Inibaru.id – Pernah nggak sih kamu mikir, kok bisa ya madu yang manis banget dan lezat itu nggak pernah basi? Padahal, makanan manis lainnya, dari kue nastar sampai selai, gampang banget ditumbuhi jamur kalau kelamaan. Madu, mau disimpan sampai bertahun-tahun pun, paling cuma mengkristal ssja, nggak pernah busuk. Wah, ada ilmu sihir apa di balik cairan keemasan ini?
Ternyata, rahasia kemampuan "sakti" madu buat mengalahkan bakteri ini bukan cuma kebetulan. Ini semua karena proses kimia alami yang super cerdas dari para pembuatnya: lebah madu!
Jadi begini, makanan basi itu intinya adalah makanan yang dirusak sama makhluk-makhluk mikroskopis kayak bakteri, jamur, atau kapang. Mereka ini paling suka sama kondisi yang lembap, hangat, dan banyak oksigen. Makanya, kalau kita mau awetin makanan, ya kita bikin kondisi yang nggak disukai sama mereka. Contohnya, mengurangi air (seperti mengeringkan ikan asin), masak di suhu tinggi terus masukin kulkas, atau nyimpan di wadah yang kedap udara. Tapi, cara-cara itu punya batas waktu.
Nah, di sinilah madu tampil beda!
Lebah, Si Ilmuwan Kimia yang Jenius!
Semua bermula dari nektar bunga, cairan manis yang encer dan super disukai sama bakteri. Lebah memakan nektar itu, tapi mereka nggak langsung menelannya begitu saja. Ada proses ajaib yang terjadi:
- Enzim Pembentuk Asam: Di dalam tubuh lebah, nektar dicampur sama enzim. Enzim ini mengubah nektar jadi lebih asam, yang mana ini jadi "gerbang neraka" buat sebagian besar mikroorganisme. Dengan kata lain, satu rintangan berhasil diciptakan!
- Dipekatin Sampai Airnya Kabur: Setelah sampai di sarang, nektar yang sudah setengah jadi ini ditaruh di sarang lebah. Terus, para lebah lainnya mulai beraksi: mereka mengipasi madu dengan sayapnya! Fungsinya sama kayak kipas angin yang menghilangkan keringat di kulit kita. Proses ini pelan-pelan menguapkan air yang tersisa. Awalnya nektar itu 70-80% air, tapi setelah dikipas, kandungan airnya cuma tinggal 15-18%!
- Kandungan Gula yang Luar Biasa: Dengan kandungan air yang super sedikit itu, madu punya konsentrasi gula yang sangat tinggi. Saking tingginya, para ilmuwan menyebutnya "aktivitas air rendah". Kondisi ini bikin molekul air sibuk berinteraksi dengan gula, jadi nggak ada air bebas buat si mikroorganisme buat tumbuh dan berkembang biak. Tanpa air, yang ada hanya asam. Lengkap sudah penderitaan para bakteri!
- Dikurung Tanpa Oksigen: Saat madu dimasukkan ke dalam toples dan ditutup rapat, ketersediaan oksigen pun jadi terbatas. Ini adalah penghalang terakhir buat jamur dan bakteri yang butuh oksigen buat hidup.
Baca Juga:
Cara Membedakan Madu Asli dan Madu PalsuBaca Juga:
Manisnya Bisnis Madu Klanceng di JatengJadi, Madu itu "Tangguh" tapi Tetap Ada Syaratnya
Meskipun madu punya superpower buat melawan pembusukan, bukan berarti dia abadi selamanya. Kalau toplesnya sudah dibuka, permukaan madu kan bakal sering kena udara. Apalagi kalau kamu celupin sendok bekas jilatan, bakteri dan kelembaban dari air liur bisa ikut masuk.
Eits, jangan khawatir, ini cuma bisa bikin madu jadi lebih gampang rusak, bukan berarti dia langsung membusuk kayak makanan biasa.
Jadi, intinya, madu kebal pembusukan karena: kadar airnya rendah, tingkat keasamannya tinggi, dan minim oksigen. Kombinasi ketiganya itu yang bikin bakteri dan jamur nggak bisa bertahan hidup. Rahasia di balik kemanisan madu ternyata adalah sains yang cerdas dari para lebah! Keren, kan, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)
