BerandaHits
Selasa, 4 Agu 2025 19:26

Rahasia di Balik Keabadian Madu

Dengan penyimpanan yang tepat, madu milikmu nggak akan busuk. (Alodokter)

Rahasia di balik ketahanannya bukan karena sihir, melainkan proses kimiawi alami yang jenius, hasil kerja keras lebah madu yang mengubah nektar bunga menjadi cairan dengan kadar air super rendah dan tingkat keasaman tinggi, menciptakan lingkungan yang mustahil bagi bakteri untuk hidup.

Inibaru.id – Pernah nggak sih kamu mikir, kok bisa ya madu yang manis banget dan lezat itu nggak pernah basi? Padahal, makanan manis lainnya, dari kue nastar sampai selai, gampang banget ditumbuhi jamur kalau kelamaan. Madu, mau disimpan sampai bertahun-tahun pun, paling cuma mengkristal ssja, nggak pernah busuk. Wah, ada ilmu sihir apa di balik cairan keemasan ini?

Ternyata, rahasia kemampuan "sakti" madu buat mengalahkan bakteri ini bukan cuma kebetulan. Ini semua karena proses kimia alami yang super cerdas dari para pembuatnya: lebah madu!

Jadi begini, makanan basi itu intinya adalah makanan yang dirusak sama makhluk-makhluk mikroskopis kayak bakteri, jamur, atau kapang. Mereka ini paling suka sama kondisi yang lembap, hangat, dan banyak oksigen. Makanya, kalau kita mau awetin makanan, ya kita bikin kondisi yang nggak disukai sama mereka. Contohnya, mengurangi air (seperti mengeringkan ikan asin), masak di suhu tinggi terus masukin kulkas, atau nyimpan di wadah yang kedap udara. Tapi, cara-cara itu punya batas waktu.

Nah, di sinilah madu tampil beda!

Lebah, Si Ilmuwan Kimia yang Jenius!

Lebah mengubah nektar menjadi asam karena enzim yang dimilikinya. (iStockphoto)

Semua bermula dari nektar bunga, cairan manis yang encer dan super disukai sama bakteri. Lebah memakan nektar itu, tapi mereka nggak langsung menelannya begitu saja. Ada proses ajaib yang terjadi:

  1. Enzim Pembentuk Asam: Di dalam tubuh lebah, nektar dicampur sama enzim. Enzim ini mengubah nektar jadi lebih asam, yang mana ini jadi "gerbang neraka" buat sebagian besar mikroorganisme. Dengan kata lain, satu rintangan berhasil diciptakan!
  2. Dipekatin Sampai Airnya Kabur: Setelah sampai di sarang, nektar yang sudah setengah jadi ini ditaruh di sarang lebah. Terus, para lebah lainnya mulai beraksi: mereka mengipasi madu dengan sayapnya! Fungsinya sama kayak kipas angin yang menghilangkan keringat di kulit kita. Proses ini pelan-pelan menguapkan air yang tersisa. Awalnya nektar itu 70-80% air, tapi setelah dikipas, kandungan airnya cuma tinggal 15-18%!
  3. Kandungan Gula yang Luar Biasa: Dengan kandungan air yang super sedikit itu, madu punya konsentrasi gula yang sangat tinggi. Saking tingginya, para ilmuwan menyebutnya "aktivitas air rendah". Kondisi ini bikin molekul air sibuk berinteraksi dengan gula, jadi nggak ada air bebas buat si mikroorganisme buat tumbuh dan berkembang biak. Tanpa air, yang ada hanya asam. Lengkap sudah penderitaan para bakteri!
  4. Dikurung Tanpa Oksigen: Saat madu dimasukkan ke dalam toples dan ditutup rapat, ketersediaan oksigen pun jadi terbatas. Ini adalah penghalang terakhir buat jamur dan bakteri yang butuh oksigen buat hidup.

Jadi, Madu itu "Tangguh" tapi Tetap Ada Syaratnya

Meskipun madu punya superpower buat melawan pembusukan, bukan berarti dia abadi selamanya. Kalau toplesnya sudah dibuka, permukaan madu kan bakal sering kena udara. Apalagi kalau kamu celupin sendok bekas jilatan, bakteri dan kelembaban dari air liur bisa ikut masuk.

Eits, jangan khawatir, ini cuma bisa bikin madu jadi lebih gampang rusak, bukan berarti dia langsung membusuk kayak makanan biasa.

Jadi, intinya, madu kebal pembusukan karena: kadar airnya rendah, tingkat keasamannya tinggi, dan minim oksigen. Kombinasi ketiganya itu yang bikin bakteri dan jamur nggak bisa bertahan hidup. Rahasia di balik kemanisan madu ternyata adalah sains yang cerdas dari para lebah! Keren, kan, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: