BerandaHits
Jumat, 14 Mar 2024 08:00

Semarang Banjir, Efek Terkena Squall Line alias 'Jalan Tol Hujan'?

Penampakan squall line alias 'jalan tol hujan'. (Twitter/EYulihastin)

Berbagai wilayah di Pantura, termasuk Kota Semarang, banjir setelah hujan turun seharian penuh pada Rabu (13/3/2023). Pakar menyebut hal ini karena efek 'squall line' alias 'jalan tol hujan'. Apa sih arti dari istilah ini?

Inibaru.id – Hujan deras yang turun hampir seharian penuh pada Rabu (13/3/2023) di Pantai Utara (Pantura) Jawa menyebabkan sejumlah wilayah dilanda banjir. Di Kota Semarang, banjir bisa ditemui di sebagian besar wilayah Semarang Bawah. Hal serupa juga melanda sebagian wilayah Demak, Grobogan, Kendal, hingga Pekalongan.

Nggak hanya hujan deras yang berlangsung cukup lama, sejumlah pakar menyebut bencana ini disebabkan oleh “squall line” alias “jalan tol hujan”. Memangnya, apa sih yang dimaksud dengan istilah ini?

Sebagai informasi, pihak yang mempopulerkan istilah ini adalah pakar klimatologi yang bekerja di Pusat Riset Iklim dan atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin. Dia mengungkap pada cuitan di akun Twitter @EYulihastin pada Rabu (13/3).

Sudah lebih dari 12 jam konsentrasi hujan badainya memang ada di Semarang. Efek squall line besar yang memanjang dari laut menuju pesisir,” tulisnya pada Rabu (13/3) siang.

Update: terpantau squall line di Semarang yang semakin memanjang. Waspada banjir bandang, ya. Yang di sekitar DAS agar siaga evakuasi mandiri,” tulisnya pada Rabu (13/3) pukul 19.56 WIB.

Apa yang diungkap Erma benar adanya. Aliran sungai-sungai di Kota Semarang terlihat jauh lebih deras dari biasanya pada Rabu (13/3) malam. Di Banjir Kanal Timur (BKT), airnya bahkan sampai meluap melewati dinding tanggul dan menyebabkan banjir.

Sebagian wilayah Semarang banjir pada Rabu (13/3/2023) malam. (Radarsemarang/Iqbal Amar)

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan squall line alias jalan tol hujan ini? Kalau menurut National Weather Service (NWS) alias BMKG dari Amerika Serikat, squall line bisa disebut sebagai sejenis badai.

Terkadang, ada badai petir yang terbentuk dalam bentuk garis memanjang ke samping dengan ukuran sampai ratusan mil dan bertahan selama berjam-jam. Garis badai ini bisa menghasilkan angin atau hujan dengan intensitas yang bisa menyebabkan kerusakan,” tulis lembaga ini di situs resminya.

Kok bisa sampai sepanjang itu? Hal ini disebabkan oleh adanya aliran udara ke atas yang terus terbentuk di bagian ujung sistem garis badai. Hal ini membuat hujan atau hujan es pun terus terjadi. Dalam banyak kasus, bisa menyebabkan badai yang cukup besar, lo.

Udara padat yang lebih dingin memaksa udara yang lebih hangat sekaligus kurang padat naik ke atas. Dampaknya, udara hangat ini mendingin, membentuk butiran air, dan memproduksi awan hujan. Inilah yang akhirnya membuat squall line bisa begitu panjang,” lanjut informasi yang diunggah NWS.

Hingga Kamis (14/3) pagi, pesisir Pantura, khususnya di Kota Semarang masih mendung dan gerimis. Sesuai dengan radar cuaca dari Satelit Himawari yang diambil dari situs Staklim Jawa Tengah yang menunjukkan bahwa di hampir semua wilayah Jateng masih diselimuti awan tebal.

Semoga saja fenomena cuaca ini bisa segera berhenti ya agar bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Semarang bisa segera surut! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: