BerandaHits
Kamis, 28 Apr 2021 13:02

TATP, Bahan Peledak yang Ditemukan di Eks Markas FPI Petamburan Usai Penangkapan Munarman

TATP, bahan peledak yang ditemukan saat Densus 88 Antiteror menggeledah eks markas FPI di Petamburan usai penangkapan Munarman. (Kompas)

Usai menangkap Munarman, Densus 88 Antiteror menggeledah eks markas FPI di Petamburan, Jakarta. Hasilnya, mereka menemukan bahan peledak TATP. Seperti apa sih bahan peledak ini dan apakah memang berbahaya?

Inibaru.id – Penangkapan eks petinggi FPI Munarman berbuntut penggeledahan bekas markas FPI di Petamburan, Jakarta pada Selasa (27/4/2021). Nah, di Petamburan, Densus 88 Antiteror menemukan TATP, bahan peledak yang disimpan di sejumlah botol.

TATP memiliki nama lain Aseton Periksida dan sering digunakan dalam proses pembuatan bom. Kalau menurut Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, ditemukan juga bahan peledak berupa serbuk dengan kadar nitrat yang sangat tinggi.

FYI, Millens, cairan TATP juga ditemukan Densus 88 Antiteror saat menangkap teroris yang ada di kawasan Condet dan Bekasi beberapa saat lalu. Pihak kepolisian pun segera meneliti cairan ini di Puslabfor.

Jadi, TATP punya sebutan lain berupa triaceton triperoxide atau juga aseton peroksida. Nah, bahan ini termasuk dalam bahan peledak yang sering dipakai teroris dalam membuat bom karena sifatnya yang memiliki daya ledak tinggi alias high explosive. ISIS yang beroperasi di Irak dan Suriah sering memakai bahan peledak ini karena daya ledaknya yang luar biasa. Gara-gara daya ledaknya pula, TATP punya julukan yang mengerikan, yakni the mother of satan.

Masalahnya, TATP tergolong mudah dicari di mana-mana. Bagi orang awam, TATP sering dianggap sebagai serbuk berwarna putih biasa dengan aroma yang mirip pemutih pakaian. Akan tetapi, bahan ini cenderung sangat sensitif dan berbahaya. Kalau sampai terkena panas, gesekan listrik statis, hantaman, atau bahkan radiasi sinar UV bertekanan tinggi, bisa jadi akan meledak.

Munarman saat ditangkap Densus 88 Antiteror. (CnnIndonesia)

Kasus Terorisme di Kota Besar Banyak yang Memakai TATP

Sejumlah kasus terorisme yang menyerang sejumlah kota besar di dunia dilakukan dengan memakai bom berbahan TATP. Sebagai contoh, bom bunuh diri di London pada 2005 yang menewaskan 52 orang juga memakai bahan ini. Kasus pengeboman lainnya di Manchester Arena pada 2017 lalu juga memakai bahan yang sama. Di kasus terakhir, 23 orang tewas dan 800 orang mengalami luka-luka akibat ledakan yang cukup besar.

Nggak jauh-jauh, ledakan bom bunuh diri yang terjadi di sejumlah gereja di Surabaya pada 2018 juga memakai bahan TATP. Setidaknya, 18 orang tewas dalam serangkaian aksi terorisme tersebut.

Densus 88 Antiteror Bekerja Lebih Keras Usai Kasus Bom Makassar

Sebelum penangkapan Munarman dan penggeledahan bekas markas FPI di Petamburan, Jakarta, Densus 88 Antiteror memang bekerja lebih keras. Hal ini dilakukan untuk merespons aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021 lalu.

Sehari setelahnya, Densus 88 Antiteror menangkap teroris di Bekasi serta Condet. Dari penangkapan ini, ditemukan lima bom yang siap dipakai serta sejumlah bahan pembuatnya, termasuk aseton yang berjumlah 5 toples.

Wah, nggak nyangka ya, Millens, penangkapan Munarman dan penggeledahan eks markas FPI di Petamburan ternyata menemukan TATP yang sering dipakai aksi terorisme. Menurutmu gimana? (Kum/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: