BerandaHits
Kamis, 24 Feb 2021 19:49

Perlukah Penyandang Disabilitas Jadi Prioritas pada Vaksinasi Covid-19 Nasional?

Dalam program vaksinasi Covid-19 nasional, pemerintah atau masyarakat sebaiknya nggak saling menunggu untuk merangkul para penyandang disabilitas. Bahkan, ada baiknya mereka juga mendapat prioritas.

Inibaru.id - Pemerintah maupun masyarakat sebaiknya nggak menunggu untuk merangkul para penyandang disabilitas di tengah program vaksinasi Covid-19 nasional yang tengah berlangsung di Indonesia. Hal ini seperti diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.

"Semangat leaving no one behind harus kita dulukan," seru Rerie, sapaan akrabnya, kala membuka diskusi daring bertema Covid-19 dan Vaksin: Inklusivitas Difabel yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 bersama Media Indonesia, Rabu (24/2). "Informasi terkait vaksin harus dilaksanakan termasuk terhadap para sahabat penyandang disabilitas."

Dalam diskusi yang dimoderatori Kepala Litbang Media Indonesia Irwansyah itu, dia berharap saat ini sudah ada program tanggap vaksin Covid-19 inklusif untuk penyandang disabilitas. Menurutnya, ini menjadi keharusan lantaran sebagian dari mereka terkadang mengalami kendala akses informasi.

"Akses layanan kadang sulit dijangkau dan mereka (penyandang disabilitas) juga kerap terpaksa kontak fisik karena sangat tergantung pada pendamping," tutur anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Rerie kemudian menambahkan, UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mengamanatkan perlakuan khusus bagi penyandang disabilitas agar mendapat perlindungan dan pendampingan. Dia berharap ada kebijakan yang mendukung para penyandang disabilitas di masa pandemi ini.

"Suara dari para penyandang disabilitas sangat perlu untuk didengar," tegasnya.

Selanjutnya, diskusi pun berlangsung cair. Turut serta sebagai narasumber dalam diskusi, antara lain Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dan Komisioner Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan dan Tim Kajian Disabilitas Bahrul Fuad.

Selain itu, ada pula Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos RI Eva Rahmi Kasim, Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh cum Prof Samsul Rizal, dan Editor In Chief Inklusi Journal of Disability Studies Arif Maftuhin.

Kemudian, sebagai penanggap, diskusi daring itu juga dihadiri Co-Founder Abilitas.id Christella Fenisianti dan Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Anggiasari Puji Aryantie.

Penyandang Disabilitas Masuk Skala Prioritas

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, pada masa pandemi Covid-19 ini semua lapisan msyarakat memang terdampak. Di sisi lain, ujarnya, terdapat keterbatasan pasokan vaksin Covid-19 yang harus segera diaplikasikan.

"Untuk menangani dampak pandemi ini, pemerintah membuat skema-skema penanganan vaksinasi lewat skala prioritas bagi kelompok-kelompok masyarakat tertentu dan masyarakat rentan, termasuk penyandang disabilitas," paparnya, yang juga menambahkan, pengaturan jadwal vaksinasi untuk kelompok masyarakat rentan bakal mulai diberlakukan pada April 2021.

Hal serupa juga diungkapkan Komisioner Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan dan Tim Kajian Disabilitas Bahrul Fuad. Menurutnya, kelompok perempuan penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan.

Berdasarkan survei Komnas Perempuan, lanjutnya, dua dari tiga responden perempuan penyandang disabilitas menanggung beban rumah tangga lebih berat selama pandemi. "Kesejahteraan, risiko terpapar, dan mobilitas penyandang disabilitas sangat terancam," timpalnya.

Setali tiga uang, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos RI Eva Rahmi Kasim mengakui, para penyandang disabilitas rentan terpapar Covid-19. Fakta di lapangan, jelasnya, memperlihatkan betapa sulitnya mereka menjalankan 3M.

Relatif banyaknya penyandang disabilitas mental yang dititipkan keluarganya di panti-pantirehabilitasi, menurut Eva, membuat pencegahan Covid-19 bagi mereka jadi lebih sulit. Namun, saat ini Kemensos sudah berkoordinasi dengan Kemenkes agar penyandang disabilitas bisa segera divaksin.

Sementara itu, mencoba melihat dari sisi lain, Editor In Chief Inklusi Journal of Disability Studies Arif Maftuhin menilai, saat ini pemerintah nggak melihat pentingnya representasi penyandang disabilitas dalam kampanye vaksinasi Covid-19 secara nasional.

"Padahal, bila penyandang disabilitas dijadikan contoh dalam sosialisasi vaksin," lanjut Arif, "bisa sekaligus membentuk opini bahwa mereka saja bisa divaksinasi dengan baik, apalagi yang lainnya?"

Kemudian, tampil sebagai narasumber terakhir, Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal menyoroti pentingnya menerapkan pola dan strategi yang mengedepankan kearifan lokal.

"Ya, supaya masyarakat bisa menjalankan norma-norma baru yang adaptif terhadap kondisi yang ada saat ini," terang penulis kata pengantar Minda Mahasiswa Indonesia: Ketika Masyarakat Indonesia Melawan Pandemi ini.

Pandemi memang sebaiknya nggak membuat kita jadi makhluk egois yang mementingkan diri sendiri. Sebaliknya, mungkin inilah saatnya kita memupuk kepedulian, termasuk terhadap para penyandang disabilitas, lalu bergerak bersama mengatasi pandemi. Berjarak secara fisik boleh, tapi hati jangan! (IB04/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: