BerandaHits
Kamis, 26 Agu 2020 12:55

Wisata Dihantam Covid-19, Warga Bali Pulang ke Desa Kembali Bertani

Warga Bali kembali bertani saat wisata tak lagi memberikan pendapatan pasti. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Wisata Bali terdampak Covid-19. Ratusan warga yang sebelumnya bekerja di sektor ini pun pulang kampung karena menganggur. Kini, mereka pun kembali ke profesi sebelumnya, bertani.

Inibaru.id – Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, tiba-tiba dipenuhi dengan ratusan warganya yang pulang dari perantauan. Mereka kembali karena pekerjaan di sektor wisata yang mereka lakukan di Bali selatan terdampak Covid-19. Meski terpuruk, mereka nggak mau hanya berpangku tangan. Kini, para warga memilih untuk bangkit untuk kembali bertani.

Desa Tembok berada sekitar 90 km dari Denpasar. Meski di musim kemarau seperti sekarang ini tanah di desa tersebut cenderung kering, warga nggak patah arang. Mereka bisa menanam berbagai macam tanaman seperti lontar, mete, dan berbagai sayuran lainnya. Sebelumnya, lahan pertanian ini sempat kosong karena ditinggal warganya merantau ke Bali Selatan.

Setidaknya, 40 persen dari sekitar 2.300 KK di desa tersebut merantau untuk bekerja di sektor wisata. Sayangnya, pandemi Covid-19 memaksa para warga ini pulang ke rumah karena menganggur.

Salah seorang perantau yang pulang kampung adalah Dewa Ketut Arta. Pria berusia 40 tahun ini sebelumnya bekerja di Kuta sejak 1999 silam. Dia pernah bekerja di restoran, spa, dan terakhir menjadi supir wisata. Dalam sebulan, penghasilannya bisa mencapai Rp 5-6 juta, belum termasuk tip. Berkat penghasilan ini, Arta bahkan bisa membangun rumah di Desa Tembok.

Warga Bali sedang merawat tanaman di desanya. (Bbc/Anton Muhajir)

Bali yang biasanya didatangi enam juta turis asing serta sepuluh juta turis lokal per tahun hanya didatangi 1,1 juta turis hingga pertengahan 2020. Sektor wisata Bali yang biasanya menguntungkan pun harus merugi.

“Sekarang pendapatan nol. Untuk makan saja kurang,” ucap perantau lainnya yang pulang kampung, Nyoman Jenek Arta.

Kepala Desa Tembok, Dewa Komang Yudi Astara nggak mau melihat ratusan warganya menganggur begitu saja. Dia pun mengajak mereka untuk kembali bertani.

“Semua orang membutuhkan kebutuhan dasar. Jadi yang paling realistis adalah kembali bekerja menyediakan sumber pangan,” ucap pria 34 tahun tersebut.

Mulai April 2020, warga desa Tembok membuka lahan dengan luas sekitar 1,5 hektare. Mereka menanam tomat, terong, cabai, dan sayuran lainnya. Karena dianggap berhasil, warga pun kembali membuka lahan hingga kini total sudah ada 2,5 hektare lahan pertanian yang diurus.

Dewa Ketut Arta, salah seorang perantau yang mudik untuk bertani. (Cnn/Anton Muhajir)

Anggaran pengelolaan pertanian ini memakai Anggaran Dana Desa (ADD) dan menghabiskan Rp 100 juta. Meski nggak sedikit, Yudi menyebut hal ini lebih baik karena membuat warganya kembali aktif bekerja.

“Kita tidak bisa mengharapkan pariwisata kapan kembali. Kalau ditunggu-tunggu, harapan itu tidak pasti, lebih baik bertani saja,” ucap Jenek.

Meski pendapatannya nggak sebanyak saat berada di sektor wisata, Jenek dan rekan-rekan lainnya mengaku sudah merasa cukup. Mereka pun kembali tenang melanjutkan hidup meski dunia wisata di Bali belum pulih.

Wah, contoh yang luar biasa dari masyarakat Bali, ya Millens agar tetap bangkit di masa pandemi. (Bbc/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Gedung PGRI Kabupaten Semarang Dibangun dari Iuran Guru Sekabupaten

25 Apr 2024

Konser Sheila On 7 Lima Kota: Harga Tiket dan Cara Membeli

25 Apr 2024

Mencampur Minyak Kayu Putih dengan Bensin, Memang Boleh?

25 Apr 2024

Kata Kemenaker Soal Lulusan S2 Susah Dapat Kerja di Indonesia

25 Apr 2024

Penanggulangan Narkoba di Kalangan Anak-Anak, Guru BK dan Orang Tua Perlu Dilibatkan

25 Apr 2024

Peningkatan Gas Metana, Ancaman Serius bagi Lingkungan

25 Apr 2024

Menang atas Korsel, Peluang Timnas Indonesia ke Olimpiade 2024 Paris Makin Besar!

26 Apr 2024

Yang Perlu Kamu Lakukan saat Ditelpon Penagih Utang Pinjol; Jangan Diblok!

26 Apr 2024

Komentar Avenged Sevenfold Soal Lagu 'Dear God' yang Populer di Warnet Indonesia

26 Apr 2024

Kecanduan Gim Bisa Bikin Anak Tantrum

26 Apr 2024

Hari Ini, Nama Pratama Arhan Dielu-elukan Seantero Negeri!

26 Apr 2024

Singgung Kesetaraan Gender, Angela: Kesenjangan Gaji 20 Persen

26 Apr 2024

Ngalap Berkah Sunan Muria di Tengah Ribuan Peserta Sewu Kupatan Kudus

26 Apr 2024

Mengabadikan Sejarah Kota Semarang bersama Komunitas Blusuk.an

27 Apr 2024

Mengenal Songgo Buwono, Burger Asli Keraton Yogyakarta

27 Apr 2024

Polemik Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam; Antara Keamanan dan Ekonomi

27 Apr 2024

Hana, Nama Perempuan yang Bisa Ditemui di Indonesia, Jepang, dan Korea

27 Apr 2024

Jangan Salah Pilih! Ini Warna Baju yang Bisa Membuat Kamu Terlihat Lebih Tua

27 Apr 2024

Uniknya Satai Ambal Khas Kebumen, Disiram Saus Tempe!

27 Apr 2024

World Water Forum ke-10: ESDM Upayakan Pengadaan Listrik Murah

27 Apr 2024