BerandaHits
Rabu, 2 Nov 2021 09:16

Shiba Inu, Anjing Khas Jepang yang Kini Jadi Aset Kripto Menjanjikan

Shiba Inu, anjing khas Jepang yang kini jadi salah satu mata uang kripto. (Flickr/ likeaduck)

Nama Shiba Inu sering terdengar oleh orang-orang yang aktif di mata uang kripto. Ternyata Shiba Inu ini aslinya adalah anjing khas Jepang. Yuk, kenal lebih dekat dengan anjing cerdas dan menggemaskan ini.

Inibaru.id – Kamu aktif di dunia mata uang kritpo, Millens? Kalau iya, pasti nggak asing dengan Shiba Inu, deh. Yap, salah satu mata uang kripto yang dianggap paling menjanjikan adalah yang berlogo anjing khas Jepang ini.

Salah satu pemicu Shiba Inu jadi populer di dunia mata uang kripto adalah sempat dipopulerkan oleh CEO Tesla Elon Musk lewat media sosial Twitter.

Sejak dicuitkan oleh Musk, harganya bahkan sampai meningkat tiga kali lipat dalam sepekan, lo. Menariknya, Musk sendiri punya anjing Shiba Inu bernama Floki di rumahnya.

Jadi ya, Millens, Shiba Inu ini sebenarnya adalah salah satu aset mata uang kripto yang sengaja dibuat agar jadi saingan Dogecoin. Lucunya, keduanya sama-sama memakai logo anjing khas Jepang ini. Soal siapa yang menciptakan aset ini, yang diketahui hanyalah nama samarannya, yakni Ryoshi. Yang pasti, aset kripto ini dibuat pada Agustus 2020.

Lebih Jauh Mengenal Shiba Inu Sebagai Anjing Khas Jepang

Shiba Inu adalah anjing ras yang paling populer di Negeri Matahari Terbit. Ukuran badannya cenderung sedang. Yang jantan biasanya hanya bertinggi 38 sampai 41 cm, sementara yang betina sekitar 35 sampai 38 cm. Satu hal yang pasti, Shiba Inu memiliki wajah, tatapan, dan senyuman yang menggemaskan.

Kamu tahu nggak, dari enam jenis anjing ras Jepang paling digemari untuk dipelihara, setidaknya 80 persen yang dipelihara di negara tersebut adalah anjing ini. Duh-duh, beneran populer ya.

Shiba Inu sering wara-wiri di internet sebagai meme. (Kompas/Pinterest)

Anjing ini biasanya memiliki bulu berwarna kecokelatan atau kemerah-merahan. Hanya, ada juga lo Shiba Inu dengan bulu berwarna hitam. Telinganya cenderung berdiri dan ekornya melengkung.

Arti dari nama Shiba Inu sendiri cukup unik, Millens. Sebenarnya, ya “Shiba” bisa diartikan sebagai kayu bakar, namun sebenarnya lebih merujuk pada semak-semak yang nggak tinggi. Hal ini dianggap bisa mewakili anjing ini yang memang berukuran sedang. Selain itu, ada juga yang menyebut kata “Shiba” berasal dari nama Kampung Shiba di Shinshu. Versi lain menyebut anjing ini cermat menerobos semak-semak Shiba saat dibawa masyarakat Jepang Kuno saat berburu.

Shiba Inu termasuk dalam jenis ras anjing paling tua di dunia. Dulu, mereka sering diajak manusia untuk berburu. Bahkan, konon, di Jepang, mereka sudah dipelihara sejak zaman prasejarah Jomon.

Karena cerdas dan sangat setia, Shiba Inu sering dijadikan anjing penjaga oleh orang Jepang. Hanya, meski muka dan penampilannya sangat menggemaskan, kabarnya anjing ini nggak begitu mudah akrab terhadap orang yang nggak dikenalnya, lo.

Sebelum terkenal karena dijadikan logo dan nama mata uang kripto, Shiba Inu juga sering wara-wiri di Internet karena menjadi meme. Alasannya? Tentu saja muka dan pembawaannya yang menggemaskan, Millens. (Kom, Wik/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024