BerandaHits
Minggu, 12 Okt 2024 10:51

PPDS Anestesi akan Dibuka Kembali, Undip Perbaiki Sistem

Rektor Undip Suharnomo telah menandatangani MoU untuk beberapa kesepakataan terkait perbaikan sistem di Fakultas Kedokteran. (Antara)

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Undip akan dibuka kembali setelah dibekukan pada 14 Agustus 2024. Rektor Undip berjanji akan ada perbaikan sistem dan teknis untuk pendidikan yang lebih baik.

Inibaru.id - Setelah beberapa waktu lalu dibekukan oleh Kemeterian Kesehatan (Kemenkes) karena adanya kasus perundungan, kabarnya kini Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Undip akan aktif kembali. Hal itu disampaikan Rektor Undip Suharnomo setelah meneken nota kesepahaman atau MoU dengan RSUP Kariadi yang disaksikan pihak Kemenkes.

"Sudah ada MoU, ya. Saya sudah tanda tangan dengan Kemenkes, dengan (RSUP) Kariadi, disaksikan oleh Pak Dirjen Kemenkes dan juga dari Kemendikbud," kata Suharnomo kepada awak media di Auditorium Fisip Undip, Kamis (10/10).

Dalam nota kesepahaman itu, kata Suharnomo, sudah ada beberapa kesepakatan antara Undip dengan RSUP Kariadi, termasuk beberapa hal yang harus diperbaiki.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang sangat dekat, mungkin minggu ini mudah-mudahan (PPDS Anestesi) bisa dibuka kembali," tutur Suharnomo.

Sebelumnya Kemenkes membekukan PPDS Anestesi pada 14 Agustus lalu. Pembekuan itu dilakukan terkait dugaan perundungan yang terjadi di sana, dan terungkap setelah kematian salah satu mahasiswi yakni dr Aulia Risma.

Ilmu Anestesi Sangat Dibutuhkan

Ilustrasi: Di dunia kedokteran, ilmu anestesi sangat dibutuhkan untuk manajemen nyeri. (Istimewa)

Ilmu anestesi yang merupakan cabang ilmu kedokteran berkaitan dengan manajemen nyeri, anestesi, dan perawatan pasien selama prosedur medis atau pembedahan itu sangat penting dan banyak dibutuhkan di rumah sakit. Maka dari itu, selain membuka kembali Prodi Anestesi di RSUP Kariadi, Undip juga akan menjalin kerja sama dengan rumah sakit lain.

"Alhamdulillah ini ada hikmahnya lah, ada berkahnya, bahwa kita tata kelolanya jadi lebih bagus dan tidak semuanya harus numpuknya di Kariadi. Kita bisa sebarkan di rumah sakit-rumah sakit yang lainnya, yang sama-sama membutuhkan," tuturnya.

"Kalau yang dengan RS satelit ada beberapa, misal Jepara, dan tempat-tempat lain. Kalau permintaan ke Undip sangat besar tapi tidak semua bisa kami penuhi karena kita mahasiswanya terbatas," lanjutnya.

Sementara itu, praktik Dekan Fakultas Kedokteran Yan Wisnu yang sebelumnya sempat ditangguhkan, kini telah menjalankan aktivitas klinis kembali. Usai ditangguhkan sejak 14 Agustus, Yan sudah kembali praktik per 1 Oktober lalu.

"Pak Yan (Dekan FK) sendiri sudah praktik kembali per 1 Oktober. Jadi sebenarnya sudah sangat oke, sudah ketemu secara teknis, karena ini hal-hal yang teknikal. Perbaikan-perbaikan saya rasa memang secara detail, karena ini menyangkut nyawa orang," terangnya.

"Jadi bagaimana pengaturan-pengaturan istirahat harus tepat, kemudian shift, ganti waktu, dan semuanya itu sudah detail banget, dan kita sudah signing antara Rektor dan Pak Direktur," imbuh Suharnomo.

Ya, semoga Undip benar-benar mendapatkan hikmah dan melakukan evaluasi besar-besaran setelah kejadian yang terjadi di PPDS anestesi, ya! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT