BerandaHits
Senin, 3 Nov 2024 14:12

Panarama Residential Resort Tawarkan Hunian Lifestyle yang Terintegrasi dengan Hunian One Stop Living

Panarama Residential Resort Tawarkan Hunian Lifestyle yang Terintegrasi dengan Hunian One Stop Living

Contoh hunian yang tersedia di Paranama Residential Resort Tuntang, Kabupaten Semarang. (Inibaru.id/Danny Adriadhi Utama)

Berlokai di segitiga emas ekonomi bagian tengah Jawa, Panarama Residential Resort hadir untuk semakin memperkuat sektor ekonomi di Kabupaten Semarang.

Inibaru.id - Meski berjarak cukup jauh, yaitu sekitar 45 km dari pusat kota Semarang, nyatanya perusahaan pengembang tertarik untuk mendirikan Panarama Residential Resort sebagai kawasan hunian terintegrasi terbaru di Lopait, Tuntang, Kabupaten Semarang.

Menyasar pangsa pasar masyarakat kelas menengah ke atas, Panarama Residential Resort nggak hanya menawarkan keindahan pemandangan alam di sekitarnya. Penghuni juga nantinya bisa berbaur dan menikmati kehidupan guyub dengan masyarakat lokal.

Pada Sabtu (2/11/2024) kemarin, momen Grand Opening Panarama Residential Resort Tuntang dibalut pengguntingan pita serta pemukulan gong dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, awak media, hingga Sekretaris Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Semarang Hetty Setiorini mewakili Plt Bupati Semarang Basari.

Direktur PT Panarama Residential Resort Nur Cahyo Wibowo mengatakan, di area seluas hampir 30 hektare, perumahan yang dirancang arsitek Ady Putra dan landscape arsitek Oemardi Zain ini mengusung konsep desain modern dipadu dengan keasrian alam.

"Sasarannya kelas menengah atas karena kita pengin menunjukkan kalau lokasi ini memang pantas untuk mereka. Harga kisaran Rp3 miliar hingga Rp5 miliar (per unit). Untuk view-nya ada hutan, gunung, dan Rawa Pening. Jadi indah sekali kalau cuacanya cerah," kata Nur Cahyo Wibowo saat diwawancarai pada Sabtu (2/11).

Dengan mengusung konsep nature, convenience, dan lifestyle, Panarama tidak hanya menghadirkan hunian mewah bernuansa villa, melainkan juga dilengkapi berbagai fasilitas komersial mulai dari resort hotel bintang 5, food and fun area, resto dan kafe, convenient store, sarana olahraga, hingga ruang terbuka hijau yang menyegarkan.

Pemandangan alam yang indah yang bisa dilihat dari dalam hunian di Panarama Residential Resort. (Inibaru.id/Danny Adriadhi Utama)

"Jadi konsumen Panarama Residential resort tidak hanya menyediakan rumah, tetapi juga fitur-fitur pelengkapnya," jelasnya.

Nur juga memastikan jika pohon-pohon di kawasan Panarama tetap dipertahankan, bukannya ditebang, demi menjamin ketersediaan kawasan resapan air di sana.

"Tersedia juga kolam retensi, sehingga air hujan akan kembali masuk ke dalam tanah," ujarnya.

Seiring dengan pesatnya pembangunan di daerah kabupaten Semarang, Salatiga, dan sekitarnya, Panarama Residential Resort yang terletak di Pusat Segitiga Emas perekonomian Jawa Tengah (Semarang, Solo, Jogja), sangat mudah diakses karena hanya berjarak 5-10 menit perjalanan dengan kendaraan dari Exit Tol Bawen. Diharapkan, keberadaan perumahan ini bisa bikin perekonomian di daerah sekitarnya menjadi lebih maju.

"Apalagi sebentar lagi akan dibuka tol Jogja-Bawen yang semakin mempermudah akses ekonomi. Kami bisa menjadi contoh bagi investor lain untuk memperkuat Kabupaten Semarang sebagai bagian dari wilayah segitiga emas," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Semarang Hetty Setiorini mewakili Plt Bupati Semarang Basari menyampaikan apresiasi terhadap Panarama Residential Resort Tuntang yang telah berinvestasi di Kabupaten Semarang.

"Kami membuka seluas-luasnya selebar-lebarnya kepada investor, begitu juga terhadap Panarama Residential Resort Tuntang, Kabupaten Semarang. Kami memang harus memberikan pelayanan publik sebaik-baiknya, terutama kepada investor yang masih memiliki lahan yang luas. Monggo dipersilakan investor untuk melakukan investasi tentunya sesuai dengan tata ruangnya," tutur Hetty Setiorini. (Danny Adriadhi Utama/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025

Mereka yang Terlibat dalam Suap Putusan 'Onslag' Kasus Korupsi Minyak Goreng

15 Apr 2025

Harus Bagaimana Agar Ambulans Nggak Lagi Kena Tilang ETLE?

15 Apr 2025

Warga Semarang Sambut Gembira Penghapusan Denda Pajak Kendaraan

15 Apr 2025

Berasal dari Tradisi Eropa, Kelinci Paskah Jadi Simbol Kesuburan

15 Apr 2025

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

16 Apr 2025

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

16 Apr 2025