BerandaHits
Jumat, 14 Jan 2021 08:19

PPKM Sudah Makan Korban, Ribuan Pengusaha Warteg Gulung Tikar

Warteg banyak yang gulung tikar. (MI/ Medcom)

PPKM yang diterapkan di Jawa-Bali sudah memberikan dampak buruk buat pengusaha warteg. Karena pendapatan menurun, mereka nggak mampu membayar sewa. Akhirnya, mereka pun terpaksa harus menutup warung.<br>

Inibaru.id - Pengusaha Warung Tegal (Warteg) mengakui kebijakan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di wilayah Jakarta dan Bali memberikan dampak buruk bagi para pemilik warteg. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni.

Mukroni berujar, dari sekitar 40 hingga 50 ribuan pengusaha warteg yang terdaftar dalam komunitasnya, sudah hampir separuhnya terpaksa gulung tikar lantaran kesulitan membayar sewa.

“Dari total sekitar 50 ribu di wilayah Jabodetabek, sebenarnya hampir setengahnya di wilayah Jabodetabek sudah (tutup),” ujarnya, Rabu (13/1/2020).

Menurut Mukroni, kebijakan pembatasan wilayah dan pembatasan jam operasional membuat pemilik warteg kelimpungan. Mereka nggak lagi bisa menjual makanannya. Pendapatan mereka menurun drastis padahal uang sewa harus dibayarkan tepat waktu. Karena nggak lagi mampu membayarnya, mau nggak mau mereka pun menutup warteg daripada terus merugi.

“Dengan kondisi setahun belakangan, warteg mengalami kesulitan usaha, sementara sewa argo usaha berjalan. Setahun nggak untung untuk mengisi kontrakan. Jadi ya sudah stop aja,” tuturnya.

Ilustrasi- Daya beli menurun, pengusaha warteg kesulitan bayar sewa. (Istimewa/ Medcom)<br>

Mukroni juga menjelaskan tentang mayoritas pelanggan warteg yang merupakan orang berpenghasilan rendah. Para pelanggan ini juga terdampak kondisi ekonomi yang sulit karena pandemi Covid-19. Daya beli ke warteg pun ikut-ikutan menurun drastis.

“Daya beli semakin berkurang malah, tambah pelit dari yang tadinya belanja royal mungkin, tadinya nggak ada PHK pengangguran, orang juga yang usaha mulai mengencangkan ikat pinggang,” ucapnya.

Banyak pengusaha warteg yang memilih untuk pulang kampung melihat kondisi ini. Mereka mengaku nggak lagi melihat perantauan sebagai tempat untuk mencari nafkah.

“Kebanyakan kan mereka punya dua kehidupan, di kampung dan di Jakarta. Harus bayar listrik dan kehidupan di sana dan di sini. Jadi, kebanyakan ya memilih untuk pulang kampung,” pungkasnya.

Nggak nyangka ya kalau dunia usaha warteg cukup memprihatinkan di masa pandemi, Millens. Semoga saja kondisi bisa segera membaik. (Jaw/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: