BerandaHits
Kamis, 1 Mar 2023 19:55

Peran LPS dalam Perkembangan Bank Digital

Peningkatan pengguna internet mendorong peningkatan transaksi cashless dan kepemilikikan akun pada perbankan digital. (Dok. AMSI Jateng)

Lembaga Pinjaman Simpanan (LPS) mempunyai peran penting dalam menjamin simpanan nasabah dalam bank digital. Hal itu disampaikan oleh Didik Madiyono yang hadir sebagai pembicara “Digitalisasi Perbankan” dalam Jateng Digital Conference (JDC) 2023.

Inibaru.id - Anggota Dewan Komisioner Lembaga Pinjaman Simpanan (LPS) Didik Madiyono hadir sebagai pembicara “Digitalisasi Perbankan” dalam Jateng Digital Conference (JDC) 2023 yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Tengah, Rabu (1/3/2023).

Dalam kesempatan ini Didik memaparkan Peran Penjaminan Simpanan LPS dalam Perkembangan Bank Digital. Dikatakannya, digitalisasi yang terjadi pada masyarakat saat ini seperti munculnya cashless society maupun tren perkembangan digital nggak terlepas dari pengguna internet di Indonesia.

“Berdasarkan data dari GWI via Hootsuite tahun 2023, pengguna internet telah mencapai 204,7 juta jiwa atau 73,7 persen dari total populasi per Januari 2023. Selain itu pengguna internet yang memiliki mobile phone di Indonesia mencapai 99,5 persen,” tutur Didik.

“Adapun presentase pengguna internet yang miliki pengguna lainnya seperti laptop, tablet, smartwatch masing-masing 14,1 persen, 61,7 persen, dan 99,4 persen, secara rata-rata masyarakat Indonesia usia 16-64 tahun menghabiskan waktu 7 jam 42 menit,” tambahnya.

Didik menjelaskan momentum digitalisasi mengalami peningkatan pesat ketika pandemi Covid-19 2019. Penggunaan teknologi digital mulai digunakan secara intens di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia keuangan.

“Ekonomi digital berbasis internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan pesat hingga 49 persen years on years. Menjadi sekitar 70 miliar USD. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut kedepannya,” kata Didik.

Ancaman Cyber

Di samping perkembangan digitalisasi yang pesat, Didik menekankan perlunya kesadaran risiko tren digitalisasi. Contohnya seperti risiko serangan cyber, kebocoran data sensitif serta bentuk-bentuk risiko operasional lainnya yang terkait dengan sistem informasi dan teknologi.

“World Economy Forum menerapkan transaksi ancaman cyber atau cyber threat. Sebagai risiko utama dalam global risk 2023. Berdasarkan data BSSN, ada 976 juta kali serangan cyber. Menurun dari tahun sebelumnya sebesar 1,6 miliar kali serangan cyber sepanjang tahun,” paparnya.

Didik mengatakan industri keuangan secara global merupakan salah satu sasaran utama serangan cyber jika dibandingkan dengan sektor maupun industri lain.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa selama pandemi Covid 2019, industri keuangan menjadi salah satu sektor yang aktif menerapkan Work From Home (WFH). Bahkan beberapa perusahan menjadikan WFH sebagai kebijakan permanen meskipun pandemi sudah mulai mereda,” kata Didik.

Pada akhir segmen Digitalisasi Perbankan bersama LPS Didik menegaskan bahwa peningkatan pengguna internet mendorong peningkatan transaksi cashless dan kepemilikan akun pada perbankan digital.

Dia meminta masyarakat tetap waspada dengan keunggulan bank digital pada masa sekarang. Maka dari itu penting untuk mengetahui risiko perkembangan digitalisasi.

“Dengan adanya perkembangan digital, perlu juga mengetahui risiko-risiko yang dapat terjadi. Perbedaan utama bank digital dan bank non-digital hanya pada delivery channel dalam hal regulasi dan peran pinjaman simpanan LPS tidak berbeda dengan bank pada umumnya. LPS dengan amanat undang-undang akan menjamin simpanan nasabah dalam bank digital tersebut,” tandasnya. (Siti Khatijah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: