BerandaHits
Selasa, 5 Des 2022 15:30

Sempat Dihapus, Tilang Manual Diberlakukan Lagi untuk Pelanggaran Ini

Ilustrasi: Tilang manual diberlakukan kembali untuk pengendara yang melakukan pemalsuan atau penutupan pelat nomor. (Humas Polres Bandung)

Meskipun sudah dihapus dan digantikan ETLE, tilang manual masih berlaku untuk pelanggaran khusus, yaitu pengendara yang memalsukan pelat nomor.

Inibaru.id - Kita tahu tilang manual sudah dihapus dan diganti dengan electronic traffic law enforcement (ETLE), kan? Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Nomor : ST/2264/X/HUM.3.4.5?2022 Tanggal 18 Oktober 2022 yang ditandatangani oleh Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi atas nama Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Namun, penghapusan tilang manual malah menimbulkan tindak pelanggaran baru. Pelanggaran itu adalah pemalsuan pelat nomor kendaraan.

Fenomena yang marak muncul adalah pengendara melepas pelat nomor atau melakban supaya nggak teridentifikasi kamera ETLE. Dengan begitu, ketika melanggar, pengendara tersebut masih bebas melenggang tanpa dikenakan tilang ETLE.

"yang terjadi di masyarakat adalah mereka melepas pelat nomor, memalsukan pelat nomor," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman pada Senin, (28/11/2022).

Tindakan pengendara memalsukan pelat nomor seperti itu dinilai berpotensi melakukan pelanggaran pidana. Oleh karena itu, untuk memastikan pengendara nggak memalsukan pelat, akan diberhentikan untuk menunjukkan bukti surat-surat kendaraan.

Jika pengendara nggak dapat menunjukkan surat-surat yang dibutuhkan, maka pengendara akan kena tilang. Tilang yang dimaksud ini adalah tilang manual, Millens.

Nggak Sepenuhnya Dihapus

Tilang manual sebenarnya nggak sepenuhnya dihapus. Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lewat instruksinya menyebut bahwa ketika ada yang melanggar lalu lintas harus diberi teguran, edukasi, baru kemudian dilepas. Tindakan penilangan dimaksimalkan lewat tilang ETLE. Namun, ada pengecualian, bila pelanggaran tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan maka petugas diperbolehkan melakukan tilang manual.

"Kecuali memang hal-hal yang sifatnya laka lantas (kecelakaan lalu lintas) dan sebagaimana yang rekan-rekan menegakkan hukun, silakan. Tapi terhadap pelanggaran-pelanggaran sebaiknya memberikan edukasi," ujar Sigit pada Oktobr lalu.

ETLE, Kebijakan yang Buru-Buru?

Ilustrasi: Tujuan tilang ETLE adalah untuk menghindari pungutan liar yang diduga dilakukan oleh petugas nakal kepada pelanggar. (Hyundai)

Dilansir dari Merdeka pada Sabtu (3/12), pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mempertanyakan, sebelum menghapus tilang manual, apakah Polri sudah memikirkan para pengendara nggak melakukan pemalsuan atau pencopotan pelat kendaraan.

"Lah kemarin sebelum bikin aturan tilang ETLE apa nggak dipikirkan lebih dulu? Kalau belum siap, kenapa harus buru-buru diluncurkan," kata Bambang.

Menurutnya, salah satu tujuan penilangan secara elektronik karena untuk menghindari pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oleh petugas 'nakal' kepada pelanggar.

"Tujuan ETLE salah satunya meminimalisasi pungli. Kalau dikembalikan manual, ya punglinya kembali lagi. Bahkan kemungkinan tambah besar," ujarnya.

Nggak cuma itu, dikembalikannya tilang manual membuat masyarakat bingung. Apalagi, tilang manual itu dinilai bakal menimbulkan kegiatan pungli.

"Penerapan aturan tanpa ada konsistensi itu malah akan membingungkan masyarakat, sekaligus menciptakan peluang praktik-praktik pelanggaran oleh penegak hukum sendiri seperti pungli yang makin besar," ungkapnya.

Kalau menurut kamu, hal apa yang perlu diperbaiki dulu nih, Millens? Sistem tilangnya atau sikap pengendaranya? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: