BerandaHits
Sabtu, 19 Jul 2019 10:37

Waspada, Pantai Selatan Yogyakarta Rawan Gempa dan Tsunami

Pantai Selatan Jawa (MI)

Pantai Selatan Jawa disebut rentan mengalami gempa berkekuatan besar mencapai 8.8 SR dan tsunami dengan ketinggian mencapai 20 meter. Apa saja yang harus disiapkan demi menghadapi potensi bencana ini?

Inibaru.id – Pakar yang mempelajari tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko menyebut kawasan Pantai Selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rentan terkena gempa dan tsunami. Bagaimana mewaspadai hal ini?

Pantai selatan Yogyakarta memang langsung menghadap ke megathrust selatan Jawa.

“Megathrust itu daerah subduksi. Di selatan Pulau Jawa itu subduksinya Indo-Australia yang menyodok ke Eurasia. Setiap tahunnya terjadi pergerakan sekitar 7 cm,” terangnya seperti ditulis laman Kompas, Jumat (19/7/2019).

Bukan menakut-nakuti, Widjo menyebut hal ini didasari data di dalam buku yang dikeluarkan oleh Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGen) yang terbit pada 2017 silam. Dalam buku tersebut, disebutkan potensi gempa di Pantai Selatan Jawa bahkan bisa mencapai magnitudo maksimum di atas 8,7 SR.

Widjo kemudian membuat permodelan tsunami dengan asumsi terjadi gempa dengan magnitudo 8.8. Hasilnya adalah akan timbul gelombang tsunami yang berpotensi mencapai ketinggian 20 meter.

Dengan ketinggian gelombang ini, jarak tempuh tsunami diperkirakan mencapai 3 hingga 4 km di daratan. Sementara itu, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit sejak gempa bagi tsunami untuk mencapai bibir pantai.

“Skenario ini kami buat khusus untuk kawasan pantai selatan Yogyakarta. Tapi sebenarnya di seluruh kawasan Pantai Selatan Jawa berpotensi seperti itu, kalau sampai terjadi gempa dengan magnitudo 8,8 SR,” lanjutnya.

Adanya potensi gempa dan tsunami ini membuat masyarakat diminta untuk melakukan upaya mitigasi. Hal ini juga harus dijadikan program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Mitigasi bisa berupa pendidikan soal evakuasi, shelter, dan lain-lain kepada masyarakat setiap tahun. Selain itu, penataan wilayah seperti permukiman yang sebaiknya tidak dekat dengan bibir pantai, tidak merusak gumuk pasir, atau penanaman vegetasi pandan cemara laut juga perlu dilakukan.

“Di Yogya masih terlindungi oleh gumuk pasir yang lumayan tinggi, tapi tetap saja kita sebaiknya waspada,” saran Widjo.

Selalu pelajari proses evakuasi dan penyelamatan diri saat gempa dan tsunami ya, Millens. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Gedung PGRI Kabupaten Semarang Dibangun dari Iuran Guru Sekabupaten

25 Apr 2024

Konser Sheila On 7 Lima Kota: Harga Tiket dan Cara Membeli

25 Apr 2024

Mencampur Minyak Kayu Putih dengan Bensin, Memang Boleh?

25 Apr 2024

Kata Kemenaker Soal Lulusan S2 Susah Dapat Kerja di Indonesia

25 Apr 2024

Penanggulangan Narkoba di Kalangan Anak-Anak, Guru BK dan Orang Tua Perlu Dilibatkan

25 Apr 2024

Peningkatan Gas Metana, Ancaman Serius bagi Lingkungan

25 Apr 2024

Menang atas Korsel, Peluang Timnas Indonesia ke Olimpiade 2024 Paris Makin Besar!

26 Apr 2024

Yang Perlu Kamu Lakukan saat Ditelpon Penagih Utang Pinjol; Jangan Diblok!

26 Apr 2024

Komentar Avenged Sevenfold Soal Lagu 'Dear God' yang Populer di Warnet Indonesia

26 Apr 2024

Kecanduan Gim Bisa Bikin Anak Tantrum

26 Apr 2024

Hari Ini, Nama Pratama Arhan Dielu-elukan Seantero Negeri!

26 Apr 2024

Singgung Kesetaraan Gender, Angela: Kesenjangan Gaji 20 Persen

26 Apr 2024

Ngalap Berkah Sunan Muria di Tengah Ribuan Peserta Sewu Kupatan Kudus

26 Apr 2024

Mengabadikan Sejarah Kota Semarang bersama Komunitas Blusuk.an

27 Apr 2024

Mengenal Songgo Buwono, Burger Asli Keraton Yogyakarta

27 Apr 2024

Polemik Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam; Antara Keamanan dan Ekonomi

27 Apr 2024

Hana, Nama Perempuan yang Bisa Ditemui di Indonesia, Jepang, dan Korea

27 Apr 2024

Jangan Salah Pilih! Ini Warna Baju yang Bisa Membuat Kamu Terlihat Lebih Tua

27 Apr 2024

Uniknya Satai Ambal Khas Kebumen, Disiram Saus Tempe!

27 Apr 2024

World Water Forum ke-10: ESDM Upayakan Pengadaan Listrik Murah

27 Apr 2024