Inibaru.id - Semenjak orang tuanya meninggal dua tahun silam, rumah keluarga besar Hasan yang ada di Karangawen, Kabupaten Demak, jadi tak berpenghuni. Maklum, dia sendiri kini tinggal di Jakarta sejak lima tahun silam.
Masalahnya, rumah yang penuh dengan kenangan masa kecil itu jadi lebih cepat rusak. Nggak hanya rumput-rumput liar tumbuh dengan gagah di halaman, langit-langit, hingga kerangka atap mulai lapuk. Kok bisa begitu, ya?
"Seingat saya, rumah ini baru sekitar 12-13 tahun lalu direnovasi. Sampai kali terakhir bapak saya hidup dua tahun lalu, masih aman-aman saja kondisinya. Lalu sekarang pas sudah nggak ada yang nempatin, malah jadi pada rusak secepat ini," ungkap Hasan pada Jumat (7/11/2025).
Aneh memang, karena saat nggak ada yang memakai, rumah kosong bisa cepat rusak. Padahal, seharusnya jika rumah nggak ada yang memakai, malah tetap aman, bukan? Kira-kira, terpikirkan nggak ya, apa penyebab dari hal ini?
1. Tanpa Penghuni, Rumah Jadi Terabaikan
Kalau rumah ada penghuninya, masalah sekecil apapun pasti cepat terdeteksi. Tapi, rumah yang kosong jelas nggak mendapatkan perhatian yang sama. Sebagai contoh, lantai dan dinding yang bocor atau sedikit berjamur biasanya langsung bisa terlihat kalau ada orang yang tinggal di sana. Tapi kalau nggak ada penghuni, kerusakan kecil ini jadi nggak ketahuan dan lama-lama semakin parah.
Taufiq Hidayat, CEO SobatBangun, menjelaskan bahwa perawatan rumah sangat mempengaruhi ketahanan bangunan. "Rumah yang nggak diapa-apain jelas lebih cepat rusak. Kalau dihuni, pasti ada yang peduli untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil," jelasnya sebagaimana dinukil dari Detik, Jumat (7/11/2025).
Intinya sih, rumah kosong seringkali terlupakan dalam hal perawatan, padahal perawatan itu kunci agar rumah tetap awet.
2. Material Bangunan yang Kurang Berkualitas
Selain perawatan, kualitas bahan bangunan juga sangat berpengaruh. Kalau rumah dibangun dengan material yang berkualitas, biasanya bangunannya lebih tahan lama meski nggak ada yang menempati. Sebaliknya, kalau bahan bangunan yang dipakai kurang bagus, kerusakan bisa muncul lebih cepat. Misalnya, cat dinding yang cepat pudar atau keramik yang retak.
"Kalau bahan bangunannya kurang berkualitas, kerusakan bisa terlihat dalam waktu yang sangat singkat," tambah Taufiq. Mungkin rumah masih terlihat bagus pada awalnya, tapi seiring berjalannya waktu, kerusakan akan mulai terasa, terutama kalau rumah dibiarkan kosong.
3. Sirkulasi Udara yang Buruk
Rumah kosong sering kali berada dalam keadaan tertutup rapat tanpa ventilasi yang cukup. Hal ini membuat sirkulasi udara jadi buruk. Kalau sirkulasi udara nggak lancar, kelembapan di dalam rumah meningkat, dan itu yang jadi pemicu jamur atau noda di dinding. Selain itu, udara lembap bisa menyebabkan bau apek yang nggak enak, yang tentunya mengurangi kenyamanan.
Rumah yang nggak dihuni juga jarang dibuka jendelanya, sehingga udara segar susah masuk. Akibatnya, kelembapan terus terperangkap di dalam, dan itu semakin mempercepat kerusakan, datangnya jamur, hingga cat yang mengelupas.
4. Masalah pada Struktur Rumah
Meskipun rumah kosong, masalah struktural tetap bisa terjadi. Misalnya, fondasi yang sudah tua atau retakan di dinding bisa semakin melebar tanpa ada yang memperbaiki. Struktur rumah itu nggak bisa dipengaruhi hanya oleh ada atau tidaknya penghuni. Jika bangunannya nggak kokoh sejak awal, kerusakan bisa terjadi meskipun nggak ada yang menempati.
Begitu juga dengan atap yang bocor, pipa yang tersumbat, atau listrik yang bermasalah. Semua itu bisa semakin parah kalau rumah nggak mendapatkan perhatian.
5. Keamanan dan Kerusakan Eksternal
Selain masalah internal, rumah kosong juga lebih rawan terkena kerusakan eksternal seperti pencurian. Karena nggak ada penghuni, rumah jadi sasaran empuk bagi orang yang ingin merusak atau mencuri barang. Keamanan rumah yang kosong tentu jauh lebih rentan, dan jika terjadi kerusakan atau pencurian, siapa yang akan tahu?
Bagaimana Agar Rumah Kosong Tetap Terjaga?
Untuk mencegah rumah kosong rusak, tentu ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Mulai dari menjaga sirkulasi udara tetap lancar, rutin memeriksa kondisi rumah, hingga memastikan rumah tetap dalam keadaan terawat. Kalau perlu, bisa meminta bantuan orang lain untuk mengecek secara berkala agar masalah kecil nggak berkembang jadi besar. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)
