BerandaHits
Jumat, 14 Nov 2024 20:00

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

Ilustrasi pernikahan. (via Kompas)

Ketika seorang perempuan memutuskan menikah kembali setelah belum lama bercerai atau ditinggal suami, mengapa justru banyak mendapat hujatan?

Inibaru.id - Saat seorang perempuan memutuskan untuk menikah kembali nggak lama setelah bercerai, nggak jarang ia menghadapi cibiran atau penilaian negatif dari lingkungan sekitar. Beberapa faktor penyebabnya berkaitan dengan norma dan ekspektasi sosial yang sering membebani perempuan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini terjadi, serta mengapa pandangan tersebut sebaiknya diubah:

1. Norma Sosial tentang Kesetiaan dan Komitmen

Masyarakat cenderung memiliki ekspektasi bahwa seorang perempuan harus "menjaga kesetiaan" bahkan setelah bercerai. Karena itulah, keputusan untuk menikah lagi dianggap terlalu cepat oleh sebagian orang, seakan menimbulkan persepsi bahwa ia kurang menghargai pernikahan sebelumnya. Padahal, setiap orang memiliki hak untuk melanjutkan hidupnya dan memilih kebahagiaan dengan cara yang mereka anggap benar, termasuk menikah lagi.

2. Stigma Perempuan yang Dianggap 'Terburu-buru'

Seorang perempuan dianggap berperangai nggak setia jika cepat melepas masa janda. (via Islampos)

Ada anggapan bahwa seorang perempuan yang cepat menikah lagi dianggap terburu-buru atau nggak selektif dalam memilih pasangan. Pandangan ini didasari oleh stereotype yang nggak adil, seolah-olah perempuan nggak boleh menentukan kebahagiaannya sendiri tanpa penilaian dari orang lain. Di sisi lain, laki-laki yang menikah lagi sering kali nggak menerima kritik sebesar itu.

3. Ekspektasi Peran Perempuan sebagai ‘Ibu yang Menjaga Keluarga’

Pada kasus perempuan yang sudah memiliki anak, masyarakat sering merasa bahwa peran seorang ibu harus lebih diutamakan daripada keinginan pribadi untuk menikah kembali. Padahal, membangun rumah tangga baru juga dapat memberikan kenyamanan dan kebahagiaan yang berpengaruh positif bagi anak-anaknya.

4. Budaya Patriarki dan Pola Pikir Ganda

Di masyarakat yang masih kental dengan budaya patriarki, perempuan sering kali dihadapkan pada standar ganda. Ketika perempuan menikah lagi, ia dianggap mengutamakan dirinya sendiri, sementara laki-laki dalam posisi yang sama justru dipandang positif karena dianggap mampu bangkit dan memulai hidup baru.

5. Hak untuk Bahagia dan Melanjutkan Hidup

Pernikahan baru seharusnya dipandang sebagai kesempatan bagi siapa pun untuk mencari kebahagiaan. Setiap orang, termasuk perempuan yang telah bercerai, berhak memiliki pasangan yang mendukung mereka dan membina kehidupan yang lebih baik.

Daripada memandang negatif, masyarakat perlu mengembangkan sikap mendukung dan menghormati keputusan setiap individu. Setiap orang berhak untuk bahagia dan menjalani hidup sesuai pilihannya, tanpa harus terbebani oleh penilaian atau stigma sosial yang kurang adil. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: