BerandaHits
Kamis, 25 Okt 2017 04:26

Ribuan Ikan Nila Mendadak Mati di Mukomuko

Ikan mati mendadak (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Ribuan ikan berenang zig-zag lalu mati. Terindikasi serangan Tilavia Lake Virus (TLV)..

Inibaru.id – Ribuan ikan mendadak mati. Sedikitnya 7.000 ekor ikan dalam keramba jaring apung milik petani di muara Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko mati mendadak sejak sepekan terakhir.

“Sebanyak 7.000 ekor ikan keramba jaring apung yang mati mendadak tersebut pada umumnya ikan nila siap panen,” kata Azbas, Kabid Budi Daya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu seperti dilansir Antara Selasa (24/10/2017).

Azbas menyebutkan sekitar 700 kilogram ikan keramba milik petani tersebut ditemukan mati mendadak secara bertahap sejak Selasa (17/10/2017).

Baca juga:
Cek Fenomena Tiga Puting Beliung Bersamaan Menerjang Kepulauan Seribu
50 Ribu Lebih Santri Baca Kitab Kuning Pecahkan Rekor Muri

Diduga ribuan ikan nila tersebut mati mendadak akibat terserang penyakit "Tilavia Lake Virus" atau Tilvia. Hal itu berdasarkan ciri-ciri tubuh ikan yang menghitam, erosi pada ulir, pembekakan rongga perut, mata mengalami pembekakan dan katarak.

Selain itu, katanya, sebelum ribuan ikan tersebut mati mendadak, ikan tersebut terlihat berenang secara zig-zag.

Perlu diketahui, Tilavia Lake Virus (TLV) kali pertama teramati di Israel pada 2009. Empat tahun sebelumnya, petani setempat mampu memanen sekitar 300 ton nila, tapi pada tahun saat wabah menyerang, hanya 8 ton yang dihasilkan. Saat itu tidak ada yang tahu penyebab kematian massal ini. Sampai akhirnya penyakit yang sama muncul di perikanan Ekuador, Mesir, Kolombia, dan Thailand, peneliti mulai mengarahkan perhatian pada virus yang sebelumnya belum pernah ada ini.

Sesuai namanya, TLV hanya berdampak pada ikan nila (Oreochromis niloticus) saja. Ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibudidayakan di kolam yang sama di Israel tidak menunjukkan gejala klinis serupa ikan nila. Seperti sudah disebut, gejala klinis yang dimaksud adalah tubuh menghitam, erosi pada kulit, pembengkakan rongga perut, mata mengalami pembengkakan dan katarak. Penyebaran penyakit ini bisa melalui air atau kontak antar ikan. Disebutkan bahwa dalam satu atau bahkan antar kolam, wabah TLV ini bisa menyebabkan kematian sebesar 80-100%.

Baca juga:
Tentang Bapak yang Mendorong Gerobak Sejauh 75 Km untuk Mengobatkan Anaknya
Sindrom Sleeping Beauty Dipicu oleh Gigitan Lalat?

Akibat kematian mendadak ribuan ikan nila itu, petani keramba jaring apung di wilayah itu mengalami kerugian mencapai belasan juta rupiah.

“Ribuan ikan nila yang mati mendadak itu siap panen dengan perhitungan sebanyak 10 ekor ikan per kilogram dengan harga sebesar Rp25.000 per kg," ujar Azbas lagi.

Untuk mengetahui lebih lanjut penyebab ribuan ikan keramba tersebut mati mendadak, katanya, instansinya akan berkoordinasi dengan Balai Karantina Perikanan Provinsi Bengkulu. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: