BerandaHits
Sabtu, 15 Nov 2024 08:40

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

10 Sakdron 31 Amur Yudha Cakti dapat penghargaan khusus TNI AD langsung dari Danpuspenerbad Mayjen TNI Zainuddin (Inibaru.id/ Danny Adriadhi Utama)

Sebanyak 10 kru Sakdron 31 Amur Yudha Cakti mendapat penghargaan untuk misi kemanusiaan badai Kristie di Filipina.

Inibaru.id - Sebanyak 10 kru Skadron 31 Amur Yudha Cakti (31/AYC) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI menerima penghargaan khusus dari Puspenerbad, usai membantu operasi kemanusiaan penanggulangan bencana badai Kristie di Filipina.

Satgas yang dipimpin oleh Kapten CPN Dicky Yudha Satria menerima langsung penyematan Komandan Wing (Danwing) udara bersama 9 anggota lainnya tepat di hari HUT Ke-65 Penerbad di pangkalan udara utama (lanumad) Ahmad Yani Semarang, Kamis (14/11).

Kapten Cpn Dicky Yudha Satria, Komandan Heli MI-17 mengatakan saat bertugas di Filipina tantangan yang berat adalah saat munculnya badai kristine yang memicu kecepatan angin mencapai 30-45 knot.

Sebagai pemimpin operasi, dia harus mengiriman bahan pangan ke Kota Naga di Cebu. Karena masyarakat di sana kekurangan logistik, air dan makanan, lalu berlanjut ke Calaguas, Bisthol dan Gatsby.

"Kami datang bersama kontingen beberapa negara lain dari Brunei, Malaysia dan Singapura. Baru datang langsung melakukan dukungan untuk pengiriman logistik," kata Dicky Yudha, Kamis (14/11).

Danpuspenerbad Mayjen TNI Zainuddin mengatakan kesepuluh kru Heli MI-17 tersebut beberapa waktu lalu telah menjalani misi kemanusiaan dengan mengirimkan 6 ton bahan pangan dan air minum kepada korban bencana badai kristine yang ada di Filipina.

"Mereka terlibat dalam berbagai misi kemanusiaan. Mulai evakuasi para korban, penyaluran bantuan logistik, dan pemulihan infrastruktur," kata Zainuddin.

Selama perjalanan yang ditempuh sangat jauh. Mereka harus bertolak dari Semarang lalu berlanjut Surabaya, Makasar, Manado sampai akhirnya menembus wilayah Davao di Filipina Selatan.

"Meski tertahan karena terkena dampak badai, tapi sehari berikutnya mereka berhasil mengirimkan bantuan kepada para korban di sana," ungkapnya.

Berdasarkan informasi dari Penerbad Semarang, kesepuluh kru Heli MI-17 yang dimaksud antara lain:

  1. Kapten Cpn Dicky Yudha Satria
  2. Lettu Cpn Dwi Mada Febri
  3. Kapten Cpn Prayuda Timor
  4. Letda Cpn M Ghozy
  5. Lettu Cpn Carloniyo Ghandi
  6. Letda Cpn Rudi Hartono
  7. Serma Yosep Edward
  8. Serma Fernando Budiman
  9. Sertu Odam
  10. Sertu Rudianto

Para kru Heli MI-17 ini secara resmi juga memperoleh penghargaan Bima Sakti Bakti Sosial atas kemampuannya membantu para korban bencana Badai Kristine. Sebelumnya, pada tanggal 11 November 2024 telah dilaksanakan upacara penyambutan sekaligus pemberian penghargaan kepada Satgas TNI yang diberikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto.

Pihaknya menyampaikan Heli MI-17 memang andal dalam mendukung misi kemanusiaan ke sejumlah negara lantaran punya daya angkut yang besar. Heli MI-17 bisa terbang puluhan jam menembus pulau-pulau hingga sampai ke wilayah tujuan.

Untuk operasi kemanusiaan di Filipina, Heli MI-17 melewati perairan samudera dan wilayah kepulauan. Kemudian lima kali berhenti untuk mengisi bahan bakar.

"MI-17 punya daya angkut yang sangat besar. Mampu mengangkut 700 kilogram sampai 1 ton. Kemudian bisa dioperasikan dengan jarak yang jauh. Melintasi samudera, melintasi pulau. Di Indonesia kita berhenti untuk refile lima kali," terangnya.

Selain itu, kehadiran Satgas Helikopter TNI juga memberikan harapan dan semangat bagi penduduk Filipina yang terdampak Badai Kristine. Setidaknya bisa memberi harapan penduduk lokal untuk tetap berjuang dan bertahan di tengah musibah. (Danny Adriadhi Utama/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024