Inibaru.id – Tahun 2024 memang sangat berat bagi sebagian masyarakat Indonesia, khususnya kalangan kelas menengah ke bawah. Nggak hanya ekonomi lesu yang bikin banyak UMKM kesulitan, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) juga terus menerjang. Bahkan, tercatat korban PHK di Indonesia sudah Mendekati angka 53 ribu orang!
Yang mengeluarkan data mengerikan ini adalah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Millens. Menurut pihak tersebut, angka korban PHK dari Januari ke akhir September naik drastis dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
“Total PHK per 26 September 2024 (dari awal Januari 2024) 52.993 tenaga kerja. Meningkat (jumlah PHK dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya),” ucap Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker Indah Anggoro Putri dalam rilisan resminya ang digelar hari ini, Kamis (26/9/2024).
Indah juga mengungkap sektor mana yang paling banyak memakan korban PHK, yaitu sektor pengolahan. Di sana, ada 24.013 orang yang terpaksa kehilangan pekerjaannya. Sektor aktivitas jasa lainnya juga kehilangan 12.853 orang. Di sisi lain, 3.997 orang terpaksa kehilangan penghidupannya di sektor perikanan, pertanian, serta kehutanan.
Di sisi lain, sebagian besar korban PHK berasal dari Pulau Jawa. Buruh dari Jawa Tengah sebanyak 14.767 orang harus menerima nasib nggak mengenakkan ini. Sebanyak 9.114 pekerja di Banten juga mengalami nasib serupa. Sementara itu, di Jakarta, korbannya mencapai 7.469 orang!
Saking tingginya angka PHK di Indonesia dalam beberapa bulan belakangan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ikut gerah. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk menyeriusi fenomena ini. Apalagi, banyak korban PHK bekerja di sektor tekstil yang cukup banyak menyerap tenaga kerja di Tanah Air.
“Banggar juga melihat fenomena tren pengangguran semakin naik di kelompok pekerja paruh waktu (part time) di samping sektor tekstil. Ini sangat mengkhawatirkan. Padahal, pemerintah punya target menurunkan jumlah pengangguran terbuka sampai di level 4,5 – 5 persen pada 2025 nantinya,” ucap Said meminta pemerintah lebih serius memenuhi target tersebut.
Cukup mengejutkan ya melihat tingginya korban PHK di Indonesia sejak awal 2024. Semoga saja kondisi ekonomi dan dunia kerja semakin membaik agar nggak ada lagi korban PHK yang menderita. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)