nasional.


Inibaru.id – Di tengah isu krisis pangan global dan makin menyempitnya lahan pertanian, Ketua DPRD Jateng Sumanto justru melihat peluang besar bagi mereka yang bergelut di sawah. Dalam Temu Tani di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, dia menegaskan bahwa menjadi petani hari ini bukan sekadar pilihan, tapi profesi yang kian menjanjikan.

Sumanto menyebut tren harga pangan yang terus menanjak sebagai sinyal kuat bahwa masa depan pertanian akan cerah. Dia mengingatkan para petani tentang masa ketika harga gabah hanya sekitar Rp4.000 per kilogram periode yang membuat banyak petani “gigit jari” karena biaya produksi tak sebanding dengan hasil panen. Kini, dengan harga gabah berada di kisaran Rp6.700 hingga Rp7.000 per kilogram, situasinya jauh berbeda.

“Jangan malu jadi petani. Dengan harga sekarang, pendapatan petani bisa setara UMR. Jadi petani itu enak, dan kalian harus bangga,” tegasnya.

Dia memaparkan hitungan sederhana: dalam satu kali panen tiga bulan sekali, petani bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp12 juta. Setelah dikurangi biaya produksi sekitar Rp6 juta, mereka tetap mengantongi Rp6 juta bersih. Angka ini, menurutnya, cukup menggambarkan betapa menjanjikannya sektor pertanian hari ini.

Sumanto berpesan agar petani tak mudah tergiur untuk menjual sawah. (DPRD Jateng)

Karena itu, dia berpesan agar petani tak mudah tergiur menjual sawah. Pendapatan dari penjualan lahan, kata Sumanto, hanya akan habis untuk kebutuhan jangka pendek. Sebaliknya, sawah adalah aset jangka panjang yang bisa diwariskan.

“Lahan pertanian itu butuh puluhan tahun untuk terbentuk. Pertahankan, kalau bisa malah tambah luasnya,” katanya.

Dia juga mengingatkan ancaman krisis pangan global. Sejumlah negara eksportir beras mulai menutup keran ekspor demi mencukupi kebutuhan dalam negeri. Kondisi ini membuat Indonesia tak lagi mudah mengandalkan impor. Karena itu, dia menilai petani lokal akan memegang peran vital sebagai penyokong pangan nasional.

Kepala Desa Dagen, Andi Susilo Purnomo, mengungkapkan bahwa desanya memiliki 110 hektare lahan pertanian yang digarap sekitar 300 petani. Dia mengapresiasi kepedulian Sumanto, yang disebut rutin memberikan bantuan, mulai dari pembangunan sumur hingga distribusi pupuk organik cair.

“Silaturahmi ini kesempatan bagi petani untuk mendapatkan ilmu dan menyampaikan aspirasi,” ujarnya.

Ketua Gapoktan Desa Dagen, Wagiman, menambahkan bahwa banyak petani mengenal Sumanto karena konsistensinya dalam membantu. Salah satunya lewat pelatihan pembuatan pupuk cair organik yang terbukti meningkatkan produktivitas padi.

“Alhamdulillah hasil panen jadi lebih baik,” katanya.

Dengan meningkatnya kebutuhan pangan global dan terbatasnya lahan produktif, pesan Sumanto terasa jelas bahwa profesi petani bukan lagi pekerjaan “sebelah mata”. Justru kini saatnya para petani menatap masa depan dengan kepala tegak dan tangan yang tetap setia pada tanah. (Ike P/E01)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: