BerandaHits
Minggu, 14 Jan 2023 12:00

Rahasia Beton Romawi Kuno Bisa Bertahan Ribuan Tahun

Colosseum, salah satu bangunan Romawi Kuno yang tetap kokoh meski usianya sudah ribuan tahun. (NatGeo/Belenox)

Bangunan Romawi Kuno banyak yang sudah berusia lebih dari 2.000 tahun. Tapi, banyak dari bangunan itu yang masih kokoh hingga sekarang. Apa sih rahasia beton Romawi bisa bertahan selama itu?

Inibaru.id – Bangunan-bangunan bersejarah Romawi Kuno masih banyak yang bertahan hingga sekarang. Sebut saja Colosseum, Pantheon, Arena Verona, Menara Hercules, dan lain-lain. Bangunan-bangunan tersebut mampu berdiri tegak meski usianya sudah mencapai lebih dari 2.000 tahun.

Jika dilogika, teknologi yang dipakai manusia pada zaman dahulu tentu tidaklah semaju pada zaman sekarang. Tapi, bagaimana bisa bangunan beton Romawi Kuno mampu bertahan selama itu? Untungnya, para peneliti sudah menemukan rahasianya.

Dilansir dari EFL Science, tim peneliti yang berasal dari Italia, Swiss, dan Amerika Serikat melakukan penelitian pada sampel beton dengan usia 2.000 tahun. Sampel ini diambil dari situs Priernum dari Italia. Situs ini adalah salah satu dari sekian banyak peninggalan Kekaisaran Romawi yang masih eksis.

Hasilnya, mereka menemukan bahan bernama pozzolan, semacam bubuk vulkanik reaktif yang dipakai dalam pembuatan beton-beton bangunan Romawi Kuno. Namanya seperti itu karena hanya bisa didapatkan dari Kota Puzzuoli yang nggak jauh dari Napoli dan Gunung Vesivius.

Cara pembuatan beton Romawi Kuno bisa dijelaskan seperti ini; bahan kalst dan air dicampur untuk membentuk kapur tohor yang terhidrasi. Setelah itu, campuran tersebut tinggal diberi tambahan pozzolan dan air dalam jumlah banyak.

Beton Romawi Kuno memiliki bahan dan campuran yang membuatnya kokoh. (NatGeo/Gettyimages/Rudy Balasko)

Ada juga cara lainnya, yaitu pozzolan dicampurkan langsung dengan air dan kapur. Struktur ini juga banyak ditemukan pada beton-beton banguna Romawi Kuno, Millens.

“Di setiap negara yang dibangun orang Romawi, pasti ada bahan bangunan ini. Yang menarik, bahan clast ini bisa berperan sebagai sumber kalsium yang bisa ‘menyembuhkan’ bangunan yang retak,” ucap Profesor Admir Masic dari Masic Lab of Massachusetts Institute of Technology sebagaimana dilansir dari Detik, Senin (9/1/2023).

Karena mampu memulihkan diri dari keretakan dan tetap kokoh, otomatis bangunan-bangunan Romawi Kuno bisa bertahan meski sering terpapar cuaca buruk ataupun gempa. FYI, Italia dan sejumlah negara di kawasan Laut Mediterannia, wilayah di mana dulu Romawi Kuno berjaya, juga rentan gempa, lo. Nyatanya, bangunan-bangunan tersebut mampu tetap bertahan selama ribuan tahun, bukan?

“Sepertinya, para insinyur Romawi Kuno benar-benar cermat saat memilih dan memproses bahan bangunan. Begitu menemukan yang terbaik, mereka menerapkannya di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi,” lanjut Masic sebagaimana dilansir dari Tribuntravel, Senin (9/1).

Berkat penemuan ini, para peneliti pun yakin jika ke depannya, manusia bisa memakai bahan bangunan yang lebih baik, tahan lama, nggak mudah rusak, sekaligus lebih ramah lingkungan karena mengurangi jejak karbon.

Menarik juga ya mengulik teknologi yang berasal dari zaman Romawi Kuno, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024