BerandaHits
Sabtu, 2 Okt 2020 10:33

Sudah Tiga Bulan Sekolah Daring, Guru Baru Sadar Ada Murid Nyasar ke Kelasnya

Ilustrasi- Ada murid yang nyasar mengikuti kelas daring dari sekolah yang berbeda selama tiga bulan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Kejadian jenaka muncul di tengah aktivitas sekolah daring yang dilakukan di Indonesia. Ada guru yang baru sadar ada siswa nyasar ke kelasnya. Padahal, sekolah daring sudah berjalan tiga bulan. Kok bisa ya?<br>

Inibaru.id - Ada kejadian menggelikan di tengah hiruk-pikuk sekolah daring yang dilakukan oleh pelajar di Indonesia di masa pandemi. Seorang guru baru menyadari kalau ada seorang murid dari sekolah lain yang mengikuti kelasnya. Padahal kelas itu sudah 3 bulan berjalan.

Guru itu bernama Harianto Andi Ma'tu. Dia membagikan pengalaman unik ini di akun Facebook miliknya. Menurut keterangannya, kejadian ini berlangsung bermula pada Juli 2020 lalu. Saat itu, dia mendapat pesan dari seorang siswa yang mengumpulkan tugas IPA.

Ketika memeriksa identitas, Harianto nggak menemukan masalah apapun kecuali alamat si murid yang tak diketahui dusunnya.

"Cek nama ok (terdaftar), cek alamat (bingung, dari dusun mana), mungkin salah tulis. Saya periksa dan jawabannya benar," jelas Pak Guru.

Bukti obrolan Whatsapp antara Harianto dengan sang murid. (Facebook Harianto)<br>

Kendati sang murid memanggilnya dengan sebutan “bu”, Harianto nggak curiga akan kejanggalan ini karena menganggap banyak murid yang masih bingung dengan sekolah daring. Meski begitu, dia kemudian menjelaskan bahwa namanya adalah Harianto setelah si murid berkali-kali memanggilnya “bu”.

"16 Agustus 2020, ananda bertanya bahwa besok hari kemerdekaan (tanggal merah). Tepat pada hari Senin, aplikasi belajar pekan diberikan. Saya sampaikan aplikasi belajar akan dibagikan di esok harinya, hari Selasa. Tetap disapa Bu, saya akhirnya sampaikan nama lengkap," tulis Harianto.

Harianto mulai merasakan kejanggalan ketika si murid nggak bertanya tentang aplikasi belajar yang dia sebutkan lewat nomor WhatsApp milik ayah si murid. Dia mengira si murid sudah memiliki ponsel sendiri sehingga mengumpulkan tugas menggunakan nomor lain.

"Ada seorang anak dengan nama mirip mengirimkan tugas pekanan dari aplikasi. Saya mengira ananda telah memiliki ponsel sendiri," jelas Harianto.

Baru kemudian pada tanggal 24 Agustus, murid itu kembali bertanya mengenai tugasnya dan mengklarifikasi nama sang guru dengan sebutan 'Ibu'. Di situlah Pak Harianto menyadari ada yang salah dengan komunikasi mereka.

"Astaga. Baru sadar ananda sepertinya bukan siswa dari sekolah kami," cerita dia.

Banyak pengajar dan siswa yang mengalami kendala saat melakukan sekolah daring. (Inibaru.id/Zulfa Anisah)

Harianto kemudian kembali memeriksa identitas sang murid dari awal pertama mereka berkomunikasi.

"Saya perhatikan pada catatan lembar tertulis nama dan nomor ponsel berbeda, bukan milik saya. Akhirnya saya sampaikan klarifikasi kepada ananda. Alhamdulillah dimengerti dan ananda tetap boleh belajar bersama saya," kisahnya.

Pengalaman lucu yang dibagikan Harianto ini pun langsung viral di media sosial dan mendapatkan tanggapan beragam dari warganet.

"Kak lucu, sejak awal dipanggil ibu," komentar salah satu warganet bernama Hezty Whullandari.

"Hahahah lamanya nyasar," akun Fera mengomentari lamanya guru dan murid tersebut menyadari ada kejanggalan di kegiatan sekolah daring itu.

Mengingat ada banyak sekali kendala sekolah daring di berbagai penjuru negeri. Kira-kira kasus seperti ini sudah banyak terjadi nggak ya, Millens? (Sua/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: