BerandaHits
Sabtu, 4 Jun 2021 10:33

Tahun Baru Saka; Hening di Bali, Meriah di India

Nyepi di Bali dan nggak akan kamu temukan di negara lain, termasuk India. (Flickr/ Artem Beliaikin)

Di Bali, perayaan Tahun Baru Saka dilakukan dengan Nyepi yang penuh keheningan. Namun, ternyata Nyepi hanya di Bali. Sementara umat Hindu di India, merayakannya dengan lebih meriah.

Inibaru.id – Setiap kali Tahun Baru Saka, warga Hindu Bali akan merayakannya dengan Nyepi. Kondisi Bali pun jadi sangat hening dari biasanya. Nah, meski sama-sama beragama Hindu, umat Hindu di India nggak ikut merayakan Nyepi, lo.

Nyepi bisa diartikan sebagai nggak melakukan aktivitas duniawi apapun. Umat Hindu di Bali akan melakukan kontemplasi alias merenung tentang kehidupannya. Mereka juga nggak akan menyalakan api atau cahaya, serta nggak keluar rumah. Banyak turis yang mengaku terkesan dengan perayaan Nyepi ini karena bisa membuat Bali jadi sangat berbeda.

Kalau menurut perhitungan Tilem Kesanga (IX), Nyepi adalah hari di mana dewa-dewa yang ada di samudera pembawa intisari amerta melakukan penyucian. Nah, perayaan Nyepi ini ternyata sudah dilakukan sejak lama, lo, yakni mulai 78 Masehi atau tepatnya saat kenaikan Raja Kanishka.

Jadi, intinya sih Nyepi bisa dianggap sebagai upaya umat Hindu mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sekaligus menyucikan alam manusia atau Bhuana Alit serta alam semesta atau Bhuana Agung. Penyucian ini bisa menghindarkan dari keburukan dan malapetaka.

Sebenarnya, nggak hanya umat Hindu di Bali yang merayakan Nyepi. Suku Tengger yang mendiami kawasan Bromo juga ikut melakukannya. Yang beda justru umat Hindu di India, Millens.

Nggak Nyepi, umat Hindu di India justru merayakan Tahun Baru Saka dengan lebih meriah. (Flickr/ _paVan_)

Yang menarik adalah, perayaan Tahun Baru Saka di India justru berkebalikan dengan di Bali, yakni dilakukan dengan semeriah mungkin. Di sana, bahkan ada festival untuk membuat tahun baru tersebut jadi semakin meriah. Sebagai contoh, di daerah India Utara ada perayaan Baisakhi, di wilayah Tripura ada perayaan Pohela Boisakh, di kawasan Assam ada perayaan Bohag Bihu, dan lain-lain.

Perayaan Tahun Baru Saka lainnya di India adalah Ugadi di wilayah Karnataka, Maharashtra, serta Andhra Pradesh, perayaan Puthandu di wilayah Tamil Nadu, Kerala, serta Karnadaka, dan perayaan Gudi Padwa yang ada di wilayah Konkani serta Maharashtra.

Lantas, kok bisa sih perayaan Tahun Baru Saka di Bali dan di India bisa benar-benar berkebalikan? Nah, Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana Bali I Gede Pitana punya jawabannya, Millens. Kalau menurutnya, sih, sifat agama Hindu memang cenderung moderat dan mampu menyesuaikan dengan kondisi budaya setempat.

I Gede Pitana memberikan contoh layaknya perbedaan perayaan Diwali di India dengan Galungan di Bali. Padahal, secara filosofi sebenarnya keduanya merayakan sesuatu yang sama. Perayaannya pun disesuaikan dengan kearifan lokal saja.

Baik itu Nyepi atau dengan perayaan-perayaan yang ada di India, Tahun Baru Saka sama-sama dirayakan oleh umat Hindu sesuai dengan kesakralan yan gada di Kitab Weda.

Jadi, Nyepi hanya di Bali, ya Millens. Kalau kamu ke India pas Hari Tahun Baru Saka, nggak bakal menemukan perayaan itu di sana. (Phi/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024