BerandaHits
Jumat, 2 Mar 2023 10:51

Persiapan Agar Aman Mendaki Gunung Saat Musim Hujan

Tips mendaki gunung saat musim hujan. (Pencintagunung)

Meski musim hujan mencapai puncaknya, nggak bikin semangat para pendaki gunung surut. Nah, kalau kamu adalah salah satunya, perhatikan tips aman mendaki gunung saat musim hujan ini, ya!

Inibaru.id – Meski musim hujan sedang mencapai puncaknya seperti sekarang, nyatanya orang Indonesia tetap gemar mendaki gunung. Bahkan, ada yang menyebut mendaki gunung saat musim hujan sebagai tantangan tersendiri.

Namanya juga tantangan, untuk mengalahkannya tentu harus dengan persiapan yang pas. Apalagi, belakangan ini kamu pasti pernah melihat berita tentang pendaki yang sakit, pingsan, bahkan meninggal karena hipotermia. Ditambah dengan adanya risiko angin kencang, banjir, longsor, dan bencana alam lain, kamu tentu harus cermat sebelum mendaki gunung.

Nah, berikut adalah sejumlah persiapan dan tips aman mendaki gunung saat musim hujan yang perlu kamu cermati, Millens. Perhatikan baik-baik, ya!

1. Pastikan Kondisi Tubuhmu Fit

Persiapkan tubuh agar fit saat mendaki gunung. (mountlover)

Hal pertama yang harus dipastikan sebelum mendaki gunung saat musim hujan adalah tubuh yang fit dan sehat. Kalau kamu merasa sakit, meskipun sakit ringan seperti flu, ada baiknya pertimbangkan kembali deh untuk mendaki. Soalnya, suhu udara, angin kencang, dan hujan deras bisa saja kamu alami saat mendaki gunung. Kalau kamu sakit saat mendaki, hanya akan bikin repot teman-temanmu.

2. Kuasai Dulu Kondisi Gunung yang Akan Kamu Daki

Sebelum mendaki gunung, kuasai dulu medan dan jalurnya. (Natasawan)

Pastikan ada beberapa orang di kelompokmu yang tahu tentang medan pendakian gunung dengan baik. Andai tiba-tiba ada bencana alam seperti banjir atau longsor, kamu pun bisa mengambil keputusan yang tepat untuk mencari tempat evakuasi. Kamu nggak akan tersesat deh.

Salam satu rombongan setidaknya ada yang sudah pernah mendaki gunung yang pengin kamu daki. Jadi, ada yang sudah tahu tentang risiko aliran air yang bisa saja tiba-tiba berubah menjadi banjir, jalur pendakian yang licin, serta tetap berada di jalur pendakian yang benar meski kabut tebal.

3. Jangan Lupa Jas Hujan

Jas hujan harus selalu dibawa saat musim hujan. (Indonesiamagz)

Namanya juga mendaki pas musim hujan, pasti perlu jas hujan untuk melindungi tubuh dan barang bawaan agar nggak basah saat mendaki. Siapkan pula cover bag untuk perlindungan ekstra bagi pakaianmu sehingga jika pakaian yang dikenakan sudah basah, kamu bisa segera menggantinya dengan pakaian kering. Risiko terkena hipotermia pun bisa dicegah, deh.

Kalau punya uang lebih, kamu bisa membeli dry bag atau trash bag yang bisa menjaga pakaianmu kering meski kehujanan. Pilihlah juga pakaian dengan bahan quick dry yang mudah kering dengan cepat.

4. Jangan Terlalu Sering Berhenti

Jika sering berhenti lama saat hujan, ada risiko hipotermia. (superlive)

Mendaki gunung memang bikin lelah sehingga terkadang kamu perlu berhenti dan beristirahat. Tapi, jika hujan turun, sebaiknya kamu nggak lama-lama berhenti ya. Alasannya, demi menjaga kondisi tubuh tetap hangat kamu harus terus bergerak. Jadi, kamu nggak akan mudah terkena hipotermia karena kombinasi hujan dan suhu udara yang sangat dingin.

5. Jika Bisa, Hindari Memasang Tenda

Jika asal memasang tenda, bisa jadi tenda akan kebanjiran. (Detik/IG/Ombi20)

Ada gunung yang nggak terlalu tinggi sehingga setelah kamu summit, bisa segera turun kembali ke bawah tanpa perlu menginap. Kamu pun tidak perlu memasang tenda. Tapi, jika kondisi membuatmu harus memasangnya, ada baiknya kamu cermat memilih lokasi yang tidak mudah kebanjiran, ya?

Jadi, sudah siap kan mendaki gunung di musim hujan dengan aman dan nyaman, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024