BerandaHits
Sabtu, 8 Nov 2024 14:41

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

Angka Kemiskinan Kabupaten Jepara jadi yang terendah di Jawa Tengah. (Kompaspedia)

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jepara menyatakan angka kemiskinan di sana pada tahun 2024 terendah se-Jawa Tengah, yaitu 6,09 persen. Sebenarnya berapa orang miskin di Kabupaten Jepara?

Inibaru.id - Kabupaten Jepara merupakan kabupaten yang kaya akan berbagai potensi. Di Bumi Kartini tersebut, masyarakat memiliki beragam profesi yang berasal dari banyak aspek. Sebut saja ekspor bahan baku mebel, kerajinan ukiran kayu, hasil laut, kain tradisional, dan pariwisata.

Oleh sebab itu, nggak heran jika Berita Resmi Statistik (BRS) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jepara menyatakan angka kemiskinan di sana pada tahun 2024 terendah se-Jawa Tengah, yaitu 6,09 persen.

Angka tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2012, ketika angka kemiskinan di Jepara mencapai 9,38 persen. Nggak hanya itu, Jepara juga berada pada peringkat ketiga di Jateng untuk Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) dan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1).

“Jumlah penduduk miskin di Jepara pada Maret 2024 sebanyak 80,84 ribu, turun sebanyak 5,91 ribu orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta.

Namun, ada fakta lain yang ironi, Millens. Meski memiliki angka kemiskinan terendah, setengah dari warga Kabupaten Jepada terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sekadar informasi, DTKS adalah data elektronik yang berisi informasi sosial, ekonomi, dan demografi penduduk Indonesia dengan status kesejahteraan terendah. DTKS digunakan sebagai acuan dalam program penanganan fakir miskin dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Ketidakcocokan Data

Nelayan adalah salah satu profesi yang lazim di Kabupaten Jepara. (Istimewa)

Jika data BPS Kabupaten Jepara menyatakan jumlah penduduk miskin Jepara ada 80,84 ribu, maka berbeda dengan data dari DTKS yang mengatakan bahwa jumlah warga Jepara yang menerima bantuan ada 121.947 orang. Bantuan itu berupa bantuan PKH, bantuan BPNT, maupun bantuan sembako.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Edy Marwoto mengatakan jumlah tersebut jadi sebuah ironi bagi Kabupaten Jepara. Masyarakat Jepara yang terdaftar dalam kategori DTKS, namun ada yang belum jadi bagian penerima bantuan, menurut Edy itu jadi salah satu kategori yang rentan miskin.

”Tidak semua mendapat bantuan,” katanya dikutip dari Radarkudus (7/11/2024).

Alasannya banyak masyarakat Jepara yang terdaftar DTKS itu disebabkan karena pendataan yang telah dilakukan sejak dahulu menggunakan beberapa indikator.

”Dulu sebelum Permensosnya dicabut itu ada desil 1 sampai 4. Sampai dengan rentan. Itu bisa masuk DTKS. Tapi yang dapat bansos yang memenuhi syarat," ujar Edy.

"Paling banyak 99 persen yang penerima bansos DTKS yang dianggap miskin ekstrem dan di atasnya, rentan miskin ekstrem,” paparnya.

Biar nggak terjadi kerancuan data, rencana pihaknya akan mendata ulang seluruh masyarakat Jepara. Kita tunggu saja hasilnya ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Polda Jateng Grebek Tambang Ilegal di Klaten, Modusnya Konsumen Datang ke Lokasi

19 Nov 2024

Dua Sisi Fenomena Ulat Pohon Jati di Gunungkidul, Ditakuti Sekaligus Dinanti

19 Nov 2024

Menguak Sejarah Penggunaan Karpet Merah untuk Acara Penyambutan Resmi

19 Nov 2024

Dua Desa Indonesia Dinobatkan Jadi Desa Wisata Terbaik di Dunia 2024

19 Nov 2024

Sapa Masyarakat Jepara, Lestari Moerdijat Bahas Demokrasi dan Ratu Kalinyamat

19 Nov 2024

Pneumonia Masih Menjadi 'Pembunuh Senyap' bagi Anak-Anak

19 Nov 2024

Baru Kali Ini, Indonesia akan Gelar Pilkada Langsung Serentak

19 Nov 2024

Ugly Fruits dan Potensi Tersembunyi di Balik Buah Berpenampilan 'Jelek'

19 Nov 2024

Begini Dampak PPN 12 Persen yang Bakal Berlaku 2025

19 Nov 2024

Lestari Moerdijat: Aspirasi Masyarakat adalah Bahan Bakar untuk Kebijakan yang Inklusif

19 Nov 2024

Mencicipi Rasa Legendaris yang Disajikan di Warung Mi Lethek Mbah Jumal

20 Nov 2024

Nggak Ada Perayaan Tahun Baru di Shibuya, Tokyo, Jepang

20 Nov 2024

Petani Milenial, Berhasilkah Bikin Anak Muda Berkarier Jadi Petani?

20 Nov 2024

Mau Pertama atau Berkali-kali, Pengalaman Nonton Timnas Indonesia di GBK Membekas Abadi

20 Nov 2024

Pastikan Kehalalan, Juru Sembelih di Rembang Dilatih Sesuai Syariat Islam

20 Nov 2024

Bagaimana Orangtua Menyikapi Anak yang Membaca Manga dengan Unsur Kekerasan

20 Nov 2024

Lawang Keputren Bajang Ratu, 'Peninggalan Majapahit' yang Terlempar hingga Lereng Muria

20 Nov 2024

Mengenal 4 Budaya Kota Semarang yang Kini Berstatus Warisan Budaya Takbenda

21 Nov 2024

Memahami Perempuan Korea di Buku 'Bukannya Aku Nggak Mau Menikah' Karya Lee Joo Yoon

21 Nov 2024

AI Bikin Cerita Nyaris Sempurna, Tapi Nggak Mampu Bikin Pembaca Terhanyut

21 Nov 2024