BerandaHits
Rabu, 10 Nov 2020 12:15

Perbedaan Sayur Organik dan Biasa Agar Kamu Nggak Bingung Saat Belanja

Sayur organik dan sayur biasa memiliki perbedaan yang mencolok. (Flickr/Herry Lawford)

Di pasar atau supermarket, biasanya ada sayur yang berjenis organik dan anorganik. Nah, masih banyak orang yang bingung bagaimana membedakan keduanya. Yuk simak penjelasan terkait kedua jenis sayuran tersebut di sini.<br>

Inibaru.id - Semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengadopsi gaya hidup sehat. Hal ini berpengaruh pada apa saja yang mereka pilih untuk dikonsumsi. Salah satu yang dijadikan pilihan adalah sayuran organik, sayuran yang dibudidaya tanpa menggunakan bahan kimia baik dari pemupukan maupun penyemprotan hama.

Sayuran organik nggak susah kok ditemukan. Di pasar-pasar, supermarket, atau toko dekat rumah kini juga sudah banyak yang menyediakannya. Hanya, meskipun terkadang penjual sudah memberikan label organik, masih banyak orang yang nggak mengerti tentang perbedaan dari sayuran organik dan anorganik. Lantas, bagaimana ya membedakannya?

Cek Kondisi Daun Sayur

Daun pada sayur organik biasanya memiliki lebih banyak bercak daripada sayur biasa yang lebih mulus. Hal itu disebabkan karena nggak dipakainya pestisida. Dampaknya, hama lebih mudah menyerang sayur organik. Sementara itu, sayuran hidproponik daunnya tampak lebih mengkilat karena ditanam dengan media air. Daunnya pun jarang ada yang berlubang.

Ukuran Sayuran Organik Lebih Kecil

Pakcoy salah satu contoh tanaman organik dengan ukurannya yang kecil. (DokterSehat)<br>

Karena nggak memakai bahan kimia, kondisi sayur organik pun jadi terlihat lebih alami dan nggak sempurna. Nggak adanya pemakaian pupuk kimia untuk mempercepat pertumbuhan membuat ukuran sayur organik cenderung lebih kecil. Tampilannya juga cenderung lebih pucat. Meski begitu, kalau soal gizi, bisa diadu kok.

Contoh sayur organik yang berukuran lebih kecil dari sayuran anorganik adalah pakcoy serta selada.

Sayuran Organik Lebih Mahal

Sayur organik lebih mahal. (Ramewa/ Okezone)<br>

Sayuran organik lebih mahal karena membutuhkan penanganan khusus saat ditanam. Selain itu, peredarannya di pasar juga masih sedikit dikarenakan para petani yang hendak mencantumkan label organik juga harus memiliki sertifikat terlebih dahulu. Jumlah barangnya juga lebih sedikit dari sayur anorganik, jadi wajar jika harganya lebih mahal.

Sayur Organik Lebih Lezat, Tapi Nggak Bisa Tahan Lama

Organik lebih lezat tapi daya tahannya cuma sebentar. (Commons.Wikimedia.Org)<br>

Seperti paparan sebelumnya, sebetulnya sayuran organik punya banyak kelebihan. Namun, karena keseluruhan proses penanaman dilakukan secara alami, membuat tanaman ini memiliki kekurangan juga. Sebagai contoh, meski rasanya lebih enak dari sayur anorganik, sayur organik cenderung nggak bisa bertahan lama.

Meski begitu, kamu juga harus waspada karena ada oknum penjual nakal yang memberikan lapisan lilin pada sayuran organik agar lebih awet. Karena alasan inilah nggak ada salahnya membeli sayuran organik langsung dari petaninya agar lebih aman.

Sayur Organik Lebih Aman

Bukan berarti organik lebih baik, tapi lebih aman. (Pexels)<br>

Banyak orang yang berpikir sayur organik lebih bergizi dari sayuran anorganik. Hanya, menurut guru besar bidang Gizi Masyarakat IPB Prof Dr Ir Ali Khomsan MS, belum ada bukti ilmiah yang menyebut sayuran organik lebih sehat dari sayur anorganik.

Penyebutan sehat ini sebenarnya lebih mengacu pada dampak lingkungan saat sayuran ditanam, bukannya dampak ke tubuh manusia. Meski begitu, Ali nggak menampik kalau sayuran organik nyatanya memang lebih aman dikonsumsi karena nggak terkontaminasi pestisida.

Nah, kamu sudah mulai mengonsumsi sayuran organik atau tetap memilih sayuran biasa aja nih, Millens? (Hip/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: