BerandaHits
Minggu, 2 Nov 2024 18:08

Naungi 1300 Peternak, UD Pramono Mau Tutup Usai Ditagih Pajak Ratusan Juta!

UD Pramono berencana mau tutup karena ditagih pajak dengan nilai cukup tinggi. (Radarsolo/Ragil Listyo)

Nggak sanggup membayar pajak dengan nilai fantastis, UD Pramono sudah berniat tutup. Kini, 1300-an peternak sapi yang jadi mitra usaha ini bingung harus menyetor susu ke mana.

Inibaru.id – Warga Boyolali, khususnya yang bekerja di industri susu sapi dihebohkan dengan keputusan gulung tikar yang dilakukan UD Pramono. Konon, kabarnya hal ini gara-gara usaha yang bermitra dengan 1.300 peternak di Boyolali ini ditagih pajak dalam jumlah yang fantastis, yaitu Rp670 juta! Seperti apa sih kronologi dari kasus ini?

Asal kamu tahu saja, nama UD Pramono cukup populer di kalangan peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah. Di sinilah para peternak bisa menjual susu dengan harga tinggi. Nggak hanya itu, usaha ini juga dikenal mau memberikan kredit tanpa bunga bagi para peternak yang mengalami kesulitan. Bisa dikatakan, Pramono menjalankan usaha bukan untuk mencari untung sebanyak-banyaknya, melainkan agar bisa saling mendukung dengan para peternak agar industri susu sapi di Boyolali terus berjaya.

Tapi yang namanya menjalankan usaha, pasti ada pajaknya. Hal inilah yang jadi masalah bagi UD Pramono. Pada 2020, Kantor Pajak tiba-tiba memberikan surat tagihan pajak kepada usaha tersebut dengan nilai fantastis, yaitu Rp2 miliar. Pramono yang keberatan dengan tagihan tersebut akhirnya mendapatkan pengurangan sampai tinggal Rp671 juta saja. Tapi, tetap saja, angka pajak yang sangat tinggi itu terlalu berat bagi Pramono.

“Aku sudah nggak sanggup, nominalnya di atas omzet saya” ucap Pramono sebagaimana dilansir dari Tribunnews, Selasa (29/10/2024).

Sebenarnya, sudah ada negosiasi lagi yang membuatnya boleh membayar pajak sebanyak Rp200 juta. Tapi setelah membayar sejumlah uang tersebut, pada 2021, dia kembali mendapatkan tagihan pajak. Dia mengabaikannya lantaran nggak sanggup membayar. Pada Oktober 2024, dia juga kembali mendapatkan tagihan sebanyak Rp110 juta.

Pramono mengaku lelah dan pengin menghentikan usahanya. (Radarsolo/Ragil Listyo)

Karena nggak sanggup membayar, uang senilai Rp670 juta di rekening salah satu bank BUMN atas nama Pramono pun dibekukan. Padahal, sebagian dana di sana adalah milik para peternak sapi yang jadi mitranya yang tersebar di lima kecamatan di Boyolali dan satu kecamatan di Klaten.

Pembekuan ini membuatnya nggak lagi bisa menjalankan usaha. Akhirnya Pramono pamitan ke 1.300 peternak yang selama ini jadi mitranya. Dia juga sudah pamitan dengan dua industri pengolahan susu yang selama ini jadi jujugannya mengirim susu. Kini, ribuan peternak nggak tahu harus mengirim susunya ke mana. Di sisi lain, dua industri pengolahan susu juga kesulitan mendapatkan pasokan susu berkualitas yang selama ini tersedia.

“Saya nggak menyalahkan bank dan kantor pajak yang membekukan rekening. Saya hanya sudah capek,” lanjutnya.

Pemkab Boyolali yang mengetahui masalah besar yang menimpa UD Pramono yang ada di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo ini pun akhirnya ambil tindakan. Mereka pengin usaha ini nggak sampai berhenti dan mencoba untuk memediasi masalah ini dengan KPP Pratama Boyolali.

“Kami mempertimbangkan operasional UD Pramono karena menaungi 1.300-an peternak. Kami harap bisa tersedia opsi keleluasaan pada UD Pramono sebagai alternatif pembukaan rekening atau sejenisnya. Tentunya dengan ketentuan perundangan yang baik,” ucap Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali Insan Adi sebagaimana dinukil dari Radarsolo, Jumat (1/11).

Yap, semoga saja ada jalan keluar agar UD Pramono nggak sampai berhenti beroperasi ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jajanan Latiao Akibatkan Keracunan, Dilarang Beredar!

2 Nov 2024

Ketua Panser Biru Kepareng Diperiksa Polisi Terkait Ujaran Kebencian terhadap Yoyok Sukawi

2 Nov 2024

Sebanyak 34.300 Obat Kedaluwarsa Dimusnahkan BPOM Semarang

2 Nov 2024

Mengambil Keputusan Sendiri Tanpa Penyesalan; Seni Bertanggung Jawab atas Pilihan Hidup

2 Nov 2024

Anggur 'Shine Muscat' di Jateng Aman, Dishanpan: Beli yang Berizin Edar

2 Nov 2024

Naungi 1300 Peternak, UD Pramono Mau Tutup Usai Ditagih Pajak Ratusan Juta!

2 Nov 2024

Untuk Apa Guru Besar Unpad Merekam Suara Bumi dengan AI?

3 Nov 2024

Tips Main ke Labuan Bajo dari Pulau Jawa dengan Pesawat dan Kapal Feri

3 Nov 2024

Bisa Membawa Air Hujan Berton-Ton, Kok Awan Nggak Jatuh?

3 Nov 2024

Telah Ditemukan Bioplastik yang Bisa Terurai di Laut

3 Nov 2024

Panarama Residential Resort Tawarkan Hunian Lifestyle yang Terintegrasi dengan Hunian One Stop Living

3 Nov 2024

Jangan Simpan Madu di Dalam Kulkas, Ini Sebabnya!

3 Nov 2024

KSPI: Ribuan Buruh Anak Perusahaan Sritex di Kota Semarang Di-PHK

3 Nov 2024

Polda Jateng Pastikan Selidiki Penyebab Terbakarnya Pabrik di KIK

3 Nov 2024

Menangkal Santet, Kesaktian Air Sendang Bancolono Karanganyar Pemandian Prabu Brawijaya V

3 Nov 2024

Cerita Kode Pos Indonesia yang Baru Dipakai pada Tahun 1985

4 Nov 2024

Rayakan Pergantian Musim, Masyarakat Karimunjawa Gelar Festival Thothok

4 Nov 2024

Manisnya Kisah Cinta Anak Muda Akhir 90-an di '20th Century Girl'

4 Nov 2024

Rumah yang Menginspirasi Film 'Up' Masih Berdiri Sampai Sekarang

4 Nov 2024

Di Rumah Kemasan Jateng, Kamu Bisa Membuat 'Packaging' Berkualitas

4 Nov 2024