BerandaHits
Senin, 28 Agu 2022 18:00

Tidur Lebih Lelap dengan Rumus 10-3-2-1

Rumus tidur 10-3-2-1 yang dikembangkan oleh Raj Karan bisa kamu coba saat mengalami gangguan tidur. (Freepik)

Untuk kamu yang mengalami insomnia, cobalah rumus 10-3-2-1 ala Dr Raj Karan ini agar tidur lebih lelap.

Inibaru.id – Malam sudah menjelang. Kendati sudah rebahan di atas kasur, mata tetap nggak mau terpejam, padahal esok harus kembali bekerja. Kamu pernah mengalaminya? Hm, menyebalkan sekali, bukan?

Gangguan susah tidur pada malam hari atau lazim disebut insomnia memang menyebalkan. Gangguan yang konon menjangkiti lebih dari 10 persen penduduk Indonesia ini nggak jarang membuat konsentrasi kita berkurang. Saat bangun, tubuh juga terasa lelah dan nggak prima.

Nah, untuk menanggulangi kondisi tersebut, nggak ada salahnya kamu menjajal rumus persiapan tidur 10-3-2-1. Rumus ini kali pertama dikembangkan Dr Raj Karan, seorang pakar kesehatan dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).

Intinya, untuk bisa tidur dengan lelap, kamu harus mempersiapkan diri dengan empat tahap sesuai angka-angka yang disarankan Dr Karan. Apa saja?

Pertama, 10 Jam Sebelum Tidur

Kopi dan minuman lain yang mengandung kafein merupakan stimulan untuk memicu tubuh tetap fokus dan terjaga. (Unsplash)

Jangan minum kopi 10 jam sebelum tidur!

Kopi kerap dianggap sebagai biang kerok seseorang mengalami insomnia. Sebagian di antaranya betul, kalau diminum pada waktu yang salah. Nah, Karan menyarankan agar kita berhenti minum kopi 10 jam waktu tidur tiba.

Nggak hanya kopi, seluruh minuman yang mengandung kafein seperti teh, soda, dan minuman berenergi, merupakan stimulan untuk memicu tubuh tetap fokus dan terjaga. Nah, 10 jam adalah waktu yang diperlukan tubuh untuk membersihkannya dari aliran darah dan menghilangkan efeknya.

“Kalau waktu tidur normal adalah jam 10 malam, berarti kafein sudah nggak boleh dikonsumsi setelah makan siang,” ujarnya, seperti dikutip dari The Sun, belum lama ini.

Kedua, 3 Jam Sebelum Tidur

Makan besar mendekati jam tidur bisa saja membuat kita sakit perut dan aktivitas tidur terganggu. (Unsplash)

Hindari makan besar tiga jam sebelum tidur!

Menghindari makan besar akan menjauhkanmu dari rasa mulas yang mengganggu tidur. Aktivitas tidur yang terganggu membuatmu nggak bisa mencapai tidur REM atau disebut juga tidur bermimpi yang biasanya terjadi setelah 90 menit terlelap.

Mencapai fase tidur bermimpi sangatlah penting untuk membantu merangsang otak. Jadi, tanpa mengalami tidur REM yang maksimal, kerja otak juga nggak bakal optimal.

Ketiga, 2 Jam Sebelum Tidur

Kita nggak bisa rileks jika pikiran masih fokus bekerja pada dua jam sebelum waktu tidur. (Medicalnewstoday)

Berhenti bekerja dua jam sebelum tidur!

Menurut Dr Karan, berhenti bekerja dua jam sebelum tidur akan membantumu masuk ke kondisi pikiran yang santai. Kamu nggak bakal bisa rileks kalau pikiranmu masih fokus pada neraca keuangan yang belum seimbang, deretan klien yang belum closing, atau target postingan yang belum tercapai, bukan?

Keempat, 1 Jam Sebelum Tidur

Layar ponsel, televisi, komputer, dan sejenisnya memancarkan cahaya HEV yang menghambat hormon melatonin, hormon yang membuat kita mengantuk. (Pexels/Ketut Subiyanto)

Kurangi waktu menatap layar satu jam sebelum tidur!

Sebagai informasi, matahari memancarkan cahaya high-energy visible (HEV) yang mampu menghambat melatonin, hormon yang membuat kita mengantuk. Terhambatnya hormon “nina bobo” inilah yang membuat kita tetap terjaga pada siang hari.

Nah, layar ponsel, televisi, komputer, dan sejenisnya juga memancarkan cahaya HEV, dengan kadar yang lebih besar. Terpapar cahaya yang juga dikenal sebagai sinar biru tersebut sejam sebelum tidur akan membuatmu lebih sulit mengantuk.

Hm, terlihat gampang dan cukup menarik untuk dicoba, bukan? Gimana kalau kamu mulai malam ini, Millens? (Rep/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT