Inibaru.id – Kebanyakan orang di Indonesia melakukan salat tarawih di masjid atau musala persis usai Salat Isya. Hal ini berarti, salat Isya sekaligus tarawih bisa dimulai sekitar pukul 19.00 WIB atau 19.30 WIB. Menariknya, di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kudus, Jawa Tengah, salat tarawih baru dimulai cukup larut, yakni pukul 21.00 WIB, lo.
Ponpes tersebut adalah Ponpes Ma’had Ar-Raudhah yang berlokasi di Desa Kajeksan, Kecamatan Kota, Kudus. Di sana, ada jeda cukup lama antara azan salat Isya dengan dimulainya salat tarawih.
Ada alasan khusus mengapa salat tarawih di sana dilakukan cukup larut. Ternyata, tradisi ini terinspirasi dari seorang Habib yang berasal dari Yaman. Hal ini diungkap langsung oleh pengasuh ponpes tersebut, Habib Idrus Muhammad bin Yahya.
Jadi ya, dulu, ada seorang guru bernama Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz. Dia adalah pengasuh pesantren bernama Darul Mustofa di Yaman.
“Tarawih jam sembilan malam karena meniru guru saya. Ada hikmah besar kalau tarawih jam sembilan malam. Karena badan sudah tidak lelah dan sudah tidak kekenyangan setelah berbuka puasa,” terang Habib Idrus Muhammad bin Yahya, Sabtu (16/4/2022).
Meski tarawih dilakukan lebih larut, azan Isya tetap dikumandangkan seperti biasa, yakni sekitar pukul 19.00 WIB.
“Setelah azan Isya biasanya ada taklim sebentar sampai pukul 20.00 WIB. Kemudian istirahat sebentar. Setelah istirahat, dilanjutkan dengan tarawih pukul 21.00 WIB,” lanjutnya.
Habib Idrus juga menceritakan pengalamannya saat nyantri di Ponpes Darul Mustofa Yaman pada 2012 sampai 2014. Dia menyebut banyak tradisi di Indonesia yang juga dilakukan orang Yaman.
“Di Hadramaut (Yaman), mirip dengan di Indonesia. Di sana ada tradisi seperti di Indonesia ini, mulai dari Maulid Nabi, tahlilan juga ada. Ziarah kubur juga ada,” terangnya.
Dia pun sangat terkesan dengan Habib Umar. Karena alasan inilah, Habib Idrus memilih untuk mengadopsi kebiasaan salat tarawih yang dilakukan lebih malam dari yang biasa dilakukan di Indonesia.
“Penguasaan ilmunya sangat dalam. Dari cara beliau berjalan, melaksanakan salat, cara beliau makan dan minum itu bagi yang melihat saja bisa belajar dari situ,” ungkapnya.
Pondok pesantren Ma’had Ar-Raudhah memang usianya masih muda karena baru berdiri pada 2018. Namun, mereka sudah menjalankan tradisi yang cukup menarik. Salah satunya, mereka selalu melakukan aksi berbagi takjil selama Ramadan. Nah, aktivitas ini juga selalu dilakukan mulai hari kelima bulan puasa.
“Kami juga ada kegiatan berbagi takjil. Alhamdulillah ada donatur,” jelas Habib Idrus.
Hm, kamu tertarik ikut salat tarawih mulai pukul 21.00 WIB di Ponpes Ma’had Ar-Raudhah di Kudus, Millens? (Mur/IB09/E05)