BerandaHits
Minggu, 9 Nov 2024 09:55

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

Ilustrasi: Angka pernikahan di Kota Semarang turun. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Semenjak 2022, tren angka pernikahan di Kota Semarang terus menurun. Uniknya, pemerintah justru senang dengan fenomena ini. Apa alasannya, ya?

Inibaru.id – Mengikuti tren angka pernikahan di skala nasional yang juga terus menurun, angka pernikahan di Kota Semarang juga mengalami hal serupa semenjak 2022. Bisa dikatakan, generasi milenial akhir atau gen z memang mempertimbangkan masak-masak sebelum memilih untuk memasuki dunia rumah tangga.

Di skala nasional, per 2023 lalu jumlah pernikahan hanya 1.577.255 alias turun 128 ribu pernikahan jika dibandingkan dengan angka pernikahan pada tahun sebelumnya.

Jumlah ini memang sangat kontras dengan angka pernikahan di Kota Semarang pada 2023 yang hanya 9.245 alias turun dari angka pernikahan 2022 yang mencapai 9.858. Tapi, jika menilik angka pernikahan dari Januari sampai September 2024, memang terlihat ada tren penurunan dalam tiga tahun belakangan.

“Data per September 2024, baru ada 6.260 pernikahan,” ucap Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kota Semarang Sumari sebagaimana dilansir dari Ayosemarang, Jumat (8/11/2024).

Jika dirata-rata, angka pernikahan per bulan pada 2024 terjadi 695 kali. Jika rata-rata angka pernikahan per bulan ini dipakai untuk proyeksi jumlah pernikahan selama 2024, maka jumlah perkiraan nggak akan menyentuh angka 9.000. Meski begitu, Sumari tetap yakin jika angka pernikahan di Semarang selama 2024 bakal tetap menyentuh jumlah tersebut.

“Saya perkirakan sampai akhir 2024 mungkin 9.000-an,” lanjutnya.

Sumari sendiri mengaku cukup senang melihat fenomena penurunan angka pernikahan ini. Bagi dia, hal ini menandakan anak muda sekarang lebih sadar tentang pentingnya mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum memutuskan untuk menikah. Dia juga menyebut gencarnya program sosialisasi dampak pernikahan dini jadi salah satu faktor penyebab semakin turunnya angka pernikahan.

Ilustrasi: Banyak anak muda yang memilih untuk menunda pernikahan. (Scbd.com)

Di sisi lain, banyak anak muda yang kini merasakan kerasnya hidup yang bikin mereka berpikir dua kali untuk menikah meski sudah memiliki pasangan kekasih. Banyak pula anak muda yang bekerja keras agar bisa mendapatkan pekerjaan berkualitas dengan pemasukan stabil justru kesulitan mencari pasangan karena lingkar sosialnya yang semakin mengecil.

“Pas usia 20-an saya kerja keras buat keluarga karena jadi sandwich generation jadi nggak kepikiran buat nikah cepat-cepat. Banyak rekan-rekan kerja junior saya yang kini juga mengalami nasib serupa. Sekarang saya di usia 30-an awal tapi belum dapat pasangan,” ucap salah seorang pegawai asuransi yang berkantor dekat dengan Lawang Sewu, Nia, Jumat (8/11).

Nia sendiri mengaku nggak sendirian. Banyak teman seangkatannya saat kuliah yang juga belum mendapatkan jodoh sebagaimana dirinya. Tapi, dia memilih untuk enjoy menjalani kehidupan alih-alih memikirkan jodohnya yang nggak kunjung tiba.

Sementara itu, Aldi yang ada di pengujung akhir usia 20-an sebenarnya sudah punya pacar dalam 3 tahun terakhir. Tapi dia dan pacarnya memilih untuk nggak terburu-buru menikah meski usianya sudah matang.

“Masih pengin nabung lagi, khususnya buat beli rumah. Pacar saya juga sama targetnya kalau sudah nikah nanti nggak mau pusing soal rumah atau biaya-biaya lain seperti pas punya anak. Jadi ya kita jalani dulu aja sekarang seperti ini,” ucapnya via telepon pada Jumat (8/11).

Sumari benar, anak muda zaman sekarang memang menyadari benar kalau pernikahan nggak boleh disepelekan dan harus dipersiapkan sebaik mungkin. Jadi, wajar jika angka pernikahan di Kota Semarang jadi menurun. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Polda Jateng Perkuat Pengamanan Logistik Pemilu di KPU

7 Nov 2024

Secuil Sejarah Kesultanan Cirebon di Candi Poh Brebes

7 Nov 2024

Sejarah Unik Lokasi dengan Nama Terpanjang di Dunia yang ada di Selandia Baru

7 Nov 2024

November Awal Musim Hujan, BMKG: Waspada Ancaman Banjir!

7 Nov 2024

Alasan Lagu 'APT' Rose dan Bruno Mars Haram Diputar Pelajar di Korea

7 Nov 2024

Keseriusan Langkah Pemerintah dalam Menangani Judi Online Masih Dipertanyakan

7 Nov 2024

Bersantai Sore di 'Comfort Zone' Taman Balai Jagong Kudus

7 Nov 2024

Andal dan Ramah Lingkungan, Layanan Logistik KAI Daop 4 Semarang

7 Nov 2024

Apakah Pasangan dengan Love Language Berbeda Bisa Langgeng?

7 Nov 2024

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024