BerandaHits
Jumat, 23 Apr 2020 14:46

Seperti Ini Rumah Hantu yang Dijadikan Tempat Karantina di Sragen

Kondisi rumah berhantu yang dijadikan rumah isolasi Covid-19 di Sragen (Solopos/Tri Rahayu)

Masyarakat menyebut bangunan berhantu ini sudah kosong hampir sepuluh tahun. Kini, bangunan ini disulap jadi rumah isolasi pelanggar karantina mandiri Covid-19. Seperti apa sih bangunannya?

Inibaru.id – Bangunan yang nggak dihuni selama sekitar sepuluh tahun ini dulunya adalah gudang kerajinan tas milik Mulyono, Warga Dukuh Wonorejo RT 011/RW 003, Sepat, Masaran. Sragen. Kini, bangunan yang dianggap angker ini disulap menjadi rumah isolasi Covid-19 untuk para warga yang ketahuan keluyuran saat seharusnya menjalani karantina mandiri di rumah.

Rumah ini memiliki luas 10 x 10 meter dan berdiri di atas lahan 25 x 25 metr. Dari luar, bangunan ini tampak seperti gudang biasa dengan pintu besi. Sebagian tembok sudah terlihat retak. Semenara itu, bagian belakang rumah sudah dikuasai oleh rumput dan semak liar.

“Dulu rumah ini pernah ditinggali adik saya, tapi hanya betah sebulan lalu pindah. Katanya kalau malam sering ada suara ketukan pintu dari belakang. Kadang juga ada bayangan hitam berseliweran saat malam hari,” ujar Kepala Desa Sepat, Mulyono pada Selasa (21/4/2020).

Suasana rumah isolasi berhantu (Solopos/Tri Rahayu)

Di bagian dalam sebelah utara rumah terpasang tirai yang diajadikan sekat di antara tempat tidur. Tirai-tirai itu mirip dengan sekat di bangsal rumah sakit kelas III. Enam tirai sudah dipasang untuk membatasi tiga tempat tidur.

Sejak dibersihkan dua bulan yang lalu oleh para sukarelawan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Desa Sepat, rumah berhantu itu mulai terisi pada Kamis (16/4) lalu.

Rokim, warga Pucuk, Sepat menjadi penghuni pertama. Dia mengaku nggak disiplin melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Di hari ke lima, Rokim kedapatan berada di luar rumah. Dia menganggap karantina di rumah berhantu ini sebagai hukuman yang harus dijalaninya.

Rokim kemudian mendapatkan dua teman di rumah tersebut, yaitu Arie dan Heri. Heri mengaku menyesal melanggar aturan karantina 14 hari. Baginya, masa karantina di rumah jauh lebih menyenangkan daripada di rumah berhantu tersebut.

Bagian depan rumah isolasi berhantu (Solopos/Tri Rahayu)

Selama menjalani masa karantina, Arie, Heri, dan Rokim saling mengobrol dan sesekali memainkan ponsel. Mereka juga berjemur selama 15 menit setiap pagi demi meningkatkan sistem imun.

Meski ditahan di rumah berhantu, ketiga penghuni mendapatkan makan tiga kali sehari. Mereka juga mendapatkan camilan berupa gorengan serta minuman teh dan kopi. Makanan dan minuman tersebut ditanggung oleh Pemerintah Desa (Pemdes).

Hingga Selasa (21/4), Desa Sepat menyambut 247 orang pemudik. Menurut Mulyono, ancaman untuk dikarantina di rumahberhantu ternyata cukup ampuh membuat para pemudik mematuhi karantina mandiri.

Kalau menurut kamu, ide karantina mandiri di rumah berhantu ini brilian atau justru kejam, nih Millens? (Sol/MG31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: