BerandaHits
Sabtu, 14 Mei 2021 15:00

Ternyata, Pembalut Dibuat untuk Laki-laki

Pembalut dulunya dibuat untuk laki-laki, tepatnya para tentara. (Flickr/ Marco Verch)

Percaya nggak kalau pembalut aslinya dibuat untuk laki-laki? Sejarah dari benda ini bahkan jauh lebih gelap dari yang kita kira, lo. Seperti apa, ya?

Inibaru.id – Kalau membicarakan tentang pembalut, yang terpikir tentu adalah barang yang dibutuhkan oleh perempuan. Hanya, kamu tahu nggak kalau pembalut aslinya dibuat untuk laki-laki? Lho, lantas fungsinya, apa ya aslinya?

Sejarah pembuatan pembalut ternyata cukup gelap, lo. Jadi gini, saat pecah Perang Dunia I, banyak tentara yang mengalami luka parah dan akhirnya meninggal karena kehabisan darah. Alhasil, banyak tenaga medis yang terpikir untuk membuat barang yang bisa membalut luka dengan lebih baik. Salah satunya adalah Kimberly Clark Corporation.

Perusahaan ini kemudian menciptakan barang yang jadi cikal bakal pembalut modern dengan bahan cellucotton. Menariknya, ada tentara yang bahkan memakai barang ini sebagai masker penutup hidung dan mulut, lo.

Tahu bahwa alat ini bisa menyerap barang dengan baik, Kimberly Clark Corporation akhirnya terpikir untuk menjadikannya pembalut khusus wanita pada 1920-an. Jenamanya adalah Kotex. Namanya pasti nggak asing di telingamu, kan?

Menariknya, ada lo benda-benda lain yang sekarang dipakai kaum perempuan yang awalnya ternyata diciptakan untuk kaum laki-laki. Berikut adalah benda-benda tersebut.

Sepatu Hak Tinggi

Dulu sepatu hak tinggi juga diperuntukkan bagi laki-laki. (Flickr/ lostsockscorporation)

Kamu percaya nggak kalau sepatu hak tinggi itu dulunya dibuat untuk laki-laki? Nah, perempuan baru mulai memakainya pada abad ke-17. Menariknya, kini sepatu hak tinggi justru lebih identik dengan sepatu perempuan dibandingkan dengan sepatu laki-laki, Millens.

Jadi, awalnya sepatu hak tinggi alias high heels ini dibuat Bangsa Persia pada sekitar abad ke-10. Saat itu, sepatu ini ditujukan bagi para tentara yang memakai kuda. Tujuannya agar memudahkan mereka mengunci kaki pada pijakan kaki di pelana saat naik kuda. Dengan keseimbangan yang lebih baik, tentu saja mereka bisa lebih mudah menyerang atau memanah.

Penggunaan sepatu hak tinggi bagi laki-laki bergeser ke fesyen. Pada abad ke-17, kaum aristokrat Eropa memakainya agar terlihat lebih mengintimidasi.

Stocking

Stocking baru dipakai perempuan mulai abad ke-19. (Flickr/ Andrea Kirkby)

Iya, stocking yang sering dipakai kaum hawa sekarang ini ternyata dulunya juga diciptakan bagi kaum Adam, lo awalnya. Pada abad ke-9, banyak laki-laki yang memakai yang berwarna putih sebagai penanda bahwa mereka berasal dari kalangan atas. Sementara itu, laki-laki dari kelas bawah memakai stocking dengan warna hitam.

Tradisi laki-laki memakai stocking ini mulai pudar pada abad ke-19 saat perempuan mulai memakainya. Lama-kelamaan, stocking lebih identik dengan barang yang dipakai wanita sehingga akhirnya nggak lagi dipakai pria.

Tas Tangan

Tas tangan baru identik dengan perempuan sejak 1900-an. (Flickr/ Make Lemons)

Sebenarnya, saat dipakai para lelaki pada abad pertengahan, tas ini lebih tepat disebut sebagai tas pinggang karena dikaitkan dengan ikat pinggang laki-laki. Bbentuknya memang mirip dengan tas tangan perempuan zaman sekarang. Barulah pada 1900-an, tas ini mulai lebih sering dipakai perempuan dan kini justru identik dengan barang mereka.

Bisa dibayangin nggak kalau barang-barang seperti pembalut dulunya diciptakan bagi laki-laki, Millens? Haha. (Buz/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: