BerandaKulinary
Senin, 10 Nov 2024 12:35

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

Martabak telur puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta. (IG/martabaktelurpuyuh)

Eksis sejak 1994, martabak telur puyuh ini selalu ludes dalam tempo 3 jam setelah buka pada pukul 06.30 WIB.

Inibaru.id – Kalau bicara tentang Pathuk di Yogyakarta, yang terpikir biasanya adalah bakpia pathuk. Padahal, ada satu jenis kuliner lainnya yang nggak kalah legendaris di Pasar Pathuk, yaitu martabak telur puyuh. Seperti apa sih kelezatan dari kuliner yang satu ini?

Eksis sejak 1994, penjual martabak telur puyuh di sisi selatan Pasar Pathuk masih menjajakan dagangannya dengan gerobak kaki lima warna biru yang sangat khas dan mudah dikenali pelanggan.

Karena jualan di pasar, gerobak martabak ini juga buka di jam yang cukup nggak biasa jika dibandingkan dengan penjual martabak pada umumnya. Jika kebanyakan martabak baru buka sore atau malam hari, penjual martabak telur puyuh ini justru buka lapak dari pukul 06.30 WIB sampai habis sebelum pukul 10.00 pagi.

Seistimewa apa martabak telur puyuh di sana sampai-sampai banyak banget pelanggannya? Jadi begini, adonan kulit martabaknya sebenarnya nggak jauh beda dari martabak pada umumnya. Tapi, isiannya sangat unik karena berupa irisan daun bawang, kobis mentah, serta daging ayam.

Usai adonan kulit diberi isian, bakal disiram bumbu cair dan diberi tambahan telur puyuh rebus yang sudah dihilangkan kulitnya. Setelah itu, isian ditutup dan martabak pun digoreng sampai matang. Hm, sudah kebayang kan seenak apa memakannya hangat-hangat?

Gerobag penjual martabak telur puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta. (Google Street View)

Selain karena rasa martabak telur puyuhnya yang mantap dan sulit dicari di tempat lain, ada alasan lain yang bikin martabak telur puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta ini bisa ludes hanya dalam tempo 3 jam setelah buka, yaitu harganya yang murah meriah.

Kalau kamu pesan martabak telur puyuh, tinggal siapkan kocek Rp5 ribu. Kalau pengin martabak tanpa telur puyuh, harganya hanya Rp4 ribu. Kamu juga bisa lo membeli isian telur puyuhnya saja dengan harga Rp5 ribu. Murah beneran!

“Aku coba datang pukul 08.00 pagi di Hari Minggu sudah antre lumayan panjang. Harganya murah untuk ukuran martabak yang hampir sebesar telapak tangan. Rasanya cukup mengejutkan karena gurih dan telurnya bisa pas gitu dengan martabaknya. Yang pasti, kulit martabaknya kelihatan handmade dan spesial,” tulis salah seorang pengulas di Google yang mencoba martabak telur puyuh ini pada Juli 2024 Afifah Larasati.

O ya, karena lokasinya ada di Pasar Pathuk, persis di seberang toko oleh-oleh Bakpia 25, kalau kamu mau beli martabak telur puyuh, pandai-pandai mencari lokasi tempat parkir kendaraan ya? Apalagi kalau kamu membawa mobil. Kalau di sisi selatan pasar penuh, bisa kok mencari lahan parkir di sebelah utara pasar.

Hm, jadi penasaran ya seperti apa rasa martabak telur puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta yang legendaris itu. Kapan yuk kita mencicipinya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024