BerandaHits
Jumat, 30 Apr 2020 15:21

Waduh, Menggunakan Angkot dan Toilet Umum Tingkatkan Risiko Tertular Corona!

Angkutan kota (Angkot), sarana transportasi umum yang diminati masyarakat ternyata berpotensi menjadi lokasi penularan virus corona (Flickr/thisisinbalitimur)

Meski sudah dilarang, tetap saja banyak masyarakat yang nekat melakukan mudik. Padahal, kalau kamu naik angkot atau masuk ke toilet umum, risiko tertular virus corona semakin meningkat, lo. Kok bisa?.

Inibaru.id – Bulan Ramadan taun ini memang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Akibat pandemi Corona, pemerintah bahkan sampai melarang masyarakat melakukan mudik. Sayangnya, banyak masyarakat yang tetap melakukannya karena nggak lagi memiliki pekerjaan di perantauan.

Selain larangan mudik, pemerintah juga menerapkan PSBB dan pembatasan lain agar masyarakat nggak sering keluar rumah. Tujuannya demi mencegah penularan Covid-19. Hanya, masih banyak orang yang tidak menyadari bahaya dari keluar rumah. Padahal, penggunaan angkot atau toilet umum saja sudah cukup untuk menyebabkan penularan virus ini.

Juru Bicara Nasional Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers daring “Update Covid-19” di Graha BNPB, Jakarta, mengatakan, pilihan untuk nggak mudik di masa pandemi menjadi langkah yang tepat untuk keamanan bersama.

Melakukan perjalanan keluar kota apalagi menggunakan transportasi umum sangat nggak disarankan. Sebab, hal ini membuat upaya menjaga jarak (physical distancing) jadi nggak maksimal.

“Tetap berada di rumah. Kita nggak mungkin bisa maksimal menjaga jarak kalau naik kendaraan umum. Risiko bisa di toilet umumnya, di kendaraan umumnya, dan sepanjang perjalanan. Oleh karena itu, tidak mudik adalah langkah tepat," kata Yuri pada Minggu (26/4/2020)

Achmad Yurianto. (Dok. BNPB)<br>

Dia melanjutkan, pemerintah akan memberikan sanksi hukum bagi orang-orang yang nekat mudik bepergian ke luar rumah. Terdapat dua tahapan sanksi yang diterapkan. Pertama adalah teguran secara persuasif dan meminta masyarakat kembali ke rumah masing-masing. Kedua, sanksi akan lebih berat dengan denda sebesar Rp 100 juta yang rencananya akan diberlakukan pada 7 Mei – 1 Juni 2020.

Sanski diberikan agar pencegahan Covid-19 bisa maksimal. Terlebih, Yuri menyebut banyak masyarakat yang masih menggunakan transportasi umum yang penuh sesak dan berjubel. Padahal, hal in ini bisa membuat penularan Covid-19 sangat mungkin terjadi.

Meski begitu, jika masyarakat terpaksa harus keluar rumah, sebaiknya benar-benar menjaga diri dengan memakai masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

“Selain itu pakai masker dan batasi waktunya. Secepat mungkin selesaikan kegiatan di luar rumah,” ucapnya.

Kekhawatiran Yuri beralasan karena angka kasus positif dan meninggal akibat virus corona terus meningkat. Hingga Rabu (29/4), sore, setidaknya ada 9.771 kasus positif virus corona di Indonesia. Sementara itu, jumlah orang yang meninggal mencapai 784. Meski orang yang sembuh mencapai 1.107 pasien, angka kematian yang cukup tinggi ini tentu sangat mengkhawatirkan.

Untuk sementara jangan mudik dulu ya, Millens. Tetaplah di rumah saja dulu hingga virus corona bisa diatasi! (Oke/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024