BerandaHits
Minggu, 2 Nov 2024 12:43

Ketua Panser Biru Kepareng Diperiksa Polisi Terkait Ujaran Kebencian terhadap Yoyok Sukawi

Kepareng (tengah) bersama kuasa hukumnya memberikan keterangan saat istirahat menjalani pemeriksaan penyidik polisi. (Inibaru.id/ Danny Adriadhi Utama)

Ketua Panser Biru Kepareng alias Wareng diperiksa polisi karena diduga melontarkan kata-kata kasar yang ditujukan ke CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi di media sosial .

Inibaru.id - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Panser Biru Kepareng alias Wareng menjalani pemeriksaan polisi selama lima jam dan dicecar 23 pertanyaan oleh penyidik Polrestabes Semarang pada Kamis (31/10/2024). Dia diperiksa terkait dugaan kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.

"Mas Kepareng dicecar 23 pertanyaan soal ujaran kebencian. Kalau menurut saya yang dilaporkan sebagai ujaran kebencian semata-mata mas Wareng hanya menyampaikan kritik," kata Kuasa Hukum Wareng Sujiarno Broto Aji, Kamis (31/10).

Sujiarno menyebut laporan tersebut nggak tepat karena selama ini Wareng vokal di sosial media hanya untuk mengkritik performa PSIS Semarang yang tengah menurun. Apalagi dalam 9 pertandingan awal yang dijalani PSIS pada Liga 1 musim ini, hanya 2 kemenangan yang diraih. Berkat 6 kekalahan dan 1 hasil seri, PSIS pun terdampat di posisi 14 dari total 18 tim yang berkompetisi. Sujiarno pun menganggap wajar jika Kepareng sebagai ketua suporter mengungkap keresahannya.

"Yang dilaporkan, yang disangkakan terkait ujaran kebencian itu Pasal 156 dan 157 (UU ITE). Kalau tidak salah hukuman penjaranya 2 tahun enam bulan," ungkapnya terkait dengan pasal yang dikenakan terhadap Kepareng.

Kepareng saat dimintai keterangan awak media. (Jatengpos/Dwi Sambodo)

Wareng sendiri mengaku dilaporkan Yoyok Sukawi karena kerap mengkritik jajaran manajemen di sosial media. Bukti-bukti yang dihimpun pelapor kebanyakan tangkapan layar di Instastory dari akun Instagram-nya.

"Bukti-bukti pelapor berupa screenshot flyer ajakan demo di tanggal 2 November. Sama story repost Instagram dan spanduk-spanduk #SavePSIS #LovePSIS yang ditempel didekat Stadion Jatidiri," tutur Wareng.

Layaknya yang diungkap sang kuasa hukum, kritikan-kritikan keras sengaja Wareng sebar di sosial media karena dia kecewa dengan kondisi PSIS Semarang yang performanya terpuruk sejak akhir musim lalu.

"Saya tidak mencampuri urusan politik. Kritikan saya murni untuk PSIS. Bukti-bukti yang dilaporkan adalah kritik soal PSIS. Saya tidak pernah sebut kosong satu atau kosong dua," imbuhnya.

Wareng mengaku kaget dengan sikap Yoyok Sukawi yang tiba-tiba melaporkan dia ke polisi. Sebab, selama ini laki-laki yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Semarang ini nggak pernah menegur hingga memberikan somasi kepadanya.

"Tidak ada teguran atau somasi dulu. Kami selaku Panser Biru pernah mengadakan forum dan hasilnya kalau tidak empat besar tidak (mau memilih dia jadi) wali kota," pungkasnya.

Cukup mengejutkan ya laporan CEO PSIS Yoyok Sukawi. Semoga kasus ini bisa diselesaikan seadil-adilnya di mata hukum ya, Millens dan performa PSIS bisa kembali membaik. (Danny Adriadhi Utama/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024