BerandaHits
Senin, 25 Okt 2020 11:54

Petualangan Cinta Pangeran Diponegoro, Sang Pahlawan Perang Jawa

Lukisan Pangeran Diponegoro. (Ist)

Kisah cinta siapa pun itu selalu menarik disimak. Apalagi jika itu milik seorang pahlawan sekaliber Pengeran Diponegoro. Kamu mungkin akan tersenyum kecut atau mengernyitkan dahi setelah membacanya. Penasaran?

Inibaru.id – Siapa yang nggak kenal sosok ini? Dialah pahlawan Perang Jawa, Pangeran Diponegoro. Nggak cuma riwayat perlawanannya pada penjajah yang mengundang decak kagum, kehidupan asmaranya juga menarik lo. Beberapa perempuan pernah singgah di hatinya.

Pernikahan pertama sang pangeran digelar pada usianya yang ke-27. Dia mempersunting seorang guru agama dari Sleman bernama Raden Ayu Retno Madungbrongto. Dia adalah putri kedua dari ulama terkemuka di Desa Dadapan, Kiai Gede Dadapan. Berkat pernikahan itu, Diponegoro bisa bergaul dengan kaum ulama di Yogyakarta dan Jawa.

Dari pernikahan ini, Diponegoro dan Ayu Retno dikaruniai seorang anak laki-laki. Bergelar Putra Diponegoro II, dia mewarisi kharisma dan kepemimpinan ayahnya. Ayu Retno merupakan sosok yang setia. Dia selalu menemani suaminya dalam melakukan tugas keagamaan.

Kehidupan rumah tangga pasangan ini begitu harmonis. Demikian Pangeran Diponegoro II menuliskannya dalam Babad Diponegoro Surya Ngalam.

Diponegoro Menikah Lagi

Sayangnya, keluarga bahagia ini mengalami badai yang cukup pelik. Pada 1807, Pangeran Diponegoro dibujuk untuk menikah lagi oleh ayahnya, yaitu Sultan Hamengkubuwono III.

Untuk alasan politis, dia harus menikahi Raden Ajeng Supadmi, putri dari Bupati Panolan Jipang Kesultanan Yogyakarta, Raden Tumenggung Notowijoyo III. Pernikahan kedua ini terjadi pada 27 Februari 1807 dengan pesta yang berkelas dan besar-besaran. Para pejabat dari Residen Belanda juga diundang.

“Salah satu hadiah resmi dari Residen Belanda adalah perkamen. Kertas tulis dari kulit binatang sepanjang 1,5 meter. Suatu hal yang memberi petunjuk bahwa kedua pasangan mempelai itu sudah melek huruf,” kata Peter Carey dalam Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (2014).

Cicit Pangeran Diponegoro, RM Saleh Cangga Diponegoro di samping makam Pangeran Diponegoro di Makassar. (DetikTravel/MN Aburrahman)

Peter Carey juga mengisahkan pertemuan Diponegoro dengan Supadmi yang hanya terjadi sekali. Itu pun terlaksana tiga bulan sebelum pernikahan. Pernikahan ini hanya seumur jagung meski membuahkan keturunan bernama Pangeran Diponingrat. Tiga tahun kemudian mereka bercerai.

Menurut catatan Peter, Pangeran Diponegoro memiliki empat istri sah dan beberapa selir. Tiga istrinya dinikahi selama periode Perang Jawa. Sebenarnya, hal ini nggak terlalu mengejutkan karena poligami biasa di kalangan bangsawan kala itu. Tapi, yang menarik, Diponegoro selalu menawan di mata perempuan, meski wajahnya nggak setampan Arjuna.

Sumber-sumber Belanda menggambarkan Diponegoro sebagai lelaki bertubuh gempal dan nggak terlalu tinggi. Namun, dia memiliki perawakan tegap dan stamina yang luar biasa.

“Diponegoro seperti terbuat dari besi,” kata salah seorang opsir Belanda De Kock. Orang-orang Belanda menganggapnya kaku dan menakutkan.

Seperti apa pun penggambaran itu, dia seperti punya daya magis di mata perempuan. Mereka menganggapnya hangat, meski nggak humoris. Kelihaiannya menawan hati lawan jenis ini disebut-sebut sebagai hal yang mengganggunya. Gimana nggak mengganggu kalau mudah tergoda perempuan, bahkan saat kondisi genting?

Dia bahkan pernah menyebut jika kekalahannya dalam Perang Jawa (1825-1830), dikutip dari Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, karena dia sempat tidur dengan perempuan Tionghoa yang bukan istri atau selirnya. Itu terjadi ketika pertempuran berlangsung.

“Perempuan itu adalah tawanan perang di Kedaren yang kemudian dia jadikan tukang pijatnya,” ujar Peter Carey.

Kekalahan itu membuat Diponegoro harus diasingkan di Manado. Berada di tempat asing dalam kurun waktu yang entah sampai kapan nggak membuat Diponegoro cukup dengan istri-istrinya. Dia dikabarkan masih berkeinginan menikah.

Diponegoro jatuh hati pada putri tokoh agama setempat, Letnan Hasan Nur Latif. Sayangnya, lamaran itu ditolak.

“Seperti halnya para pejabat Belanda, pejabat setempat juga menolak lamaran itu dengan alasan apabila menikah dengan Diponegoro akan terjadi hal-hal buruk,” ujar Peter Carey.

Menarik ya, sisi lain sosok yang dicintai rakyat Jawa ini. Bagi masyarakat Jawa, dia adalah pelindung mereka yang tertindas. Ehm, kamu masih ngefan nggak nih sama Pangeran Diponegoro? Heee. (His/IB21/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

14 Nov 2024

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

15 Nov 2024

Dapatkan Promo Pilkada 10 Persen Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024!

15 Nov 2024

Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ivan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

15 Nov 2024

Soto Rem-Bang Gang Kuwera, Andalan Mahasiswa UNY Memadamkan Kelaparan

15 Nov 2024

Berbahaya, Jangan Googling Kata-kata Ini di Internet!

15 Nov 2024

Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang; Masih Ada Asa untuk Mencuri Poin

15 Nov 2024

JOMO, Menemukan Kebahagiaan dengan Melewatkan Hal-Hal yang Nggak Perlu

15 Nov 2024